Asam Basa TEKNOLOGI PROSES
d. Indikator asam basa
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan, cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit korosif atau bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat diken.ali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang meniberi warna berbeda dahlia lingkungan asam dan lingkungan basa zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa. Dalam laboratorium kimia, indikator asam--basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.e. Derajat keasaman pH Indikator Tingkat Keasaman
Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen H+ dalam air dan berkurangnya ion hidroksida OH-. Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida OH- dan berkurangnya ion hidrogen H+. Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.4.13.3. Proses netralisasi
Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam suatu bejana, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari 311 basa membentuk air. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat di tuliskan sebagai berikut. H + + OH- air Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetral netralisasi. Hal ini karena selain air, basil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang di maksudkan di sini adalah garam. Mengingat reaksi netralisasi dapat menghasilkan garam, maka reaksi ini juga di kenal dengan istilah reaksi penggaraman. Secara sederhana, reaksi netralisasi atau reaksi penggaraman dapat di tuliskan sebagai berikut. Asam + basa = garam + air Sifat asam Sifat basa Asam klorida encer dalam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan penyakit maag Digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida untuk menetralisir kelebihan asam lambung Sengatan lebah dapat mengakibatkan iritasi pada kulit Digunakan baking soda natrium bikarbonat untuk mengurangi iritasi kulit akibat sengatan lebah Mulut kita mengandung zat yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut Pasta gigi sebagai penetral Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida HC1 dengan natrium hidroksida NaOH, yang akan membentuk natrium klorida NaCl garam dapur dan air. Pada dasarnya, reaksi penggaraman netralisasi sangat berguna bagi kehidupan manusia. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukkan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan contoh berikut ini : gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan,Parts
» Pengenalan Kimia Industri Kimia Industri mencakup hal yang cukup luas. Pada bagian ini akan
» Bahan Baku untuk Produk Industri Menjelaskan persiapan bahan baku dan bahan penunjang serta
» Instrumentasi dan Pengukuran Kimia Industri 2
» Teknologi Proses Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan scientific
» Utilitas Pabrik Kimia Industri 2
» Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Limbah Industri
» DIAGRAM ALIR PROSES TEKNOLOGI PROSES
» IDENTIFIKASI SATUAN PROSES DAN OPERASI PADA KIMIA
» Peralatan Pemecah dan penghalus
» Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencampuran Bahan
» Pencampuran Bahan Cair-Cair Pencampuran Bahan Padat-Cair
» Pencampuran Bahan Padat-Padat Pemilihan Alat Pencampur
» Merawat Alat Pencampur PROSES PENCAMPURAN BAHAN
» Dasar Kesetimbangan Uap-Cair PENYULINGAN Distillation
» Dasar Peralatan Penyulingan PENYULINGAN Distillation
» Neraca Massa Pada Kolom Distilasi
» Analisis Kolom Fraksinasi PENYULINGAN Distillation
» Tipe Distilasi PENYULINGAN Distillation
» Perawatan peralatan distilasi PENYULINGAN Distillation
» Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi a. Persiapan media karbon aktif
» Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi
» Absorben Kolom Absorpsi ABSORBSI
» Prinsip Kerja Kolom Absorbsi •
» Pendahuluan Peralatan ekstraksi EKSTRAKSI
» Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut Selektivitas
» Ekstraksi padat-cair tak kontinu
» Ekstraksi padat-cair kontinyu Pelaksanaan Proses Ekstrasksi A. Ekstraksi padat-cair
» Ekstraksi cair-cair Pelaksanaan Proses Ekstrasksi A. Ekstraksi padat-cair
» Ekstraktor cair-cair kontinu Pelaksanaan Proses Ekstrasksi A. Ekstraksi padat-cair
» Pengeluaran Ekstraksi Proses ekstraksi biasanya menyangkut : a ekstraksi cair-cair, b
» Merawat Peralatan Ekstraksi EKSTRAKSI
» Filtrasi skala laboratorium FILTRASI
» Mesin Pres Bersaringan Filter Press Filter Drum Berputar Rotary Drum Filter
» Pemeriksaan Filtrasi skala pilot planindustri sebelum pengoperasian Merawat Peralatan Filtrasi
» Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi
» Menangani produk sublimasi SUBLIMASI
» Operasi Evaporasi Pelaporan Proses Evaporasi
» Tabung dan Selongsong Shell and Tube
