Saran Pemodelan hybrid bioekonomi untuk pengembangan kawasan konservasi laut di pulau pulau kecil
180 DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007d. Rencana Induk Pengelolaan
Pulau-pulau Kecil Terluar. Jakarta. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 41 hal.
DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007e. Pulau-pulau Kecil Terluar: Ancaman dan Tantangan. Jakarta. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 94 hal. DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007f. Informasi Kawasan
Konservasi Perairan di Indonesia. Jakarta. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 32 hal.
DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007g. Konsep Paper: Coral Triangle Initiatives on Coral Reefs, Fisheries and Food Security.
Jakarta. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 6 hal.
DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007h. Proposal Musyawarah Nasional Terumbu Karang, Jakarta, 10-11 September 2007. Jakarta.
COREMAP II. 10 hal. DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007i. Pedoman Penataan Ruang
Pulau-pulau Kecil. Jakarta. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 70 hal.
DKP Departemen Kelautan dan Perikanan. 2008. Indonesian Fisheries Book. Jakarta. Ministry of Marine Affairs and Fisheries in Collaboration with
Japan International Cooperation Agency. 76 hal. [DKP-KRA] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat, 2006.
Informasi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat. Waisei. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat. 105 hal.
Dohar AG, Angraeni D. 2006. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam di Kepulauan Raja Ampat. Manokwari. Universitas Negeri Papua Bekerjasana
dengan Conservation International Indonesia. 72 hal. Efrizal T. 2005. Analisis Pengelolaan Sumberdaya Ikan Demersal di Pulau-Pulau
Kecil: Suatu Pendekatan ”Converging Dual Track Model CD-TRAM” [disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 146
hal.
Failler P. 2007. MPA and Community. MARE Conference, People and The Sea IV, Who Owns the Coast? 5-7 July 2007. Amsterdam. 25 hal.
FAO Food Agricultural Organization. 1995. Code of Conduct for Responsible Fisheries. Rome. FAO Fisheries Department. 41 hal.
181
FAO Food Agricultural Organization. 2000. Applications of Contingent Valuation Method in Developing Countries: A Survey. Rome. FAO
Technical Document. 65 hal. FAO Food Agricultural Organization. 2004. The State of World Fisheries and
Aquaculture. . Rome. FAO Fisheries Department55 hal. Fauzi A. 1998. The Management of Competing Multi Species Fisheries: a Case
of A Small Pelagic Fishery on the North Coast of Central Java. Vancouver. Department of Economics, Simon Fraser University. 105
hal.
Fauzi A. 2001. An overview of economic valuation techniques: A highlight on information needed for their application in developing countries, in
Feoli, E. C.E. Nauen eds Proceedings of the INCO-DEV International Workshop on Information System for Policy and Technical
Support in Fisheries and Aquaculture., ACP-EU Fish. Res.Rep., 8: 135p.
Fauzi A. 2002. Valuasi Ekonomi Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil. Makalah disampaikan pada Seminar Peluang Investasi Pulau-Pulau Kecil, pada
Oktober 2000 di Jakarta. Jakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan. 20 hal.
Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 259 hal.
Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan : Isu, Sintesis dan Gagasan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Alam. 120 hal.
Fauzi A. 2007. Economic of Nature’s Non-Convexity, Reorientasi Pembangunan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Implikasinya Bagi Indonesia [Orasi
Ilmiah Guru Besar Ilmu Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 10 November 2007]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 139 hal.
Fauzi A. 2009. Valuing the Socio Economic Contribution of Marine Protected Areas to Human Well-Being in Indonesia. Jakarta. The Nature
Concervancy. 23 hal. Fauzi A, Anna S. 2002
a
. Evaluasi Status keberlanjutan pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan Rapfish Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta.
Jurnal Pesisir dan Lautan 4 3:43-55.
182 Fauzi A, Anna S. 2002b. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai
Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan 42:36-49.
Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 343 hal.
Fauzi A, Anna S. 2007. Analisis Pressure State Response PSR Untuk Valuasi Ekonomi Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Seribu [Paper sebagai
bagian dari hasil Kajian “ Valuasi Ekonomi Kawasan Lindung” Kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Juli-Desember
2007]. Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup. 14 hal.
Fauzi A, Buchary EA. 2002. A Socioeconomic Perspective of Environmental Degradation at Kepulauan Seribu Marine National Park, Indonesia.
Coastal Management, 30: 167-181 Fauzi A. 2010. Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan di Kawasan
Konservasi Laut Berau. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 92 hal. Field BC. 1997. Environmental Economics, an Introduction. Singapore. The
McGraw;Hill Companies, Inc. 490 hal. Gell FR, Roberts CM. 2002. The Fishery Effects of Marine Reserves and Fishery
Closures. Washington DC. World Wildlife Fund. 75 hal. Gordon HS. 1954. The Economic Theory of a Common Property Resource: The
Fishery. Journal of Political Economy 62:124-142. Gordon DV, Munro GR. 1996. Fisheries and Uncertainty: A Precautionary
Approach to Resource Management. Canada. AGMV. 174 hal. Graham M. 1935. Modern Theory of Exploiting a Fishery and Application to the
North Sea Trawling. J.Cons.Int.Explor.Mer 10:264-274. Green SJ, White AT, Patrick C. 2008. Marine Protected Area Networks in the
Coral Triangle: Development and Lessons. Washington DC. Global Conservation Program of the United States Agency for International
Development, The Nature Conservancy, World Wildlife Fund, Conservation International, Wildlife Conservation Society. 106 hal.
Gubbay S. 1995. Marine Protected Areas – Past, Present adn Future. London. Chapman Hall. 231 hal.
Gubbay S, Welton S. 1995. The Voluntary Approach to Conservation of Marine Areas. London. Chapman Hall. 79 hal.
183 Gulland JA. 1983. Fish Stock Assessment: A Manual of Basic Methods. New
York. John Wiley Sons. 245 hal. Halpern B. 2003. The Impact of Marine Reserve: Do Reserve Work and Does
Size Matter? London. Ecological Apllication. 123 hal. Haryadi A. 2004. Analisis Sosial Ekonomi Manfaat Marine Protected Area
Daerah Konservasi Laut di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 91 hal.
Haryani EBS, Sidqi M, Sadarun B, Amin MI, Nuriadi L, Sudarisman R, Puspitasari R, Widayati R, Nursalam. 2008. Konservasi Sumberdaya
Ikan di Indonesia. Jakarta. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,
Departemen Kelautan dan Perikanan. 66 hal.
Haryani EBS, Fauzi A, Monintja DR. 2009. Analisis Bioekonomi Ikan Karang di Perairan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Jurnal
Teknologi dan Managemen Perikanan Tangkap, Volume XIX, No. 3, Desember 2009. Bogor. Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan
Tangkap FK
2
PT Bekerjasama dengan Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultal Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. 9 hal. Haryani EBS, Fauzi A, Monintja DR. 2010. Pendekatan Bioekonomi dalam
Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Jurnal Teknologi dan Managemen Perikanan
Tangkap, Volume XVIII, No. 1, April 2010. Bogor. Forum Komunikasi Kemitraan
Perikanan Tangkap
FK
2
PT Bekerjasama
dengan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultal Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 10 hal.
Hess S. 1990. Overview: Sustainable Development and Environmental Management of Small Island. Paris. UNSECO. Hal 3-14.
Hicks J. 1964. Some Questions of time in Economic. Reading in Macro Economics. Hal 135-151.
Indra A. 2007. Model Bio-Ekonomi Opsi Rehabilitasi Sumber Daya Perikanan di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam [disertasi]. Bogor. Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 146 hal. Kelly S, Scott D, MacDiarmid AB. 2002. The Value of A Spillover Fishery for
Spiny Lobster Around a Marine Reserve in Northern New Zealand. Coastal Management, 30:153-166.
