Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja

474 Menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang konstruktif dan kreatif, Mempunyai daya kasih sayang yang besar 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan produktivitas Yang berada dalam lingkungan kerjatempat kerja :  Lingkungan kerja mekanik, fisik, kimiawi, biologis dan psikologis  Hubungan antar manusia ditempat kerja, baik vertikal maupun horisontal  Sistem kerja baik yang menyangkut cara kerja maupun pengaturan kerja  Pekerja itu sendiri yang berkaitan dengan sifat jenisnya Yang berada diluar lingkungan kerja  Di dalam keluarga sendiri seperti situasi rumah tangga, kondisi keluarga, hubungan antar anggota keluarga, sistem dan nilai dalam keluarga, jumlah keluarga, dll.  Di dalam masyarakat, meliputi norma-norma masyarakat, posisi dalam masyarakat, hubungan dengan anggota masyarkat, kondisi lingkungan masyarakat, kondisi sosial ekonomi dan kultur masyarakat. Masalah-masalah ketenagakerjaan Adanya pengangguran yang besar di pasar kerja yang dapat menghantui perasaan tenaga kerja untuk kehilangan pekerjaannya. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat besar dibandingkan penyediaan lapangan kerja. Masalah Kualitatif Tingkat ketrampilan yang rendah berakibat produktivitas rendah dan upah juga rendah. Hal ini menyebabkan tenaga kerja tidak tenang karena harus berupaya mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketahanan pisik dan psikis juga kurang karena kekurangan gizi. Karena penawaran jauh lebih besar dari pada permintaan menyebabkan nilai kesempatan menjadi prioritas, sehingga mengakibatkan faktor 475 ketepatan pekerjaan dengan kemampuan-nya the right man in the right job. 3 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa adalah : a lingkungan kerja mekanis b lingkungan kerja fisik c lingkungan kerja kimiawi d lingkungan kerja biologis e lingkungan kerja fisiologis f lingkungan kerja psikologis Lingkungan kerja mekanis, merupakan keadaan dan proses produksi daripada mesin-mesin dan peralatan di perusahaan yang digunakan dalam proses produksi. Lingkungan kerja mekanis dapat menjadi bahaya potensial bila keadaan dan proses daripada mesin- mesin tersebut menimbuikan perasaan tidak aman, mencekam, menjemukan, menekan dan sebagainya. Untuk pencegahannya penting diterapkan unsur-unsur ergonomis dalam pekerjaan dan peralatan tersebut. Lingkungan kerja fisik, antara lain berupa kebisingan, tekanan panas, radiasi dan lain-lain. Lingkungan kerja fisik secara konkrit akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan jiwa tenaga kerja, apabila telah melampaui NAB. Misalnya, kebisingan yang melampaui NAB dapat mengganggu konsentrasi dan emosi tenaga kerja. Lingkungan kerja bahan-bahan kimia. Banyak bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat toksik sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Pengaruh bahan kimia yang toksik selain menyebabkan menurunnya beberapa fungsi fisik, juga dapat menimbulkan kelainan kejiwaan. Zat-zat kimia dalam pekerjaan yang mempengaruhi syarat dan perilaku adalah : 476 Pelarut-pelarut organik seperti pentan, iso pentan, 2 metil pentan, 3 metil pentan, 4 heksan, heptan, iso heptan, metil-etil keton, toluen, tri klor- etilen, klorida, karbon disulfide dan siren. Logam berat seperti : Timah hitam PB, air raksa Hg, Arsen, Cu, Mn, dll. Pestisida : golongan organo fosfat dan golongan klor-hidroknrbon, gas-gas berbahaya, Co, NOA, dll Zat-zat perangsang : akrilamid Bahan kimia baru : dimetil amino propionitril Interaksi obat-obat dan alkohol Lingkungan Kerja Biologis Apabila tenaga kerja mengetahui ditempat kerja ada bibit atau binatang lain yang dapat membahayakan, akan menimbulkan kecemasan dan reaksi emosional lainnya. Lingkungan kerja fisiologis Suatu pekerjaan yang terlalu berat, monoton dan tidak memenuhi syarat ergonomis, akan cepat menimbulkan kecelakaan fisik dan mental. Lingkungan kerja mental psikologis seperti : Lingkungan kerja : Poleksosbud, merupakan kondisi ciptaan sebagai pengaruh dari luar perusahaan. Aspek hubungan kerja : aspek kepemimpinan, sistem kerja, jenis pekerjaan yang tidak sesuai, dll. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa dapat berupa : Rasa tidak nyaman disatisfaction terhadap pekerjaan akan mengganggu konsentrasi dan cepat menimbulkan kelelahan, sehingga dapat mempertinggi angka kecelakaan. Penurunan produktivitas, akibat menurunnya produktivitas individu atau kelompok. Penurunan produktivitas merupakan indikator dini dan sangat membantu dalam upaya pencegahan. 477 Angka Absensi yang meningkat Angka sakit atau ijin meningkat tanpa diketahui secara jelas sebab sakitnya. Tenaga kerja kurang nyaman bekerja, kurang bergairah, kadang-kadang merasa pusing dna lain-lain. Emosional stress yang dapat dilayani oleh tenaga kerja baik individual subjektif maupun kelompok objektif terhadap suatu faktor lingkungan kerja. Peningkatan penyakit-penyakit psikomatis, yaitu keluhan-keluhan fisik yang berhubungan dengan gangguan kejiwaan seperti penyakit tukak lambung maag, oksin, tekanan darah tinggi rendah, dll. Gangguan kejiwaan atau perilaku, merupakan tingkat pengaruh yang serius, terhadap kesehatan jiwa, seperti neurosis dan anxietas. Cara-cara pencegahan terhadap stress. Dapat dibedakan dalam 3 tiga macam yaitu : Mengubah lingkungan yang dirasakan. Menimbulkan stress dengan manipulasi lingkungan. Memanipulasi lingkungan adalah : Perbaikan lingkungan kerja sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja, misalnya mengurangi kebisingan penerangan yang baik, menerapkan aspek-aspek ergonomik, dll. Merubah lingkungan yang dirasakan menimbulkan stress melalui perubahan persepsi. Dalam keadaan-keadaan tertentu stress yang dirasakan dapat dihilangkan dengan merubah persepsi kita terhadap keadaan yang menimbulkan stress tersebut. Suatu kejadian yang kita nilai negatif, kita usahakan untuk mengambil hikmahnya segi-segi positifnya Persepsinya juga dapat diubah dengan mengubah nilai-nilai keyakinan dan pandangan yang dianut. Mengubah kita dengan jalan meningkatkan daya tahan terhadap stress. 478

