Zat-zat karsinogen Bahan Kimia Berbahaya

521 di udara bereaksi cepat menghasilkan bischloromethyl ether dengan konsentrasi tidak terlalu tinggi. Zat ini diketahui dap menyebabkan tumor pada tikus percobggyang dibuat menghirup gas ini pada konsentrasi serendah 1 bpj bagian per juta - 1 ppm part per million. Zat seperti itu juga dihasilkan pada reaksi-reaksi FriedelCraft menggunakan metanal dan berbagai jenis klorida logam. Beberapa zat seperti metil yodida, karbon tetraklorida, kloroform, dikloro metan, dan benzena benzene diketahui dapat menimbulkan kanker pada hewan percobaan. Zat-zat berikut ini tidak boleh digunakan di sekolah: I- dan 2- naftilamina; nitrosamina nitrosamine; nitrosolenol nitrosophenol; nitronaftalen nitronaphthalene beberapa difenil yang tersubstitusi substituted diphenyls seperti benzidin; o-dianisidin o-dianisidine. Zat-zat korosif atau kaustik ialah zat-zat yang merusak zat yang dikenainya. Zat korosif sekaligus dapat beracun Zat-zat jenis ini dapat digolong-golongkan menjadi 3 golongan, yaitu: 1 Asam, seperti asam-asam nitrat, asam-asam format, dan asam-asam sulfat. 2 Basa, seperti natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan 0,880 larutan amonia dengan air. 3 Zat-zat yang menghasilkan zat korosif dengan air, misalnya klorida asam acid chlorides, klorida aluminium, dan oksida diklorida sulfur sulphur dichloride oxide. Ke dalam golongan ini dapat ditambahkan brom, fenol, fosfor, dan sulfurdioksida.

6.3.2. Penanganan Bahan kimia

Setiap bahan kimia itu berbahaya, namun tidak perlu merasa takut bekerja dengan bahan kimia bila tahu cara yang tepat untuk 522 menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya ialah dapat menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan sakit atau luka, merusak, menyebabkan korosi dsb. Jenis bahan kimia berbahaya dapat diketahui dari label yang tertera pada kemasannya. Dari data tersebut, tingkat bahaya bahan kimia dapat diketahui dan upaya penanggulangannya harus dilakukan bagi mereka yang menggunakan bahan-bahan tersebut. Kadang-kadang terdapat dua atau tiga tanda bahaya pada satu jenis bahan kimia, itu berarti kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan tersebut harus lebih ditingkatkan. Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah kelompok bahan oksidator seperti perklorat, permanganat, nitrat dsb. Bahan-bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan ledakan. Logam alkali seperti natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi yang disertai dengan api dan ledakan. Gas metana, pelarut organik seperti eter, dan padatan anorganik seperti belerang dan fosfor mudah terbakar, maka ketika menggunakan bahan-bahan tersebut, hendaknya dijauhkan dari api. Bahan kimia seperti senyawa sianida, mercuri dan arsen merupakan racun kuat, harap bahan-bahan tersebut tidak terisap atau tertelan ke dalam tubuh. Asam-asam anorganik bersifat oksidator dan menyebabkan peristiwa korosi, maka hindarilah jangan sampai asam tersebut tumpah ke permukaan dari besi atau kayu. Memang penggunaan bahan-bahan tersebut di laboratorium pendidikan Kima tidak berjumlah banyak, namun kewaspadaan menggunakan bahan tersebut perlu tetap dijaga.

A. Bekerja Aman dengan Bahan Kimia

 Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia.  Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia.  Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khusus.  Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi pedih atau gatal.