296 Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut
mulai menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik. Kecuali dilengkapi kantong penyaring untuk pembersih gas,
penyaring umumnya hanya digunakan untuk pemisahan padat-cair.
Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran
bawah.
B. Mesin Pres Bersaringan Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya
padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan
tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin
pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan
penyelia plat polipropelina cetakan. Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai plate-and-frame
press, yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :
Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain melingkupi permukaan setiap plat, dan ditekan dengan
keras bersama dengan memutar skrup hidraulik. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat corrugation, dan keluar dari mesin press.
Setelah merangkai mesin pres, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
297 Filtrasi dilanjutkan sampai cairan tidak lagi muncul pada keluaran
atau tekanan filtrasi secara tiba-tiba meningkat. Hal ini terjadi ketika bingkai penuh padatan atau tidak ada lumpur
lagi yang dapat masuk. Jika hal demikian terjadi, mesin pres dapat dikatakan mengalami
kemacetan jammed. Cairan pencuci mungkin dapat digunakan untuk membersihkan pengotor yang larut dari padatan., setelah itu
kue dapat ditiup dengan kukus steam atau udara untuk membersihkan cairan yang tersisa.
Mesin pres kemudian dibuka, dan padatan kue dihilangkan dari medium penyaring dan dipindahkan ke konveyor atau tempat
penampungan. Dalam banyak mesin pres, operasi tersebut dilakukan secara
otomatis.
Gambar 4.81: Mesin Pres Bersaringan Filter Press
C. Filter Drum Berputar Rotary Drum Filter
Jenis yang paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah penyarin drum berputar. Pengoperasiannya sebagai berikut :
Drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d. 2
rmin mengaduk lumpur yang melaluinya. Medium penyaring, seperti kanvas, melingkupi permukaan dari drum,
sebagian dibenamkan dalam cairan. Di bawah drum utama yang berputar, terdapat drum yang lebih kecil permukaan padat.
298 Di antara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial
membagi ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen, setiap kompartemen tersambung dengan pipa internal ke suatu lubang
dalam plat berputar pada rotary valve.
Vakum dan udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap kompartemen dalam drum berputar.
Penyaring bergaris-garis menutupi permukaan yang tampak pada tiap-tiap ruang membentuk suatu pergantian panel.
Filtrat dan cairan pencuci dialirkan bersama melalui suatu pipa tercelup; padatan dibuang dengan mengalirkan udara melalui kain
dari tapal diam di dalam drum, menyentuh kain penyaring. Perubahan arah secara tajam pada roller mengakibatkan padatan
jatuh terbuang. Kain dicuci dari roller pada bagian bawah drum. Cairan pencuci dipercikkan secara langsung pada permukaan
ampas. Jumlah drum yang terendam merupakan suatu variabel. Penyaring umpan diposisikan dari dasar beroperasi sekitar 30 dari
daerah penyaringan yang terendam di dalam lumpur. Tebal ampas yang terbentuk pada penyaring vakum berputar di
industri adalah 3 s.d.40 mm 18 s.d. 1.5 in.. Ukuran drum standard bervariasi dari diameter 0.3 m 1 ft dengan
diameter permukaan 0.3 m, s.d. diameter 3 m 10 ft dengan diameter permukaan 4.3 m 14 ft.
Gambar 4.82: Filter Drum Berputar Rotary Drum Filter
299
4.9.5. Merawat Peralatan Filtrasi
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai
berikut : -
Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak
menempel lagi.
- Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media
padatan atau partikel. -
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara
optimum.
4.10. SUBLIMASI
Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin ke dalam fasa uap. Contoh klasik sublimasi adalah penguapan
kamfer kapus barus. Sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyublim
pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang beru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan. Untuk mendapatkan bahan murni,
fasa uap bahan tersublim didinginkan secara perlahan-lahan sehingga terbentuk kristal.
4.10.1. Pemeriksaan Kondisi Sublimator
Sublimator pada proses sublimasi ini terdiri dari : -
Cawan porselin -
Gelas arloji -
Gelas piala -
Pembakar bunsen Peralatan tersebut diatas dibersihkan dari kotoran dan zat-zat lain
yang menempel pada gelas arloji dan cawan porselin. -
Pastikan tidak ada air yang menempel pada peralatan tersebut akan kinerja perubahan tingkat wujud alotropi menjadi maksimum.
300
4.10.2. Proses Sublimasi
Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat - cair - gas - atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat
berubah Iangsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen,
belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang
dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi
monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Pada pendinginan lebih lanjut
sampai 96° terjadi bentuk rombik. Suhu 96° adalah suhu peralihan.
Peristiwa ini disebut alotropi ialah satu macam zat dalam keadaan berlainan mempunyai sifat fisik yang berbeda.
Peralatan dan bahan yang dipakai untuk proses sublimasi yodium: a. Alat-alat yang dipakai
1. cawan porselin 2. gelas arloji
3. tabung reaksi 4. pipet
5. gelas piala 6. kayu kecillidi
7. pembakar bunsen 8. kaki tiga dengan kasa asbes.
b. Bahan-bahan yang dipakai : 1. yodium kristal
2. belerang 3. kanji
4. air suling 5. alkohol.