Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Getaran Mekanis

467 getaran susunan demikian meupakan masa peredaran dan penghantar sekaligus. Fungsi kaki berbeda-beda tergantung dari bengkokan pada sendi lutut, tungkai lurus menghantar menghantarkan 100 getaran badan, sedangkan dalam posisi bengkok akan berlaku sebagai peredam. b Efek terhadap Tubuh Sistem peredaran darah dipengaruhi hanya oleh getarangetaran dengan intensitas tinggi, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian 02 dan volume perdenyut berubah sedikit pada intensitas 0,6 g berubah banyak pada 1,2 g dengan frekwensi 6- 10 Hz. Dari semua organ badan mata paling banyak dipengaruhi oleh getaran mekanis. Pada frekwensi sampai 4 Hz mata masih dapat mengikuti getaran-getaran antara kepala dan sasaran. Pada frekwensi tinggi penglihatan juga terganggu manakala amplitudo lebih besar dari jarak dua kali dari retina. c Pencegahan ¾ Isolasi sumber getaran ¾ Isolasi pekerja atau operator ¾ Mengurangi pemaparan terhadap getaran, diselingi dengan waktu istirahat yang cukup ¾ Melengkapi peralatan mekanis dengan menahan atau menyerap getaran, ¾ Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala d Getaran Terhadap Lengan Tool hand vibration Alat-alat yang pada waktu bekerjanya bergetar dan mengakibatkan getaran-getaran pada lengan atau tangan terdapat pada peralatan yang menggunakan mesin, seperti kendali crane, kemudi fork lift. kemudi truk, selama bekerja dengan alat tersebut kadang-kadang sifat getarannya tidak serupa. e Getaran terhadap Kesehatan Pada pekerjaan yang menggunakan alat-alat bergetar secara terus menerus terdapat dua gejala utama sehubungan dengan gataran mekanis tersebut : 468 ¾ Kelainan peredaran darah dan syaraf ¾ Kerusakan pada persendian dan tulang f Upaya Pencegahan ¾ Pemeirksaan kesehatan awal bagi pekerja ¾ Peralatan tangan bergetar harus dirawat sebaik-baiknya sesuai petunjuk ¾ Pekerja dianjurkan : ¾ Memakai pakaian yang cukup untuk mempertahankan suhu badan; ¾ Memakai sarung tangan ¾ Sebelum bekerja harus diadakan pemanasan ¾ Jangan memegang peralatan yang bergetar terlalu erat kencang ¾ Sedapat mungkin pengoperasian alat tidak sampai kapasitas penuh ¾ Bila timbul tanda-tanda kesemutan, kaku, jari-jari memutih atau membiru harus segera memeriksa ke dokter.

B. Faktor Kimia

Dengan semakin banyaknya pemakaian bahan kimia di dalam industri, maka semakin sering pula terlihat pengaruh-pengaruhnya terhadap tenaga kerja dan industri sendiri, yang selalu akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, sehingga akan sangat mempengaruhi produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan bersangkutan. Penanganan bahan kimia dalam industri mem erlukan perhatian khusus agar dapat memberika perlindungan yang optimal bagi tenaga kerja dan masyarakat umum, sejak dari pengadaan, penyimpanan, pemakaian sampai pengolahan sisa-sisa produksi yang dihasilkan. Penanganan yang salah atau tidak benar akan mengakibatkan berbagai hal yang bisa menyebabkan kerugian bagi tenaga kerja dan perusahaan sendiri. 469 Berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia maka bahan berbahaya yang dipakai didalam industri, dapat dikelompokkan sebagai berikut : a Bahan kimia yang mudah terbakar seperti benzena, aseton, eter, hexsan b Bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat, nitrogliserin c Bahan kimia beracun seperti asam chiorida d Bahan kimia korosif seperti asam chlorida e Bahan kimia yang bersifat oksidator, seperti perklorat, permanganat, peroksida organik dll f Bahan kimia yang peka reaktif terhadap air, seperti natrium hibrida, karbit, nitrida dll g Bahan kimia yang bersifat asam kuat h Bahan kimia yang harus disimpan dalam tekanan tinggi seperti gas nitrogen dioxide, hidrogen chlorida di dalam silinder penyimoan i Bahan kimia yang bersifat radioaktif Efek Bahan Kimia di Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah tempat dimana tenaga kerja melakukan pekerjaan serta mendapat pemaparan berbagai potensi bahaya. Bagaimanapun sempurna dan efektifnya penanganan bahan kimia yang dilakukan didalam industri, maka tetap terjadi pelepasan bahan kimia berbahaya kedalam lingkungan kerja, sehingga tenaga kerja akan tetap terpapar. Bahan kimia berbahaya dapat berpengaruh terhadap tenaga kerja apabila bahan tersebut masuk kedalam tubuh tenaga kerja. Masuknya bahan ini kedalam tubuh sangat tergantung dari bentuk fisik bahan tersebut. Dikenal beberapa bentuk fisik bahan kimia didalam lingkungan kerja, yaitu : ¾ Padat seperti debu, serat atau partikel, yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam berat, debu mineral asbes dan silika, debu padi dan tumbuhan lain, serat kapas dan kain, dll.