Ruang Tempat Menyimpan Alat dan Bahan

390 dari gelas kaca dan tidak mengandung komponen dari logam. Ruang alat dan ruang bahan harus tersekat dengan baik sehingga uap bahan kimia tidak mudah pindah dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Dalam hal ruang alat dan ruang bahan merupakan satu ruang, zat-zat kimia harus diletakkan di dalam lemari yang terpisah dengan pintu-pintu lemari menutup rapat. 3. Setiap ruang penyimpanan harus memiliki sistem ventilasi alamiah yang baik agar ruang tidak menjadi lembab dan dipenuhi uapgas bahan-bahan kimia, terutama bahan-bahan korosif. Jika digunakan kipas, diperlukan pengaturan cara penggunaan kipas sedemikian sehingga tidak menyebabkan kipas terlewati oleh uap korosif. Keadaan ini akan segera menyebabkan bagian-bagian kipas yang terbuat dari logam terkorosi.

5.8.2. Bengkel dan Ruang Teknisi Laboratorium Kimia

Banyak perbaikan alat-alat laboratorium yang dapat dilakukan sendiri oleh teknisi laboratorium. Laboratorium kimia sangat memerlukan ruang bengkel kecil. Di dalamnya terdapat perkakas perbengkelan esensial seperti gergaji besi, gergaji kayu, bor tangan, bor listrik, berbagai jenis tang, kikir, solder listrik, catok, dan lain-lain, termasuk meja bengkel.

5.8.3. Membersihkan Area Kerja di Laboratorium Kimia 1. Membersihkan area kerja

Ruang dan meja kerja di Laboratorium harus selalu dalam keadaan bersih. Apabila ruang dan perabot di Laboratorium terdapat debu maka harus segera dibersihkan dengan lap. Apabila terjadi tumpahan bahan kimia maka meja kerja harus selalu dibersihkan. Meja kerja harus segera dibersihkan setelah terjadi tumbahan zat bahan kimia. Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup sangat berbahaya, selain dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi oleh sarung tangan. Sarung tangan sangat penting untuk 391 melindungi tangan dari bahaya bahan kimia yang menempel meresap pada lap pembersih. Untuk membersihkan laboratorium dari gas-gas dapat dipasang exhaust fan dan atau lemari asam. Lemari asam merupakan alat yang paling sering digunakan untuk menghilangkan gas, debu, kabut, uap dan asap dari kegiatan laboratorium untuk meminimalkan timbulnya racun dan konsentrasi bahan yang mudah terbakar.

2. Membersihkan Peralatan Laboratorium

Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program jaminan mutu. Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan. Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti.

a. Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum :

Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan kegunaannya. Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain .

b. Cara Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas tissue dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus