407
mudah bereaksi dengannya. Zat kimia yang termasuk korosif, yang selalu ada di sekitar kita adalah oksigen yang ada di udara.
Dibantu oleh uap air, benda-benda yang terbuat dari besi sangat mudah mengalami korosi yang disebut perkaratan. Oleh karena
itu, benda-benda yang berbahan besi harus dihindari dari persentuhan dengan udara dan air atau keadaan lembab. Untuk
menghindari benda-benda dari keadaan seperti itu, benda-benda dilapisi dengan cat, atau lapisan logam lain yang lebih tahan
terhadap oksigen, misalnya seng, kadmium, krom, dan nikel.
1. Alat-alat dari Kaca Gelas dan Bahan Tahan Korosi
Kaca gelas sering dianggap zat yang mulia karena tidak mudah mengalami korosi. Sifat mulia kaca hanyalah
sampai suatu tingkat saja. Dengan zat-zat kimia tertentu kaca dapat terkorosi terkikis dengan relatif mudah. Asam fluorida
dengan mudah dapat mengikis kaca. Banyak zat lain juga bersifat reaktif terhadap kaca, kuat atau lemah. Oleh karena
itu, alat-alat dari kaca, terutama wadah, perlu dibersihkan dengan baik sehabis digunakan. Jika tidak, lama kelamaan
benda-benda dari kaca akan tercemari bahan-bahan kimia yang tidak diinginkan sehingga tidak dapat dianggap bersih.
Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Kaca yang sudah parah dikotori zat-zat kimia mungkin
masih dapat dibersihkan dengan merendamnya di dalam asam format, yaitu 100g kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 g
asam sulfat pekat, lalu dimasukkan ke dalam 1 liter air.
Alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi, seperti baja tahan karat stainless steel cukup dijaga dengan
menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab, dan sekali-sekali dibersihkan dari debu atau kotoran lain yang
melekat padanya. Perlu diketahui, bahwa baja tahan karat pun tidak sepenuhnya tahan korosi. Hanya korosinya berlangsung
jauh lebih lambat daripada baja biasa.
408
2. Alat-alat dari Logam
Banyak alat laboratorium yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari logam, terutama besi dan baja bukan tahan karat.
Logam-logam lain yang juga banyak digunakan ialah aluminium, kuningan, dan tembaga.
Di laboratorium kimia ada statif, pemusing centrifuge, kasa, kaki tiga, neraca, dll. Meskipun pada pembuatannya
alat-alat logam ini mungkin sudah diberi perlindungan agar tidak mudah mengalami korosi, keadaan pelindungnya perlu
diperiksa secara periodik. Jika lapisan pelindung itu rusak, perlu ada upaya memperbaikinya, bila perbaikan itu
dimungkinkan. Perbaikan, yang mungkin dila kukan ialah mengecat ulang, apabila pelindung itu berupa cat. Jika
pelapisan dilakukan dengan logam, pelapisannya mungkin di luar kemampuan laboratorium sekola h melakukannya. Per-
lindungan sederhana dapat dilakukan dengan melapisi bagian yang rusak dengan mengoleskan minyak pelumas pada bagian
yang rusak.
Alat-alat logam juga akan lebih aman jika diletakkan disimpan di tempat yang kering, tidak lembab, dan bebas dari
uap yang korosif. Hal ini sudah dibahas juga pada pembahasan mengenai penyimpanan alat di atas.
3. Alat-alat Bergerak
Kerusakan lain dapat terjadi pada alat-alat yang memiliki bagian-bagian bergerak atau berputar. Bagian-bagian alat
seperti ini dapat terbuat dari logam, dapat pula dari bahan bukan logam, misalnya plastik. Ada bagian-bagian alat yang
bergesekan satu sama lain, seperti roda dengan poros, ulir dengan ulir, dan gerigi dengan gerigi. Agar tidak mudah aus,
bagian-bagian yang bergesekan ini secara periodik harus diberi pelumas. Lapisan minyak di antara bagian-bagian yang
bergesekan mengurangi ausnya bagian-bagian itu, dengan demikian memperpanjang umur layanan alat-alat tersebut.
409
g. Kalibrasi Peralatan Alat Laboratorium
1. Kalibrasi Timbangan Neraca a. Pengontrolan Timbangan
Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan
eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembarkartu kontrol, dimana pada lembar tersebut
tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan
harus diperbaiki oleh suatu agen supplier.
b. Penanganan Timbangan Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus
tepat horizontal dengan “Spirit level waterpass sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika
menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan
yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan angin sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan
koreksi.
Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat
dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
410
RANGKUMAN :
1. Utilitas pabrik terdiri dari : -
Unit penyedia listrik -
Unit penyedia air -
Unit pengadaan uap -
Unit penyedia udara tekan 2. Sumber-sumber air pengisi ketel :
- Air sumur
- Air kondensat
3. Syarat air pengisi ketel dan air ketel :
Spesifikasi Air pengisi ketel
Air ketel
Kesadahan 0,1 OD
0,1 OD pH
7,5-8,0 10,0-10,8
TDS Tidak nyata
max 1500 PAlkali
50 ppm 300 ppm
M Alkali 100 ppM
500 ppm Chlorine
Tidak nyata max 70 ppm
Sulfit 30 ppm
max 60 ppm Oksigen
Tidak nyata -
Silikat Tidak nyata
Fe Tidak nyata
P205 Max 30 ppm
4. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara pemurnian dan pelunakan.
5. Pelunakan air yaitu proses penghilangan ion-ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan penukar kation cation exchanger yang berupa
resin Na R-Na. Proses-pertukaran-ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk melunakkan air. Dalam proses
pelunakan ini, ion-ion kalsium dan magnesium disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan jalan pertukaran kation dengan natrium.
Bila resin penukar itu sudah selesai menyingkirkan sebagian besar ion kalsium dan magnesium sampai batas kapasitasnya, resin itu di
kemudian diregenerasi kembali ke dalam bentuk natriumnya