Kementerian Kehutanan. 2010. Laporan Tahunan 2009. Jakarta. Kementerian Kehutanan. 205 hal.
184 KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.06MEN2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014.
Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 103 hal.
Kula E. 1992. Economics of Natural Resources and the Environment. London. Chapman Hall. 79 hal.
Kurlansky M. 1997. A Biography of the Fish that Changed the World. London. Vintage. 49 hal.
Li EAL. 2000. Optimum Harvesting with Marine Reserves. American Fisheris Society, North American Journal of Fisheries Management 20: 882-896.
Maanema M. 2003. Model Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Studi Kasus di Gugus Pulau Pari Kepulauan Seribu [disertasi]. Bogor. Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 189 hal. Mace PM. 1997. Developing and Sustaining World Fisheries Resources: The
State of the Science and Management [Proceedings of the Second World Fisheries Congress]. Brisbane. CSIRO. 89 hal.
Marsaoli MK. 2001. Model Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Karang Berkelanjutan Di Kawasan Pulau-Pulau Kecil Studi Kasus Perikanan
LencamLethrinus Lentjan, Lacepede 1802 Sistem Tradisional Di Kawasan Terumbu Karang Kepulauan Guraici Kabupaten Maluku Utara
Propinsi Maluku Utara [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 155 hal.
McClanahan TR, Kaunda AB. 1996. Fishery Recovery in a Coral-Reef Park and Its Effect on the Adjacent Fishery. Issue of Science, 29:55-60.
McClanahan TR, Mangi S. 2000. Spillover of Fishes from a Marine Park and Its Effect on the Adjacent Fishery. Issue of Science 35:34-45.
McClanahan TR. 1999. Is there A Future for Coral Reef Parks in Poor Tropical Countries? Coral Reefs 18: 321-325.
McKenna SA, Allen GR, Suryadi S. 2002. Marine Rapid Assesment of the Raja Ampat Islands, Papua Province, Indonesia [RAP Bulletin of Biological
Assesment 22]. Washington DC. Conservation International. 34 hal. Nikijuluw VPH. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Jakarta.
Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional P3R dengn PT Pustaka Cidesindo. 254 hal.
185 Nikijuluw VPH. 2005. Politik Ekonomi Perikanan, Bagaimana dan Kemana
Bisnis Perikanan. Jakarta. PT Fery Agung Corporation FERACO. 314 hal.
Ofiara DD, Seneca JJ. 2005. Economic Losses from Marine Pollution, a Handbook for Assessment. Washington DC. Island Press. 390 hal.
Ola OL. 2004. Model Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kepulauan Wakatobi [disertasi]. Bogor.
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 125 hal. Parwinia. 2007. Pemodelan Ko-Eksistensi Pariwisata dan Perikanan: Analisis
Konvergensi-Devergensi KODI di Selat Lembeh, Sulawesi Utara. [disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 163
hal.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, 2006. Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat. Waisei. Kerjasama Pemerintah
Kabupaten Raja Ampat dengan Konsorsium Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja Ampat. 154 hal.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. 2007. Merajud Untaian Zamrud Kabupaten Raja Ampat, Sebagai Kabupaten Kepulauan di Wilayah Kepala Burung,
Papua. Waisei. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. 67 Hal. Pitcher, T.J. 1999. Rapfish, A Rapid Appraisal Technique for Fisheries, And Its
Application to the Code of Conduct For Responsible Fisheries. FAO Fisheries Circular No.947:47pp
Pomeroy RS, Parks JE, Watson LM. 2004. How Is Your MPA Doing? A Guidebook of Natural and Social Indicators for Evaluating Marine
Protected Area Management Effectiveness. Gland, Switzerland and Cambridge, UK. IUCN. 217 hal.
