Pengadaan dan Peneriman Alat-alat dan Bahan

405 a. Pengadaan untuk laboratorium baru, yang alat-alat dan bahan-bahannya belum ada, dan b. Melengkapi atau mengganti alat yang rusak atau bahan yang sudah habis terpakai, atau bahan yang sudah habis waktu pakainya kadaluwarsa pada laboratorium yang sudah ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan : a. Alat berkualitas baik, tidak mudah rusak sehingga dapat berfungsi dalam waktu yang lama.Tidaklah mudah bagi guru menetapkan suatu alat itu berkualitas baik, kecuali alat-alat yang strukturnya sederhana dan bersifat statis seperti statif, mistar, klem, bosshead, dan sejenisnya, yang tidak bergerak. Alat-alat bergerak seperti kereta dinamika, pemusing centrifuge, pewaktu ketik, dan pembangkit getaran, alat-alat ukur, dan alat-alat listrikelektronik sejenis galvanometer, amperemeter, osiloskop, generator sinyal, dan lainlain, yang kualitasnya ditinjau dari segi ketahanannya, hanya dapat diketahui setelah digunakan dalam waktu yang lama. Kualitas alat ditinjau dari segi ketelitiannya dapat dinilai segera, jika ada standar” yang dapat digunakan sebagai pembanding. Dengan standar di sini dimaksud alat yang sudah diketahui berketelitian baik. b. Dalam hal alat ukur, ketelitiannya memadai, yaitu di sekitar ±5 atau lebih baik dari itu. Seperti disebut di butir a di atas, pemeriksaan ketelitian dapat dilakukan segera jika alat pembandingnya ada. c. Semua alat perlu ada jaminan garansi dari pembuat atau pemasoknya yang menyatakan bahwa kerusakan dijamin dalam keadaan bekerja selama waktu tertentu. Namun, agak sukar menentukan lama waktu garansi, karena ada alat yang penggunaannya mungkin hanya sekali atau beberapa kali dalam setahun. 406

e. Penerimaan Alat-alat Baru

Alat-alat yang baru diterima perlu diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi dan jumlah pesanan, atau dengan daftar spesifikasi dan jumlah yang menyertai alat-alat itu. Spesifikasi dapat menyangkut bahan yang digunakan, kinerja yang diharapkan, dan ukuran fisik yang disebut pada spesifikasi. Spesifikasi mengenai bahan misalnya besi, baja tahan karat, tembaga, kaca borosilikat. Kinerja menyangkut kemampuan kerja, bekerja atau tidak bekerjanya alat-alat. Jika alat itu alat ukur, kinerja juga berarti ketelitian kemampuan mengukumya. Untuk mengeta hui kemampuan mengukumya, perlu memiliki standar sebagai pembanding. Misainya, untuk menguji kinerja neraca atau massa batu timbang an, kinerja neraca yang diuji itu dibandingkan dengan neraca yang diketahui memiliki kinerja baik. Untuk menguji kinerja amperemeter, kinerjanya dibandingkan dengan kinerja ampe- remeter yang diketahui baik, misalnya dari merek yang sudah terkenal dan masih bekerja baik.

f. Pemeliharaan Umum Alat-alat

Pemeliharan alat bermaksud mencegah terjadinya kerusakan. Kerusakan dapat ditimbulkan oleh beberapa keadaan. Pada pembahasan mengenai penyimpanan sudah dikemukakan suatu keadaan yang dapat menimbulkan kerusakan pada alat, terutama alat-alat yang terbuat dari logam. Keadaan itu adalah keberadaan zat korosif dan udara yang lembab dengan uap air. Itu sebabnya alat-alat yang terbuat dari logam, dan juga alat-alat elektronik, harus dipisahkan dari zat-zat kimia yang bersifat korosif. Asas pertama dalam memelihara alat dan bahan ialah menjaga kebersihan alat atau kebersihan tempat menyimpan bahan. Kebersihan perlu dilakukan secara periodik, lebih baik lagi jika berjadwal. Asas berikutnya ialah menjaganya atau menghindarkannya dari zat-zat yang korosif terhadapnya, atau 407 mudah bereaksi dengannya. Zat kimia yang termasuk korosif, yang selalu ada di sekitar kita adalah oksigen yang ada di udara. Dibantu oleh uap air, benda-benda yang terbuat dari besi sangat mudah mengalami korosi yang disebut perkaratan. Oleh karena itu, benda-benda yang berbahan besi harus dihindari dari persentuhan dengan udara dan air atau keadaan lembab. Untuk menghindari benda-benda dari keadaan seperti itu, benda-benda dilapisi dengan cat, atau lapisan logam lain yang lebih tahan terhadap oksigen, misalnya seng, kadmium, krom, dan nikel.

1. Alat-alat dari Kaca Gelas dan Bahan Tahan Korosi

Kaca gelas sering dianggap zat yang mulia karena tidak mudah mengalami korosi. Sifat mulia kaca hanyalah sampai suatu tingkat saja. Dengan zat-zat kimia tertentu kaca dapat terkorosi terkikis dengan relatif mudah. Asam fluorida dengan mudah dapat mengikis kaca. Banyak zat lain juga bersifat reaktif terhadap kaca, kuat atau lemah. Oleh karena itu, alat-alat dari kaca, terutama wadah, perlu dibersihkan dengan baik sehabis digunakan. Jika tidak, lama kelamaan benda-benda dari kaca akan tercemari bahan-bahan kimia yang tidak diinginkan sehingga tidak dapat dianggap bersih. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Kaca yang sudah parah dikotori zat-zat kimia mungkin masih dapat dibersihkan dengan merendamnya di dalam asam format, yaitu 100g kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 g asam sulfat pekat, lalu dimasukkan ke dalam 1 liter air. Alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi, seperti baja tahan karat stainless steel cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab, dan sekali-sekali dibersihkan dari debu atau kotoran lain yang melekat padanya. Perlu diketahui, bahwa baja tahan karat pun tidak sepenuhnya tahan korosi. Hanya korosinya berlangsung jauh lebih lambat daripada baja biasa.