Pendahuluan Peralatan ekstraksi EKSTRAKSI

278 Gambar 4.78: Peralatan ekstraksi skala laboratorium bentuk kolom Gambar 4.79: Peralatan ekstraksi skala industri kecil 279 Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik ekstraksi: Bahan ekstraksi : Campuran bahan yang akan diekstraksi Pelarut media ekstraksi : Cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi Ekstrak : Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi Larutan ekstrak : Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak Rafinat residu ekstraksi : Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya Ekstraktor : Alat ekstraksi Ekstraksi padat-cair : Ekstraksi, dari bahan yang padat Ekstraksi cair-cair ekstraksi dengan pelarut = Solvent extraction : Ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair Berlawanan misalnya dengan proses rektifikasi, pada ekstraksi tidak terjadi pemisahan segera dari bahan-bahan yang akan diperoleh, ekstrak, melainkan mula-mula hanya terjadi pengumpulan ekstrak dalam pelarut. Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut ini:  Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak. Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. Dengan demikian tejadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu pelarutan ekstrak.  Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau filtrasi.  Mengisolasi ekstrak dari laratan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal tertentu, larutan ekstrak dapat langsung diolah lebit lanjut atau diolah setelah dipekatkan, Seringkali juga diperlukan tahap-tahap lainnya. Pada ekstraksi padat-cair misaInya, dapat dilakukan pra-pengolahan pengecilan bahan ekstraksi atau pengolahan lanjut dari ratmat dengan tujuan mendapatkan kembali sisa-sisa pelarut. 280

4.8.3. Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut  Selektivitas

Pelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek, terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain misalnya lemak, resin ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.  Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar kebutuhan pelarut lebih sedikit.  Kemampuan tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larut dalam bahan ekstraksi.  Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran pemisahan dengan gaya berat. Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal misalnya dalam ekstraktor sentrifugal.  Reaktivitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia misalnya pembentukan garam untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan. 281  Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop. Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah.  Kriteria yang lain Pelarut sedapat mungkin harus o Murah o Tersedia dalam jumlah besar - tidak beracun o Tidak dapat terbakar o Tidak eksplosif bila bercampur dengan udara - tidak korosif o Tidak menyebabkan terbentuknya emulsi - memiliki viskositas yang rendah o Stabil secara kimia dan termis. Karena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi semua syarat di atas, maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari pelarut yang paling sesuai. Beberapa pelarut yang terpenting adalah: air, asam-asam. organik dan anorganik, hidrokarbon jenuh, toluen, karbon disulfit, eter, aseton, hidrokarbon yang mengandung chlor, isopropanol, etanol. Dengan sangat menyederhanakan proses yang berlangsung pada ekstraksi, performansi ekstraksi atau kecepatan ekstraksi dapat dinyatakan dengan: Tahanan Permukaan Luas Pendorong Gaya Waktu Kuantitas .  Gaya pendorong pada ekstraksi adalah perbedaan,konsentrasi ekstrak di dalam bahan ekstraksi dan pelarut. Gaya ini sedapat mungkin besar. Untuk mencapainya, yang paling baik adalah dengan menggunakan pelanit segar yaitu yang tidak mengandung ekstrak, atau dengan segera mengeluarkan larutan ekstrak dari permukaan perpindahan.