Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi a. Persiapan media karbon aktif

270 1. Blade jenis two blade, 2 Gelas beaker, 3 Pengatur kecepatan putaran 4 Jarum pengukur kecepatan putaran tachometer

4.6.3. Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi

Kolom adsorpsi dilengkapi dengan peralatan : - Bak penampung umpan sekaligus berfungsi sebagai bak penampung overflow, bak pengatur debit, bak penampung efluen, pompa air, flowmeter 4 7 8 9 1 3 6 a c b 5 2 h d e f g Gambar 4.7.2. Peralatan adsorpsi secara kontinyu Keterangan gambar : 1. Pompa air a. Kran pengatur 1 2. Bak umpan bak penampung overflow b. Kran pengatur 2 3. Pipa influen c. Kran pengatur 3 4. Bak pengatur debit d. Outlet sampel h 1 =20 cm 5. Pipa overflow e. Outlet sampel h 2 = 40 cm 6. Pipa menuju ke kolom f. Outlet sampel h 3 = 60 cm 7. Flowmeter g. Outlet sampel h 4 = 80 cm 8. Kolom adsorpsi h. Outlet sampel h 5 = 100 cm 9. Bak penampung efluen Adapun langkah-langkah pengoperasian dilakukan sebagai berikut : 1. Sebelum alat dioperasikan terlebih dahulu kolom diisi dengan aquades sampai sedikit di atas lapisan adsorben. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari udara yang terjebak di dalam kolom yang dapat mengganggu laju aliran. 271 2. Alat dioperasikan dengan mengalirkan sampel air baku secara grafitasi downflow secara terus menerus dari bak penampung umpan dengan menggunakan pompa menuju ke bak pengatur laju limpasan. Bak pengatur laju limpasan digunakan untuk mendapatkan tekanan dan laju limpasan yang konstan. 3. Setelah dari bak pengatur laju limpasan aliran umpan dilewatkan flowmeter untuk mendapatkan hasil pembacaan laju limpasan secar visual. Flowmeter ini dilengkapi dengan 3 buah kran pengatur. Sesuai dengan Gambar kran a digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju limpasan, kran b berfungsi sebagai pintu masuk aliran umpan menuju ke kolom adsorpsi. Kran b akan ditutup pada saat kalibrasi flowmeter dengan kondisi kran c terbuka. Setelah laju limpasan aliran stabil, kran c ditutup ddan kran b dibuka. Kemudian umpan akan mengalir menuju ke kolom adsorpsi. 4. Setelah operasional alat dengan waktu dan laju limpasan tertentu dilakukan pengambilan sampel air baku pada masing-masing outlet yang selanjutnya dilaksanakan analisis 5. Diulangi untuk kondisi operasi yang berbeda dengan variasi laju limpasan, variasi konsentrasi influen, dan variasi ukuran media.

4.7. ABSORBSI

4.7.1. Pendahuluan

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik pada absorpsi fisik atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia pada absorpsi kimia. Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. . 4.7.2. Fungsi Absorbsi dalam industri Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya Contoh :  Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi. Teknologi proses pembuatan formalin Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 182 C didinginkan pada kondensor hingga suhu 55 C,dimasukkan ke dalam absorber. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 – 40. Bagian terbesar dari