MSDS Material Safety Data Sheet atau lembar data keselamatan bahan Prinsip pengendalian bahan kimia berbahaya

528 ƒ Inspeksi dan pemeliharaan sarana, prosedur, dan proses kerja yang aman ƒ Pembatasan keberadaan bahan kimia berbahaya ditempat kerja sesuai dengan jumlah arnbang batasnya.

6.4. PENANGGULANGAN KEBAKARAN

6.4.1. Latar Belakang

Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Tidak ada tempat kerja yang dapat dijamin bebas resiko immune dari bahaya kebakaran. Kebakaran ditempat kerja dapat membawa konsekwensi yang berdampak merugikan banyak pihak balk bagi pengusaha, tenaga kerja maupun masyarakat luas. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa kebakaran ditempat kerja dapat mengakibatkan korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan kerja dan kerugian lain yang tidak langsung, apalagi kalau kebakaran terjadi pada objek vital maka akan berdampak lebih luas lagi. Data kasus kebakaran yang dikutip dari .pusat laboratorium fisika forensik Mabes Polri dari tahun 1990 sampai 2001 menunjukkan : Tahun 1990 – 1996 Jumlah kejadian : 2033 kasus 80 kasus terjadi ditempat kerja 20 kasus terjadi diluar tempat kerja Tahun 1996 – 2001 Jumlah kejadian : 1121 kasus 76,1 kasus terjadi ditempat kerja 23,9 kasus terjadi diluar tempat kerja 529 Dari data tersebut ternyata tempat kerja lebih besar peluangnya untuk terjadi kebakaran, karena semua unsur yang dapat memicu kebakaran terdapat ditempat kerja. Dan ternyata teridentifikasi pula bahwa 20 dari kejadian kebakaran berakibat habis total. Gambaran ini menunjukkan bahwa ditempat kejadian tersebut tidak tersedia sumber daya yang memadai untuk menghadapi kejadian kebakaran. Informasi penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah data faktor penyebab kebakaran :  Api terbuka : 415 37,19  Listrik : 297 26,6  Pembakaran : 80 7,17  Peralatari panas : 35 3,14  Mekanik : 24 2,15  Kimia : 15 1,34  Proses biologi : 5 0,45  Alam : 2 0,18  Tdk dpt ditentukan : 218 19,53  Lain-lain : 25 0,24 Data penyebab kebakaran diatas adalah fakta lapangan yang dapat dijadikan sebagai referensi bahwa ada 2 faktor penyebab yang menonjol, yaitu api terbuka dan listrik. Garnbaran data diatas adalah sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi pengawasan K3 khususnya dibidang penanggulangan kebakaran. Faktor-faktor penyebab kegagalan pemadaman kebakaran perlu pula dikaji secara baik agar dapat diambil langkah yang tepat. Faktor-faktor kegagalan dan kendala dapat terjadi karena faktor peralatan proteksi kebakaran kurang memadai, sumber daya manusia yang tidak dipersiapkan atau hambatan dari manajemen. Dari fakta lapangan yang ada maka kegiatan inspeksi harus diarahkan pada masalah yang menonjol. Dari sisi penyebab kebakaran ada 2 hal, yaitu api terbuka dan listrik harus selalu menjadi perhatian, disamping faktor khusus yang ada disetiap tempat kerja.