Penimbunan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak

382 Untuk penimbunan bahan bakar minyak yang menggunakan tangki horizontal umumnya dibuat dengan kapasitas 15 m 3 sampai dengan 100 m 3 , sedangkan untuk keperluan penimbunan bahan bakar minyak dengan jumlah yang lebih besar dapat dipergunakan tangki tegak vertikal. Di dalam proses penimbunan bahan bakar minyak, untuk menjaga faktor kebakaran dan keselamatan kerja, perlu diperhatikan desain tangki timbun yang dipergunakan serta peralatan-peralatan yang harus dilengkapi. Sedangkan hal-hal yang harus diketahui dan dilakukan dalam penimbunan bahan bakar minyak adalah sebagai berikut: - Lakukan pemeriksaan dan pencatatan jumlahvolume bahan bakar minyak dalam tangki timbun setiap hari dan setiap kali ada mutasi atau pergerakan. - Periksalah secra periodik mutu bahan bakar minyak secra visual contoh diambil dari bagian atas, tengah dan bawah, apabila terdapat kecurigaan atas mutu bahan bakar minyak tersebut, dapat dikonsultasikan dengan sales engineerwira penjualan Pertamina setempat. - Setiap 6 tahun sekali dilakukan pembersihan tangki timbun, hal ini dimaksudkan untuk membersihkan segala macam bentuk kotoran dalam tangki yang dapat merusak mutu bahan bakar minyak dalam tangki timbun. - Lakukan draining setiap pagi untuk membuang air yang mengendap. - Fasilitas serta perlengakapan pendukung penimbunan diusahakan yang kedap terhadap percikan listrik flame proof guna mencegah kemungkinan kebakaran. - Harus disediakan fasilitas serta sarana fire and safety di lokasi penimbunan bahan bakar minyak. 383

3. PenyaluranPenggunaan

Di dalam proses penyaluranpenggunaan bahan bakar minyak, hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan adalah sebagai berikut: - Memeriksa selalu jalur-jalur perpipaan penyaluran dari kebocoran dan memeriksa saringanfilter. - Fasilitas serta peralatan pendukung penyaluran diusahakan yang kedap terhadap percikan listrik flame proof guna mencegah terjadinya kebakaran. - Melakukan pencatatan terhadap pemakaian bahan bakar minyak setiap harinya sehingga dapat diperkirakan konsumsi setiap bulan serta waktu permintaan penyuplaian bahan bakar minyak. - Menghindari penyaluranpengeluaran pada saat yang sama dari tangki yang sama dengan tangki penerimaan. Hal ini untuk menghindari kesalahan perhitungan penerimaan penyaluran. Gambar 5-17. Pemindahan Bahan Bakar Minyak

5.5.5. Bahan Bakar Gas

Yang termasuk ke dalam jenis bahan bakar gas adalah gas bumi, gas kota yang dibuat dari batu bara, propana, butana, asetilina, hidrogen dsb. Bahan bakar tersebut sebagian besar digunakan untuk menghasilkan panas memanaskan ruang, 384 pengelasan, pelelehan logam. Pencampuran gas dengan udara oksigen berlangsung dalam pernbakar gas. Gas bumi Merupakan campuran gas yang sebagian besar terdiri dari metana. Gas bumi berada di bawah pemukaan bumi secara tersendiri ataupun bersama minyak bumi. Pengambilan dilakukan dengan membuat sumur gas atau sumur minyak. Dari sumur tersebut di Eropa Barat, terutama Belanda gas tersebut dialirkan melalui pipa-pipa kekonsumen. Gas bumi tidak beracun. Nilai panasnya lebih dari dua kali nilai panas gas kota.

5.6. OPERASI PEMBAKARAN

Kalor pembakaran yang diperoleh dari reaksi bahan bakar dengan udara, dipergunakan untuk: - Menaikkan suhu bahan bakar yang dibakar dalam dapur. - Menaikkan suhu campuran bahan bakar dan udara. - Sebagian besar yang lain terbuang sebagai: - radiasi ke sekeliling, - terbawa keluar cerobong dalam gas asap, - konduksi dan konveksi ke peralatan dapur. Temperatur dapur akan maksimum bila kehilangan-kehilangan di atas minimum. Pada pengoperasian burner memperhatikan kecepatan nyala: - Pada nyala yang stabil, kecepatan nyala sama dengan kecepatan campuran bahan bakar dan udara yang keluar dari burner. - Bila kecepatan nyala lebih besar akan terjadi “flash back”. - Bila kecepatan nyala lebih kecil akan terjadi “blow off”. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan nyala: - tekanan campuran bahan bakar dan udara, - suhu pembakaran, - perbandingan udara primer dan bahan bakar,