F. Faktor Psikologi

Psikologi sebagai suatu ilmu jelas tidak dapat disangka lagi dan dapat dilakukan pembuktian secara empiris, dengan systematik yang jelas, sebagai salah satu persyaratan ilmu. Secara umum dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, dalam arti yang Iuas. Tingkah laku disini tidak hanya tingkah laku yang nyatatingkah laku secara fisik tetapi juga tingkah laku yang tidak nampak seperti berfikir. Secara sederhana psikologi dapat dibagi atas : ¾ Psikologi teoritis yaitu yang berhubungan dengan filsafat; ¾ Psikologi empiris yang terbagi atas : ƒ Psikologi umum yaitu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan dari orang dewasa yang normal misalnya berfikir, belajar dan emosi ƒ Psikologi khusus yaitu mempelajari perbedaan-perbedaan individu ahtar manusia, misalnya psikologi hewan, psikologi perkembangan dan psikologi sosial; ƒ Psikologi yang diamalkan applied psychology yaitu psikologi yang mengamalkan hasil-hasil punyelidikan psikologi untuk tujuan praktis, misalnya klinis, psikologi anak dan psikologi industri. Dengan demikian dapatIah kita ketahui kedudukan dari psikologi industri dalam hubungannya dengan psikologi yang Iuas. Jadi dapat dikatakan bahwa psikolgi industri adalah psikologi yang mengamalkan fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologi dalam menyelesaikan masalah psikologi yang timbul dari aktivitas-aktivitas yang ada dalam suatu perusahaan. Pengendalian Kecelakaan Kerja a Pengendalian bahaya besar meliputi kecelakaan besar yang terjadi karena bencana alam atau ulah manusia. Pengendalian bahaya besar menyangkut soal pencegahan dan pengurangan akibat kecelakaan besar yaitu kecelakaan yang dapat 479 membahayakan orang-orang dan harta benda tidak saja di perusahaan itu sendiri, tetapi juga di lingkungan sekeliling perusahaan tersebut. 1 Kecelakaan besar Kecelakaan yang , terjadi karena kekuatan alam adalah : gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan taufan; ™ Kecelakaan karena ulah manusia, adalah : kecelakaan kapal taut, tabrakan kereta api, jebolnya bendungan air, jatuhnya pesawat terbang; ™ Kecelakaan industri; meledaknya ketel uap, kebocoran bahan kimia, kebakaran besar dan peledakan Akibat kecelakaan tersebut dapat berupa ™ Banyak korban meninggal dunia ™ Kerusakan hebat pada, instalasi dan bangunan ™ Reaksi masyarakat yang emosional ™ Konskwensi serius terhadap perusahaan bersangkutan, seperti kehilangan produksi, tuntutan pidana, ganti rugi, penyelidikan dan bahkan penutupan selama-lamanya. 2 Sebab-sebab Kecelakaan besar Kecelakaan besar di sebuah perusahaan tidak seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi yang tidak dapat dihindari, akan tetapi kecelakaan di perusahaan tentunya disebabkan oleh satu rangkaian kejadian dan tidak oleh satu kejadian saja. Dimana apabila hal ini ditata, direncanakan, dibangun, dioperasikan, dirawat dan dikelola dengan baik maka tidak satu kesalahan, kekeliruan atau kegagalan dapat mengakibatkan suatu kecelakaan besar. b Kecelakaan Besar Akibat Bahan Kimia. 1 Kebakaran dan Peledakan Contoh suatu kecelakaan besar, kebakaran dan peledakan adalah: