Kandungan Air di dalam Bahan Bakar

375 Air yang terkandung dalam bahan bakar menyebabkan penurunan mutu bahan bakar karena: - menurunkan nilai kalor dan memerlukan sejumlah kalor untuk penguapan, menurunkan titik nyala, - memperlambat proses pembakaran, dan menambah volume gas buang. Keadaan tersebut mengakibatkan: - pengurangan efisiensi ketel uap ataupun efisiensi motor bakar, penambahan biaya perawatan ketel, - menambah biaya transportasi, merusak saluran bahan bakar cair “fuel line” dan ruang bakar.

3. Kandungan Abu

Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tak dapat terbakar non-BDT yang tertinggal setelah proses pembakaran dan perubahan perubahan atau reaksi-reaksi yang menyertainya selesai. Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor. Di dalam dapur atau dalam generator gas, abu dapat meleleh pada suhu tinggi, menghasilkan massa yang disebut “slag”. Sifat kandungan abu dapat ditandai oleh perubahan-perubahan yang terjadi bila suhunya naik. - Kalau abu meleleh pada suhu t3 13000C, maka abu bertitik leleh rendah. - Kalau abu meleleh pada suhu 13000C t3 14250 C; abu bertitik leleh sedang. - Kalau abu meleleh pada suhu t3 14250 C; abu bertitik leleh tinggi. 376 Slag dapat menutup aliran udara yang masuk di antara batang-batang rooster kisikisi dalam ruang pembakaran, menutupi timbunan bahan bakar dan merusak dapur, serta abu yang terbawa oleh gas asap mengikis bidang pemanasan ketel.

4. Kandungan Belerang

Apabila bahan bakar yang mengandung belerang dibakar, belerang akan terbakar membentuk gas belerang dioksida SO2 dan belerang trioksida SO3. Gas-gas ini bersifat sangat korosif terhadap logam dan meracuni udara sekeliling.

5. Berat Jenis

Banyak hubungan antara berat jenisspesific gravity dengan sifat-sifat penting bahan bakar minyak, yaitu: a. Untuk pembakaran pada volume tetap; Nilai kalor atas, Btulb = 22 320 – [3 780 ´ sg2] b. Untuk pembakaran pada tekanan tetap; Nilai kalor bawah, Btulb = 19 960 – [3 780 ´ sg2] + 1 362 ´ sg c. Persen hidrogen, = 26 – 15 ´ sg

6. Viskositas atau Kekentalan

Viskositas adalah kebalikan fluiditas atau daya alir. Makin tinggi viskositas makin sukar mengalir. Mengingat kecepatan mengalir juga tergantung pada berat jenis, maka pengukuran viskositas demikian dinyatakan sebagai “viskositas kinematik”. Viskositas absolut = viskositas kinematik x ? berat jenis cairan. Satuan viskositas antara lain: poise, gramcm detik, atau dengan skala Saybolt Universal diukur dalam detik. Pengaruh viskositas pada pengabutan sangat menentukan dalam mencapai pembakaran sempurna dan bersih. Jika