Mengoperasikan Alat Penukar Ion
349
penukar kation yang lebih berat kebanyakan berwarna lebih gelap. Pencucian kembali harus dilangsungkan terus sampai di
antara kedua resin terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam.
- Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan
melewati kedua lapisan resin Asam khlorida encer dialirkan dari bawah ke atas melewati resin penukar kation, dan dike-
luarkan dari kolom pada ketinggian lapisan pernisah. Larutan natrium hidroksida encer dialirkan dari atas ke bawah melewati
resin penukar anion, juga dikeluarkan pada keting gian lapisan pemisah.
- Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air.
- Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan kedua
resin penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung bawah kolom.
- Peneucian ulang unggun campuran dengan air dari atas ke
bawah, sampai alat ukur konduk tivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang diinginkan.
Gambar 5.2. Alat penukar ion di industri
Sekarang instalasi siap untuk dioperasikan lagi. Baik pada instalasi pclunakan maupun pada instalasi demineralisasi air,
maka pengalihan dari kondisi operasi ke proses regenerasi, pelak- sanaan regenerasinya sendiri, dan pengalilian kembah ke kondisi
350
operasi dapat dilakukan baik secara manual maupun secara otomatik.
Untuk mencapai kualitas air atau performansi yang optimal dan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada resin penukar, maka
petunjuk kerja yang diberikan oleh pabrik pembuat ins talasi misalnya mengenai urutan pelaksanaan operasi, kuantitas dan
konsentrasi regeneran, waktu regenerasi dan waktu pencucian harus diikuti dengan seksama.
Perhatian: Pada saat bekerja dengan asam dain basa yang diperlukan untuk regenerasi, perlengkapan keselamatan
perorangan yang sesuai harus digunakan. Air buangan yang keluar pada regenerasi dapat bersifat asam, basa atau me-
ngandung garam. dan karena itu dalam hubungannya dengan pelestarian lingkungan harus ditangani seperti air limbah kimia.
Ukuran performansi sebuah instalasi penukar ion adalah kuantitas cairan yang diproduksi per jam atau selang waktu di antara dua
regenerasi. Performansi tergantung pada besarnya alat atau kuantitas penukar, pada kuantitas ion yang akan dipisahkan
dengan syarat kemurnian air yang diinginkan telah tertentu dan pada tingkat kemurnian yang diminta. Untuk operasi yang semi
kontinu bila pengolahan air tidak bolch berhenti di tengah-tengah diperlukan dua buah unit yang dihubungkan secara paralel.
Karena proses pertukaran dan proses regenerasi tidak dapat berlangsung pada saat yang bersamaan, kedua unit tersebut
bekerja secara bergantian, yang satu sebagai penukar ketika yang lain sedang regenerasi.
351
Gambar 5.3. Performansi Instalasi Penukar Ion
Beberapa jenis proses pertukaran sering juga digabungkan bersama. Misalnya untuk meringankan beban kolorn utama dari
instalasi unggun campuran untuk meningkatkan perforinansinya dapat dipasang sebuah kolom pelunak air di depannya.
Untuk tujuan penggunaan tertentu dari air yang telah diolah misalnya untuk mengurangi bahaya korosi pada pernbangkitan
nap scringkali diperlukan pengeluaran gas penghilangan O
2
dan CO
2
. Penghilangan gas dapat dilakukan secara termis atau dengan penambahan bahan-bahan kimia. Di samping itu juga
acapkali diinginkan agar sebelum pertukaran ion berlangsung. pencemar organik yang terlarut dalam kuantitas besar dihilangkan
supaya resin penukar tida-kmenjadi rusak. Penghilangan pencemar dapat dilakukan dengan bantuan adsorben.
Di samping instalasi-instalasi penukar ion yang tak kontinu dan yang semi kontinu, terdapat pula instalasi yang kontinu.
Prinsip kerjanya misaInya adalah bahwa resin penukar juga
352
digerakkan. Dengan irama kerja tertentu resin penukar dialirkan dalam suatu sirkulasi yang terdiri atas daerah pertukaran, daerah
regenerasi dan daerah pencucian.