Faktor Fisiologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
472 sehingga bekerja menjadi automatis. Semakin cepat sifat reflek dan
otomatis tersebut yang disertai semakin baik koordinasi hasil kerja, semakin tinggi pulalah ketrampilan seseorang.
Kerja terus menerus dari suatu otot sekalipun bersifat dinamik, selalu diikuti dengan kelelahan yang perlu istirahat untuk pemulihan. Atas dasar
kenyataan itu, waktu istirahat dalam bekerja atau sesudah kerja sangat penting. Kelelahan otot secara fisik antara lain akibat zat-zat sisa
metabolisme seperti asam laktat, CO
2
, dsb. Otot dan tulang merupakan dua alat yang sangat penting dalam
bekerja. Kerutan dan pelemasan otot dipindahkan kepada tulang menjadi gerakan refleksi, abduksi, supinasi dll. Demikian pentingnya
kedua alat ini sebagai suatu satu kesatuan berkembanglah ilmu BIOMEKANIK, yaitu tentang .gerakan otot dan tulang yang dengan
pengetrapannya diharapkan agar dengan tenaga sekecil-kecilnya dapat dicapai hasil sebesar-besarnya. Biomekanika memberikan pengetahuan-
pengetahuan tentang gerakan-gerakan dan kekuatan-kekuatan pada penggunaan leher dan kepala, tulang belakang, lengan, tangan, kaki,
jari-jari dan sebagainya.
Peralatan kerja dan mesin pedu serasi dengan ukuran-ukuran demikian untuk hasil kerja sebesar-besarnya. Maka berkembanglah ilmu
yang disebut ANTROPOMETRI, yaitu ilmu tentang ukuran-ukuran tubuh, baik dalam keadaan statis maupun dinamis, yang sangat penting bagi
pekerjaan adalah ukuran-ukuran
Berdiri, tinggi badan berdiri, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul,
depan dan panjang lengan.
Duduk. tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, tinggi lutut, jarak tekuk lutut, garis punggung, jarak lekuk
lutut, telapak kaki.
Semakin berat pekerjaan, semakin besar tenaga yang diperlukan. Dalam hubungan ini jumlah kalori merupakan juga petunjuk besarnya
beban pekerjaan. Timbulnya panas dan tubuh sejalan dengan kenaikan suhu badan, terutama suhu rectal, dan usaha-usaha tubuh untuk
mengeluarkan panas akibat metabolisme. Sebagai akibat terakhir ini, kecepatan penguapan lewat keringat juga merupakan indikator beban
473 fisiologis dan badan. Namun indikator-indikator ini masih dipengaruhi
pula oleh keadaan cuaca kerja. Beban kerja fisiologis dapat didekati dari banyaknya O
2
yang digunakan tubuh, jumlah Kalori yang dibutuhkan, denyutan jantung suhu netral dari kecepatan penguapan lewat keringat.
Selain faktor beban kerja dan peralatan didalam tubuh, faktor waktu dan faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada faal
kerja. Waktu mungkin dalam lamanya, tetapi juga dalam periodisitasnya. Lamanya bekerja tergantung dari kemampuan seorang tenaga kerja,
beban kerja lingkungan.