Proses netralisasi Derajat keasaman pH Indikator Tingkat Keasaman

311 basa membentuk air. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat di tuliskan sebagai berikut. H + + OH- air Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetral netralisasi. Hal ini karena selain air, basil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang di maksudkan di sini adalah garam. Mengingat reaksi netralisasi dapat menghasilkan garam, maka reaksi ini juga di kenal dengan istilah reaksi penggaraman. Secara sederhana, reaksi netralisasi atau reaksi penggaraman dapat di tuliskan sebagai berikut. Asam + basa = garam + air Sifat asam Sifat basa Asam klorida encer dalam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan penyakit maag Digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida untuk menetralisir kelebihan asam lambung Sengatan lebah dapat mengakibatkan iritasi pada kulit Digunakan baking soda natrium bikarbonat untuk mengurangi iritasi kulit akibat sengatan lebah Mulut kita mengandung zat yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut Pasta gigi sebagai penetral Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida HC1 dengan natrium hidroksida NaOH, yang akan membentuk natrium klorida NaCl garam dapur dan air. Pada dasarnya, reaksi penggaraman netralisasi sangat berguna bagi kehidupan manusia. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukkan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan contoh berikut ini : gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, 312 larutan-larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam. Hujan asam merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam: 1. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya. 2. Hujan asam yang bereaksi dengan logam dapat merusak jembatan, mobil, kapal laut, dan rangka bangunan. Hujan asam dapat merusak bangunan gedung rumah yang terbuat dari batu kapur.

4.13.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi

1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikelzat Semakin luas permukaan maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk berlangsungnya reaksi. Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil ukuran zat tersebut 2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu Semakin tinggi suhu reaksi, kecepatan reaksi juga akan makin meningkat sesuai dengan teori Arhenius. Persamaan Arhenius: 313 3. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh katalis Adanya katalisator dalam reaksi dapat mempercepat jalannya suatu reaksi. Kereakifan dari katalis bergantung dari jenis dan konsentrasi yang digunakan.

4.13.5. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri, secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, maka akan didapatkan kembali massa katalasis yang sama seperti pada awal ditambahkan. Katalis dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi heterogen dan reaksi homogen. Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan reaktan. Sedangkan pada dalam reaksi homogen, katalis berada dalam fase yang sama dengan reaktan. Jika kita melihat suatu campuran dan dapat melihat suatu batas antara dua komponen, dua komponen itu berada dalam fase yang berbeda. Campuran antara padat dan cair terdiri dari dua fase. Campuran antara beberapa senyawa kimia dalam satu larutan terdiri hanya dari satu fase, karena kita tidak dapat melihat batas antara senyawa-senyawa kimia tersebut.