Unit Corn Mill Unit Oil Mill

323 Proses pengolahan pada Unit Oil Mill ini meliputi 3 tingkatan proses, yaitu : a. Unit Persiapan dan Ekstraksi b. Unit Refinery c. Canning Lembaga jagung berkadar minyak 24, dan karena lembaga jagung ini termasuk biji-bijian yang kandungan minyaknya rendah, maka pengambilan minyaknya ini akan lebih efficient melalui proses extractie dengan solvent organik. Kecuali kadar airnya 14, maka penyimpanan lembaga jagung jangan terlalu lama, sebab bisa terjadi proses fermentasi yang bisa menyebabkan kadar Free Fatty Acid akan naik. Asam lemak sebagai free fatty acid yang tergolong paling banyak dalam minyak jagung adalah asam oleat : C 17 H 33 COOH dan juga asam Linoleat : C 17 H 31 COOH.

a. Unit Persiapan dan Ekstraksi 1 Unit Persiapan:

Lembaga jagung dikenakan proses pemasakan dalam cooker pada suhu 90 o C dan proses penghalusan dalam alat penggumpal sehingga dicapai kehalusan 0,2 mm. Tujuan dari flaker process proses penggumpalan adalah untuk memperluas permukaan lembaga, sehingga kontak antara solvent dan sel sel minyak akan lebih besar, sehingga proses ekstraksi mencapai hasil yang maksimal. Hasilnya disebut Flaker Germ. Cooker berpengaduk untuk memasak lembaga, pemanasannya dapat dengan indirect atau direct steam, dan suhu yang diperlukan adalah 80 – 90 C. Kadar air maksimum harus 11 agar prose ekstraksi berjalan baik, jika kadar air kurang dari 11 perlu ditambah air secara imbibisi. Tujuan dari proses pemasakan cooking process ini, adalah : - Untuk mempermudah pecahnya sel sel minyak, sehingga minyak cepat keluar dari bahannya, apabila dikenakan process ekstraksi nanti. 324 - Melunakan dan mengatur kadar air serta memperbesar pori-pori. 2 Unit Extraction : Proses extractie dilakukan dalam extractor dengan solvent organik, yaitu : n – hexane C 6 H 14 . Extractor extractor terdiri dari buckets ember sebanyak 55 buah yang disusun 4 tingkat secara paralel, dan setiap buckets berkapasitas 25 kg dan bergerak melingkari roda yang berputar, yang digerakkan oleh “Piston Pump“ yang kecepatannya diatur oleh electric timer. Susunan buckets pada rantai diletakkan dalam ruangan tertutup untuk menghindari hilangnya solvent karena menguap. Atas dasar kapasitas masing masing buckets, jumlah buckets dan pengaturan waktu dengan electric timer, maka dapat ditentukan kapasitas produksi setiap harinya.

b. Unit Refinery

Unit refinery melakukan proses refining terhadap crude oil hasil extractie terutama untuk membersihkan asam lemak bebas Free Fatty Acid disamping kotoran kotoran lain. Free Fatty Acid ini sangat besar pengaruhnya terhadap minyak, disebabkan karena asam asam lemak ini adalah asam-asam yang tidak jenuh sehingga karena proses oksidasi dengan O2 dari udara, akan pecah menjadi senyawa senyawa lain yang diantaranya juga aldehyda dan keton, yang menyebabkan minyak berbau tengiklekak. Salah satu usaha untuk menghilangkan FFA ini adalah dengan proses Neutralisasi. Unit refinery dibagi menjadi 3 tingkatan proses, yaitu : 1. Proses Neutralisasi 2. Proses Pemucatan Bleaching 3. Proses Deodorisasi Hasil yang diperoleh dari refinery ini antara lain :  Corn Oil minyak jagung = minyak goreng  Soap Stock : bahan pembuat sabun kasar waste product .