394
Gambar 5-19. Meja kerja laboratorium kimia
Sebaiknya penetapan ukuran meja disesuaikan juga dengan ukuran ruang laboratorium, sedemikian sehingga ruang dapat
dimanfaatkan seoptimal-optimalnya dengan meninjau juga persyaratan keamanan, terutama cukupnya tersedia ruang
sirkulasi. Meja untuk percobaankegiatan kimia sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan terhadap bahan-bahan kimia
korosi Untuk itu sebaiknya permukaan meja dilapisi bahan yang tahan korosi, seperti vinil, resin. formika, HPL, atau
bahan-bahan lain.
Gambar 5-20. Contoh meja kimia yang sukar dipindah-pindah
1. Lemari Alat dan Bahan
Lemari alatbahan sebaiknya memiliki rak-rak yang jarak antar sesamanya dapat diubah-ubah sesuai dengan ukuran
395
tinggi alat yang akan ditempatkan di sana. Ukuran tinggi lemari bergantung pada tempat meletakkannya. Jika tempat
memungkinkan untuk meletakkan lemari yang tinggi, lemari dapat dibuat dengan ketinggian maksimum
180 cm. Pembuatan lemari lebih tinggi daripada itu menyusahkan
pengambilan alat dari dalamnya. Pengambilan alat dari ketinggian seperti itu dapat menimbulkan kecelakaan. Jika
lemari akan ditempatkan di dekat jendela, tentulah tingginya dibuat setinggi palang jendela yang paling bawah.
Ketebalan atau kedalaman lemari berkisar antara 30 - 40 cm. Ini pun bergantung pada ukuran alat yang akan
ditempatkan di dalamnya. Akan tetapi, jika ada alat yang ukurannya lebih daripada 40 cm sehingga tidak dapat
dimasukkan ke dalam lemari, sebaiknya alat seperti itu disimpan di luar lemari.
Lemari biasanya dibuat tidak terlalu lebar, misalnya di sekitar 100-120 cm. Ini untuk memudahkan pengaturan
letaknya di dalam ruang, di samping tidak terla lu berat. Jika ruang sudah tersedia, dapat saja dibuat lemari yang lebarnya
sama dengan lebar ruang yang akan menjadi tempamya. Akan tetapi, lemari seperti ini sukar mengatur letaknya, karena terlalu
berat. Untuk menghemat ruang, pintu lemari sebaiknya jenis pintu geser, sehingga jika pintu dibuka, pintu tidak mengambil
ruang. Biasanya pintu bagian atas lemari dibuat berkaca untuk memudahkan melihat alat yang disimpan di dalamnya. Pintu
bagian bawah dibuat tidak berkaca untuk menghindari pecalmya kaca ka rena tersinggung kaki.Sebaiknya semua
lemari berkunci. Ada lemari yang selalu harus terkunci, yaitu lemari yang berisikan bahan-bahan berbahaya, dan yang
berisikan alat-alat yang harganya mahal.
396
Gambar 5-21. Contoh lemari alat
Gambar 5-22. Lemari bahan kimia
397
Gambar 5-23 . Lemari alat bahan kimia
2. Lemari Asap
Lemari asap digunakan sebagai tempat melakukan percobaan yang menghasilkan uap atau gas yang berbahaya
bagi tubuh. Tujuan pengadaannya ialah untuk menghindari ruang laboratorium dari pencemaran kontaminasi oleh zat-zat
biasanya berupa gas atau uap berbahaya, yang dihasilkan oleh suatu. reaksi kimia. Lemari asapbertugas mengalirkan
Lemari asap harus terbuat dari bahan yang tahan api, tahan asam, dan tahan karat. Selain itu pintu geser le mari asap
harus mudah dibuka dan ditutup. Apabila alat-alat di dalam lemari asap tersebut memerlukan saklar, keran gas, dan keran
air, alat-alat tersebut harus berada di luar lemari agar dapat dioperasikan dari luar lemari ketika pintu lemari ada dalam
keadaan tertutup.