» Jenis Plat Contoh lainnya adalah penukar panas jenis plat. Alat jenis ini terdiri dari
» Dasar Teori 1. Pengertian Perpindahan Panas
» Pemeriksaan Peralatan Penukar Panas Perawatan Peralatan Penukar Panas
» Persiapan deskripsi bahan olahan sebelum pelaksanaan proses
» Proses Kimia a. Asam, basa dan garam
» Proses netralisasi Derajat keasaman pH Indikator Tingkat Keasaman
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
» Katalis Derajat keasaman pH Indikator Tingkat Keasaman
» Pembuatan Biodiesel dengan Katalis Biologis
» Proses Pengolahan Jagung Proses Pembuatan Minyak Jagung Dalam Industri
» Unit Corn Mill Unit Oil Mill
» Indikator asam basa Unit Persiapan dan Ekstraksi 1 Unit Persiapan:
» Unit Refinery TEKNOLOGI PROSES
» UNIT PENYEDIAAN LISTRIK UTILITAS PABRIK
» Kondisi Peralatan Penukar Ion
» Mengoperasikan Alat Penukar Ion
» Merawat Alat-alat penukar Ion
» Menara Pendingin Cooling tower
» UNIT PENGADAAN UAP UTILITAS PABRIK
» Kompresor reciprocating Kompresor Positive Displacement
» Kompresor Putar Rotary Kompresor Positive Displacement
» Kompresor Dinamis Jenis Kompresor
» Macam-macam Bahan Bakar Beberapa macam bahan bakar yang dikenal adalah: Pembakaran
» Kandungan Air di dalam Bahan Bakar
» Kandungan Belerang Berat Jenis Viskositas atau Kekentalan
» Flash Point Titik Bakar atau “Ignition Point”
» Bahan Bakar Padat BAHAN BAKAR
» Penerimaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» Penimbunan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» OPERASI PEMBAKARAN UTILITAS PABRIK
» PETUNJUK UNTUK OPERATOR UTILITAS PABRIK
» Ruang Tempat Menyimpan Alat dan Bahan
» Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum : Cara Membersihkan Timbangan
» Aturan Kerja di Laboratorium
» Persiapan Kerja di Laboratorium Sarana Pendukung Laboratorium Kimia a. Pancuran Hujan Shower
» Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air Water Bath Thermostat Ventilasi
» Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah
» Pengadministrasian Alat dan Bahan
» Pengadaan dan Peneriman Alat-alat dan Bahan
» Penerimaan Alat-alat Baru Pemeliharaan Umum Alat-alat
» Kalibrasi Peralatan Alat Laboratorium
» Pengertian K3 Fakta Tentang K3
» Sistem Manajemen K3 Di Beberapa Negara
» Hubungan OHSAS 18001 Dan Permenaker 05Men1996
» Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
» Langkah-Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
» Jenis-jenis APD Mengenal Alat Pelindung Diri APD A. Pengertian APD
» Syarat-syarat APD Perlakuan setelah alat pelindung diri digunakan
» lklim Kerja Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Pencahayaan Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Radiasi Tidak Mangion Non Ionizing Radiation
» Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Getaran Mekanis
» Faktor Kimia Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Biologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Fisiologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Psikologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Persyaratan OHSAS 18001 Persyaratan Permenaker 05Men1996
» Langkah-langkah Pengukuran dan Pengendalian Resiko Langkah 1. Identifikasi Bahaya
» Bahan kimia reaktif terhadap air Bahan kimia rektif terhadap asam Bahan kimia korosif
» Bahan kimia irirtan Bahan Kimia Berbahaya
» Bahan kimia beracun Bahan Kimia Berbahaya
» Zat-zat karsinogen Bahan Kimia Berbahaya
» Bekerja Aman dengan Bahan Kimia Cara Menggunakan Bahan Kimia
» Cara Memindahkan Bahan Kimia Cair Cara Memindahkan Bahan Kimia Padat
» Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya
» Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan
» Latar Belakang PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran
» Ruang Iingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran
» Pengetahuan dasar pemadaman api
» Sistem deteksi dan alarm kebakaran
» Pengoperasian APAR Alat Pemadam Api Ringan
» Hydrant Pengenalan sistem proteksi kebakaran A. Konsep sistem proteksi kebakaran
» Sprinkler Sarana Evakuasi Pengenalan sistem proteksi kebakaran A. Konsep sistem proteksi kebakaran
» Kompartementasi Pengenalan sistem proteksi kebakaran A. Konsep sistem proteksi kebakaran
» Sistem tanggap darurat PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pemeriksaan Berkala Sistem Prote ksi Proteksi Kebakaran
» Pemeriksaaan berkala instalasi alarm kebakaran
» Pemeriksaan berkala Instalasi hydrant Pemeriksaan berkala Instalasi sprinkler
» Pemeriksaan berkala tabung APAR
» Pemadaman Kebakaran Penyelamatan hunian yang terjebak kebakaran
» PEMBUATAN LAPORAN INVENTARISASI BAHAN KIMIA
» PEDOMAN KESELAMATAN KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERALATAN
Show more