Rezim pengelolaan sumberdaya ikan karang atau demersal

147 lingkungan laut, dari kondisi tropis maupun sub-tropis. KKL dapat dikatakan sebagai suatu alat pengelolaan sumberdaya ikan berkelanjutan yang bersifat global McClanahan 1999; Roberts et al. 2001. Gambar 22 Perkembangan produksi h tanpa KKL aktual dan dengan KKL, dengan luas KKL 10-60 Dari Gambar 22 di atas terlihat bahwa, tingkat produksi aktual dengan adanya KKL lebih besar dibandingkan tanpa KKL. Akan tetapi produksi aktual dengan adanya KKL terus mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya luasan KKL. Kondisi penurunan produksi ini dipengaruhi oleh karena berkurangnya jumlah alat tangkap, yang sekaligus turunnya upaya penangkapan effort. Dengan demikian, semakin luas kawasan KKL dapat mengakibatkan penurunan terhadap produksi. Kemudian untuk melihat perubahan produksi h di KKL dengan skenario peningkatan effort yaitu sebesar 5, 6, 7 dan 8, menunjukkan bahwa produksi aktual lebih tinggi dibandingkan dengan produksi dari effort yang telah ditingkatkan. Rata-rata produksi aktual sebesar 3,495 ton sedangkan produksi dengan effort ditingkatkan 5 hanya sebesar 2,253 ton Gambar 23. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan penambahan effort tidak akan selalu diikuti dengan peningkatan produksi yang signifikan Haryani et al. 2010. Penambahan armada σ Luas KKL 0 10 20 30 40 50 60 70 tanpa KKL dengan KKL P r od u k si h ton m in gg u 148 penangkapan ikan karang atau demersal akan cenderung menurunkan hasil tangkapan nelayan. Gambar 23 Perbandingan produksi aktual dengan effort ditingkatkan 5 Gambar 24 Perbandingan produksi aktual dengan effort di tingkatkan 6 P r od u k si ton 12 10 8 6 4 2 12 10 8 6 4 2 Waktu minggu 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 Produksi e ffort 6 Produksi aktual P r od u k si ton Waktu minggu 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 Produksi e ffort 5 Produksi aktual 149 Gambar 25 Perbandingan produksi aktual dengan effort ditingkatkan 7 Gambar 26 Perbandingan produksi aktual dengan effort ditingkatkan 8 Demikian hal nya pada peningkatan effort 6 Gambar 24, 7 Gambar 25 dan 8 Gambar 26, produksi aktual selalu lebih tinggi dari produksi yang telah mengalami peningkatan effort. Ilustrasi Gambar 26 terlihat bahwa, produksi dengan effort yang ditingkatkan sebesar 8 lebih rendah dibandingkan dengan produksi aktual. Rata-rata produksi aktual sebesar 3,495 ton sedangkan produksi dengan effort ditingkatkan 8 hanya sebesar 2,796 ton. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan penambahan effort di perairan Kepulauan Raja Ampat tidak akan Waktu minggu P r od u k si ton P r od u k si ton 12 10 8 6 4 2 12 10 8 6 4 2 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 Produksi e ffort 8 Produksi aktual Waktu minggu 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 101 Produksi e ffort 7 Produksi aktual 150 diikuti dengan peningkatan produksi yang signifikan. Hal ini berbeda dengan penambahan luasan KKL, sangat jelas sebagaimana Gambar 27 bahwa, tingkat produksi aktual dengan adanya KKL lebih besar dibandingkan dengan produksi aktual tanpa KKL, walaupun terus mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya luasan KKL, artinya ada luasan optimal yang masih memberikan dampak peningkatan produksi Haryani et al. 2010 Hasil analisis pada Gambar 27 menunjukkan perbandingan antara upaya effort aktual dengan KKL, dengan effort aktual tanpa KKL. Effort aktual dengan KKL berada di bawah effort aktual tanpa KKL. Kemudian effort aktual dengan KKL cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya luasan KKL. Semakin luas kawasan KKL akan menyebabkan penurunan terhadap effort di kawasan dengan KKL. Oleh sebab itu peran KKL sangat penting sebagai pengendali effort, sehingga degradasi sumberdaya ikan dapat terkendali. Lebih jelas perkembangan effort dapat dilihat pada Gambar 27 yang menunjukkan bahwa, dengan adanya KKL terjadi penurunan effort yang sangat berarti, dari kondisi sebelum adanya KKL. Gambar 27 Perbandingan effort aktual dengan KKL dan effort aktual tanpa KKL Sedangkan rente yang diperoleh dengan KKL cenderung mengalami penurunan seiring dengan penambahan luasan KKL Gambar 28. Dengan luasan KKL 0,1 10, diperoleh rente sebesar Rp. 36,52 juta per minggu, sedangkan dengan luasan KKL 0,2 20, rente yang diperoleh menurun menjadi Rp. 30,39 0 10 20 30 40 50 60 σ Luas KKL Dengan KKL Tanpa KKL Effor t t ri p m in ggu