Pemeriksaaan berkala instalasi alarm kebakaran

546

6.4.9. Pemeriksaan berkala Instalasi hydrant

Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 satu tahun meliputi pemeriksaan :  Pemeriksaan kondisi fisik, letak, dan kebersihan komponen-komponen hydrant o Kondisi kebocoran pada jaringan pemipaan dan assesoriesnya o Letak dan kodisi hydrant pilar, hydrant box, slang dan nozzle o Kondisi pompa air beserta switch pengoperasionalnya o Kondisi resrvoar pompa intake  Pengujian operasional fungsi komponen-komponen hydrant o Pengujian simulasi pemompaan air o Pengujian simulasi pancaran air nozzle  Pengujian gangguan operasional o Pengujian simulasi gangguan power supply o Pengujian emergency diesel pump

6.4.10. Pemeriksaan berkala Instalasi sprinkler

Pemeriksaan ini dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 satu tahun, meliputi pemeriksaan. fisik dan pengujian operasional dengan materi sama sebagaimana dilakukan pada instalasi hydrant hanya berbeda dalam cara pengujian pancaran air pada kepala sprinkler. Pada instalasi sprinkler pengujian berkala tidak dilakukan dengan Membakar kepala-kepala sprinkler melainkan dilakukan dengan cara mengamati pancaran tekanan air yang terdapat pada ujung pipa cabang yang terakhir. 547

6.4.11. Pemeriksaan berkala tabung APAR

Pemeriksaan berkala ini, dilakukan sekurang-kurangnya 2 dua kali dalam 1 satu tahun, meliputi pemeriksaan dalam jangka 6 enam bulan dan 12 dua belas bulan. Pemeriksaan jangka 6 enam bulan dilakukan hanya bersifat fisik melihat kondisi luar tabung serta letak penempatan tabung. Pemeriksaan jangka 12 dua belas bulan selain bersifat fisik sebagaimana pemeriksaan 6 enam bulan, secara lebih detail dilakukan pula pemeriksaan terhadap komponen pada bagian luar dan dalam tabung, antara lain : o Isi media pemadam api o Pipa pelepasan yang terdapat didalam dan diluar tabung serta nozzle o Ulir dan gelang tutup tabung o Gerakan katup o Fisik tabung luar dan dalam terhadap karat o Lapisan pelindung tabung

6.4.12. Pemadaman dan pengendalian bahaya kebakaran

Kebakaran yang umum terjadi sebagaimana fenomena alam selalu diawali dengan api yang relatif kecil, kemudian membesar dan menjalar melalui media yang ada disekitarnya. Bila api yang relatif kecil gagal dipadamkan, maka kebakaran menjadi lebih sulit dikendalikan dan timbul dampak-dampak lain yang membahayakan yaitu timbulnya bahaya ikutan seperti asap, panas, gas serta kepanikan. Panas yang tinggi akibat radiasi kebakaran dapat menyebabkan manusia kekurangan cairan tubuh, kehabisan tenaga, luka bakar, berhenti detak jantuhgnya, karena daya tahan tubuh manusia terpapar dengan panas hanya ± 300 °F. Asap yang dihasilkan oleh kebakaran bahan-bahan tertentu dapat berwarna pekat, dan bila mendapat pengaruh panas suhunya akan naik sehingga dapat mengganggu penglihatan serta pernafasan manusia. Produk lain yang sangat berbahaya dari kebakaran adalah gas racun yang munculnya tidak disadari manusia, seperti gas karbon monoksida yang