Pramudji, Purnomo LH. 2003. Mangrove Sebagai Tanaman Penghijauan Pantai. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian
Oseanografi. 30 hal. Pratikto WA. 2006. Menjual Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta. Direktorat
Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. 224 Hal.
Retraubun ASW, Atmini S. 2004. Penentuan Definisi dan Pendataan Pulau di Indonesia. Jakarta. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. 101 Hal. Roberts MC, Polunin NVC. 1993. Marine Reserves: Simple Solutions to
Managing Complex Fisheries? Ambio 22, 363-368.
186 Roberts CM, Bohnsack JA, Gell F, Hawkins JP, Goodridge R. 2001. Effects of
Marine Reserves on Adjacent Fisheries. Science 294: 1920. Rodwell LD, Barbier EB, Roberts CM, McClanahan TR. 2001. Economics of
Marine Protected Areas. Vancouver. Fisheries Centre, University of British Columbia. Hal 183-197.
Rodwell L, Barbier EB, Roberts CM, McClanahan TR. 2002. A Model of Tropical Marine Reserve-Fishery Linkages. Natural Resource Modeling
Vol 154: 453-486. Rumfaker MK. 2010. Analisis Pembayaran Jasa Lingkungan di Kawasan
Konservasi Laut daerah Kabupaten Raja Ampat [thesis]. Bogor.
Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. 111p. Salm RV, Clark JR, Siirila E. 2000. Marine and Coastal Protected Area: A Guide
for Planners and Managers, Third Edition. Gland, Switzerland. IUCN. 254 hal.
Sanchirico J, Wilen J. 2001. A Bioeconomics Model of Marine Reserve Creation. Journal Environment Economic Manage, 42: 72-76.
Sarkar RR, Chattopadhayay J. 2003. A Technique for Estimating Maximum
Harvesting Effort in a Stochastic Fishery Model. Journal Biosci. Vol. 28: 497–506.
Schaefer M. 1954. Some Aspects of the Dynamics of Population Important to the Management of Commercial Marine Fisheries. Bull. Inter-Am. Trop.
Tuna. Comm 1:27-56 Seijo CJ, Defeo O, Salas S. 1998. Fisheries Bioeconomics Theory, Modelling
and Management. Rome. FAO Fisheries Technical Paper. Hal 368. Sengupta R. 2003. Ecology and Economics, An Approach to Sustainable
Development. New Delhi. Oxford University Press. 264 hal. Suharsono. 1998. Condition of Coral Reef Resources in Indonesia. Jurnal Pesisir
dan Lautan, 12:44-45. Susilo SB. 2003. Keberlanjutan Pembangunan Pulau-pulau Kecil: Studi Kasus
Kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. 233 hal.
Sumaila UR, Leif K, Stein IS. 2002. Estimation of Biological and Economic Parameters of a Bioeconomic Fisheries Model Using Dynamical Data
Assimilation. Journal of Bioeconomics. Vol. 4:39-48.
187 Sumaila UR, Leif K, Stein IS. 2005. Assimilation of Time Series Data into a
Dynamic Bioeconomic Fisheries Model: An Application to the North East Arctic Cod Stock. Journal of Bioeconomics. Vol.7: 179–195.
Syaukani M. 2009. Model Jaringan Industri Perikanan Tangkap di Wilayah Kepulauan [disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. 129 hal. Tietenberg T. 1992. Environmental and Natural Resources Economics. New
York. Harper Collins Publishers Inc. 678 p. UNCLOS United Nations Convention of the Law of the Sea. 1982. New
York. United Nations Office. 259 hal. UNESCO United Nation Education Social and Cultural Organization. 1991.
Hydrology and Water Resources of Small Islands: A Practical Guide. Studies and Report on Hydrology No.49. Paris. UNESCO. 234 hal.
Vivekanandan V. 2007. MPAs: View from Below. MARE Conference, People and The Sea IV, Who Owns the Coast? 5-7 July 2007. Amsterdam. 36
hal. Walters C, Hilborn R. 1976. Adaptive Control of Fishing Systems. Canada:
Journal of The Fisheries Research Board. 33:145-159. White AT. 1989. Two Community-Based Marine Reserves: Lessons for Coastal
Management. WWF. Hal 85-96.
189 Lampiran 1 Peta aksesibilitas Kabupaten Raja Ampat
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
190 Lampiran 2 Peta hidrooseanografi Kabupaten Raja Ampat
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
191 Lampiran 3 Peta perikanan budidaya di Kabupaten Raja Ampat
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
192 Lampiran 4 Peta potensi wisata di Kabupaten Raja Ampat
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
193 Lampiran 5 Peta KKLD Misool Timur-Selatan
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
Lampiran 6 Peta KKLD Kofiai-Boo
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
194 Lampiran 7 Peta KKLD Selat Dampier
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006 Lampiran 8 Peta KKLD Teluk Mayabilit
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
195 Lampiran 9 Peta KKLD Kepulauan Wayag-Sayang
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006 Lampiran 10 Peta KKLD Ayau-Asia
Sumber: Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006
196 Lampiran 11 Jumlah produksi aktual, effort, dan cost per unit effot sumberdaya
ikan demarsal di KKL Kabupaten Raja Ampat
Minggu Produksi
kg Produksi
ton Effort
unit Produksi
Effort 0.8xE
A 0.7xE
B 0.6xE
C
1 4.675
4,68 33
0,1417 26,40
23,10 19,80
2 5.250
5,25 38
0,1382 30,40
26,60 22,80
3 8.070
8,07 36
0,2242 28,80
25,20 21,60
4 9.845
9,85 39
0,2524 31,20
27,30 23,40
5 8.775
8,78 38
0,2309 30,40
26,60 22,80
6 5.375
5,38 41
0,1311 32,80
28,70 24,60
7 5.450
5,45 43
0,1267 34,40
30,10 25,80
8 6.415
6,42 38
0,1688 30,40
26,60 22,80
9 3.290
3,29 31
0,1061 24,80
21,70 18,60
10 3.575
3,58 41
0,0872 32,80
28,70 24,60
11 6.500
6,50 70
0,0929 56,00
49,00 42,00
12 5.200
5,20 70
0,0743 56,00
49,00 42,00
13 3.825
3,83 36
0,1063 28,80
25,20 21,60
14 6.555
6,56 46
0,1425 36,80
32,20 27,60
15 6.525
6,53 68
0,0960 54,40
47,60 40,80
16 6.523
6,52 80
0,0815 64,00
56,00 48,00
17 3.650
3,65 52
0,0702 41,60
36,40 31,20
18 3.262
3,26 49
0,0666 39,20
34,30 29,40
19 4.050
4,05 60
0,0675 48,00
42,00 36,00
20 3.825
3,83 71
0,0539 56,80
49,70 42,60
21 2.670
2,67 56
0,0477 44,80
39,20 33,60
22 2.850
2,85 36
0,0792 28,80
25,20 21,60
23 4.600
4,60 61
0,0754 48,80
42,70 36,60
24 2.470
2,47 49
0,0504 39,20
34,30 29,40
25 1.053
1,05 55
