Asam Basa TEKNOLOGI PROSES

310 Berdasarkan pengertian basa di atas, maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida OH - dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida OH - terbentuk karena senyawa hidroksida OH mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Basa = Ion positif + OH -

d. Indikator asam basa

Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan, cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit korosif atau bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat diken.ali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang meniberi warna berbeda dahlia lingkungan asam dan lingkungan basa zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa. Dalam laboratorium kimia, indikator asam--basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.

e. Derajat keasaman pH Indikator Tingkat Keasaman

Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen H+ dalam air dan berkurangnya ion hidroksida OH-. Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida OH- dan berkurangnya ion hidrogen H+. Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.

4.13.3. Proses netralisasi

Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam suatu bejana, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari 311 basa membentuk air. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat di tuliskan sebagai berikut. H + + OH- air Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetral netralisasi. Hal ini karena selain air, basil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang di maksudkan di sini adalah garam. Mengingat reaksi netralisasi dapat menghasilkan garam, maka reaksi ini juga di kenal dengan istilah reaksi penggaraman. Secara sederhana, reaksi netralisasi atau reaksi penggaraman dapat di tuliskan sebagai berikut. Asam + basa = garam + air Sifat asam Sifat basa Asam klorida encer dalam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan penyakit maag Digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida untuk menetralisir kelebihan asam lambung Sengatan lebah dapat mengakibatkan iritasi pada kulit Digunakan baking soda natrium bikarbonat untuk mengurangi iritasi kulit akibat sengatan lebah Mulut kita mengandung zat yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut Pasta gigi sebagai penetral Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida HC1 dengan natrium hidroksida NaOH, yang akan membentuk natrium klorida NaCl garam dapur dan air. Pada dasarnya, reaksi penggaraman netralisasi sangat berguna bagi kehidupan manusia. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukkan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan contoh berikut ini : gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan,