Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi

300

4.10.2. Proses Sublimasi

Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat - cair - gas - atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah Iangsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Pada pendinginan lebih lanjut sampai 96° terjadi bentuk rombik. Suhu 96° adalah suhu peralihan. Peristiwa ini disebut alotropi ialah satu macam zat dalam keadaan berlainan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Peralatan dan bahan yang dipakai untuk proses sublimasi yodium: a. Alat-alat yang dipakai 1. cawan porselin 2. gelas arloji 3. tabung reaksi 4. pipet 5. gelas piala 6. kayu kecillidi 7. pembakar bunsen 8. kaki tiga dengan kasa asbes. b. Bahan-bahan yang dipakai : 1. yodium kristal 2. belerang 3. kanji 4. air suling 5. alkohol. 301 Prosedur Proses Sublimasi Gambar 4.83 : Penyubliman Yodium  Ambil 1 spatula yodium, letakkan dalam cawan porselin, tutuplah cawan itu dengan gelas arloji, beri air di atas gelas arloji. Panaskan dengan api kecil pada pembakar bunsen. Terjadi perubahan warna uap yodium, uap ini akan menyublim pada bagian bawah gelas arloji.  Sebagian dari kristal yodium ini masukkan dalam tabung reaksi, kemudian tuangi air suling.  Sebagian yang lain masukkan juga pada tabung reaksi dan tuangi alkohol.  Pada dinding luar gelas arloji terdapat hablur-hablur kristal Iodium.

4.10.3. Menangani produk sublimasi

Hasil sublimasi yang telah diperoleh dikumpulkan menggunakan sendok untuk dibandingkan keuntungan dengan kristal aslinya. Kemudian dibandingkan, apakah massa Iodium yang tersublimasi massanya sama dengan produk sublimasi yang dihasilkan. Kemudian dapat dianalisis apakah semua zat yang menguap tersebut, uapnya dapat menyublim keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali. 302

4.11. EVAPORASI

4.11.1. Operasi Evaporasi

Operasi evaporasi atau penguapan pada dasarnya merupakan operasi pendidihan khusus, dimana terjadi peristiwa perpindahan panas dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi adalah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan pendidihan dan penguapan. Yang dimaksud dengan larutan adalah terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Pelarutnya dalam kebanyakan hal adalah air, tetapi dapat juga cairan lain. Memeriksa kondisi evaporator sebelum dioperasikan : a. Evaporator sebelum dioperasikan harus diperiksa bagian-bagiannya agar kinerjanya menjadi optimum. b. Kondensor diperiksa fungsi kerjanya dengan cara membersihkan ruang kondensasi. c. Injeksi uap juga diperiksa apakah pengukur tekanan berfungsi dengan baik atau tidak. d. Perangkap uap juga diperiksa jika terjadi kebocoran-keborocan e. Perangkap tetap dibersihkan dari debu dan kotoran. 4.11.2. Pelaksanaan Proses Evaporasi Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan komponen- komponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak perbedaan antara evaporasi dan distilasi.

4.11.3. Pelaporan Proses Evaporasi

Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan yang namanya evaporator. Perlengkapan peralatan : Evaporator, kondensor, Injeksi uap, perangkap uap, perangkap tetes Proses evaporasi didokumentasikan dalam lembar pelaporan sesuai data : - Kerja kondensor - Kerja injeksi uap - Kerja perangkap uap - Kerja perangkap tetes