Lemari asap harus mampu memindahkan segala jenis gas atau uap, termasuk uap yang kerapatannya besar uap
berat seperti uap brom. Untuk itu digunakan kipas angin listrik pengisap untuk menyaluTkan gas-gas hasil reaksi ke luar
laboratorium. Agar pengaliran gas-gas berlangsung dengan baik, konstruksi ruang di dalam lemari harus sedemikian seh-
ingga dapat terjadi aliran gasudara yang bersifat garis arus
398
streamline, tidak aliran turbulens. Gambar tersebut
memperlihatkan satu contoh bentuk bagan bagian dalam lemari yang dapat mengalirkan udaragas dengan aliran udaragas
turbulensinya kecil.
Sebelum menggunakan lemari asap, sebaiknya keadaan lemari asap diperiksa lebih dahulu. Pertama periksa bekerja
atau tidak bekerjanya motor penggerak kipas dengan meng- hidupannya. Setelah dipastikan kipas bekerja, Dengan
selembar kertas tipis di dalam lemari asap ketika kipas lemari sedang berputar. Apabila kertas tertarik ke atas berarti lemari
asap berfungsi dengan baik. Laju sirkulasi udara sebaiknya tidak kurang dari 0,3 - 0,5 meter per detik.
Gambar 5-24. Lemari asap
399
Gambar 5-25. Bagan konstruksi lemari asap
5.8.7. Sarana Pendukung Laboratorium Kimia a. Pancuran Hujan Shower
Pancuran hujan shower digunakan untuk membilas orang yang badan atau pakaiannya terkena cipratan atau tumpahan
bahan kimia, lebih-lebih jika bahan kimia itu bersifat korosif. Fasilitas pancuran hujan sebaiknya disediakan pada tempat yang
cukup jauh dari meja untuk percobaan sedemikian sehingga semburan airnya tidak membasahi meja kerja siswa atau meja
demonstrasi, tetapi mudah dicapai siswa. Gambar 18 memperlihat comoh pancuran hujan shower di suatu perguruan tinggi.
Diperlukan tirai penutup dari plastik untuk menghindari menyemprotnya air ke mana – mana.
400
Gambar 5-26. Shower
b. Ventilasi
Ciri khas laboratorium kimia ialah adanya bau beraneka ragam, mulai dari bau yang mungkin menyenangkan sampai ke
bau yang menyengat hidung dan bau tidak menyenangkan busuk. Bau ini tentulah akibat adanya berbagai jenis gas atau
uap yang muncul sebagai hasil suatu reaksi kimia, lebih-lebih jika laboratorium tidak dilenigkapi dengan lemari asap. Oleh karena itu,
sangatlah disarankan agar ruang laboratorium kimia dan ruang tempat penyimpanan bahan diberi ventilasi buatan ventilasi
paksa, di samping ventilasi alamiah yang terjadi karena konveksi.
401
Gambar 5-27. Kipas sirkulasi udara pada laboratorium kimia
Gambar diatas memperlihatkan jendela suatu laboratorium kimia yang dilengkapi ventilasi paksa. Ventilatornya berupa kipas angin
listrik yang dipasang di atas jendela laboratorium. Ventilator yang tata letaknya seperti ini efektif bagi gas yang rapatannya density
lebih Icecil atau tidak banyak berbeda dengan rapatan udara. Akan tetapi, jika rapatan gas atau uap itu secara signifikan lebih
besar daripada rapatan udara, tata letak seperti ini tentulah kurang atau bahIcan tidak efektif. Dalam hal yang demikian, percobaan
yang menghasilkan gas atau uap serti itu harus dilakukan di dalam lemari asap.
c. Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah
Laboratorium kimia termasuk laboratorium yang menghasilkan limbah yang lumayan banyaknya. Oleh karena itu,
laboratorium kimia memerlukan tempat mewadahi limbah danatau sampah, terutama limbah atau sampah yang membahayakan
kesehatan danatau lingkungan. Limbah atau sampah seperti itu tidak boleh dibuang ke dalam bak cuci, dihanyutkan ke dalam
saluran limbah rumah tangga, atau dibuang di sebarang tempat, sebab dapat membahayakan lingkungan. Cara membuangnya