0,0191 44,00
38,50 33,00
26 1.425
1,43 44
0,0324 35,20
30,80 26,40
27 1.350
1,35 40
0,0338 32,00
28,00 24,00
28 1.830
1,83 45
0,0407 36,00
31,50 27,00
29 2.976
2,98 58
0,0513 46,40
40,60 34,80
30 3.550
3,55 45
0,0789 36,00
31,50 27,00
31 2.000
2,00 35
0,0571 28,00
24,50 21,00
32 2.300
2,30 36
0,0639 28,80
25,20 21,60
33 2.500
2,50 45
0,0556 36,00
31,50 27,00
34 2.101
2,10 45
0,0467 36,00
31,50 27,00
35 2.025
2,03 36
0,0563 28,80
25,20 21,60
36 2.150
2,15 39
0,0551 31,20
27,30 23,40
37 2.125
2,13 58
0,0366 46,40
40,60 34,80
38 2.325
2,33 41
0,0567 32,80
28,70 24,60
197 Lampiran 11 lanjutan
Minggu Produksi
kg Produksi
ton Effort
unit Produksi
Effort 0.8xE
A 0.7xE
B 0.6xE
C
39 1.925
1,93 38
0,0507 30,40
26,60 22,80
40 2.150
2,15 32
0,0672 25,60
22,40 19,20
41 2.400
2,40 42
0,0571 33,60
29,40 25,20
42 2.101
2,10 44
0,0478 35,20
30,80 26,40
43 3.095
3,10 39
0,0794 31,20
27,30 23,40
44 2.520
2,52 40
0,0630 32,00
28,00 24,00
45 2.400
2,40 35
0,0686 28,00
24,50 21,00
46 3.700
3,70 53
0,0698 42,40
37,10 31,80
47 4.451
4,45 61
0,0730 48,80
42,70 36,60
48 1.925
1,93 37
0,0520 29,60
25,90 22,20
49 2.175
2,18 37
0,0588 29,60
25,90 22,20
50 2.075
2,08 40
0,0519 32,00
28,00 24,00
51 2.376
2,38 40
0,0594 32,00
28,00 24,00
52 5.765
5,77 46
0,1253 36,80
32,20 27,60
53 2.685
2,69 54
0,0497 43,20
37,80 32,40
54 4.450
4,45 57
0,0781 45,60
39,90 34,20
55 8.035
8,04 52
0,1545 41,60
36,40 31,20
56 5.270
5,27 51
0,1033 40,80
35,70 30,60
57 3.158
3,16 48
0,0658 38,40
33,60 28,80
58 3.999
4,00 62
0,0645 49,60
43,40 37,20
59 7.175
7,18 88
0,0815 70,40
61,60 52,80
60 4.825
4,83 77
0,0627 61,60
53,90 46,20
61 4.470
4,47 79
0,0566 63,20
55,30 47,40
62 7.235
7,24 60
0,1206 48,00
42,00 36,00
63 6.430
6,43 77
0,0835 61,60
53,90 46,20
64 3.110
3,11 88
0,0353 70,40
61,60 52,80
65 3.015
3,02 62
0,0486 49,60
43,40 37,20
66 1.720
1,72 66
0,0261 52,80
46,20 39,60
67 2.305
2,31 75
0,0307 60,00
52,50 45,00
68 2.926
2,93 82
0,0357 65,60
57,40 49,20
69 4.090
4,09 70
0,0584 56,00
49,00 42,00
70 3.288
3,29 54
0,0609 43,20
37,80 32,40
71 4.715
4,72 76
0,0620 60,80
53,20 45,60
72 2.820
2,82 68
0,0415 54,40
47,60 40,80
73 4.750
4,75 62
0,0766 49,60
43,40 37,20
74 1.691
1,69 52
0,0325 41,60
36,40 31,20
75 1.345
1,35 54
0,0249 43,20
37,80 32,40
76 2.010
2,01 59
0,0341 47,20
41,30 35,40
198 Lampiran 11 lanjutan
Minggu Produksi
kg Produksi
ton Effort
unit Produksi
Effort 0.8xE
A 0.7xE
B 0.6xE
C
77 2.103
2,10 72
0,0292 57,60
50,40 43,20
78 2.200
2,20 57
0,0386 45,60
39,90 34,20
79 2.360
2,36 51
0,0463 40,80
35,70 30,60
80 2.230
2,23 48
0,0465 38,40
33,60 28,80
81 2.785
2,79 58
0,0480 46,40
40,60 34,80
82 2.205
2,21 59
0,0374 47,20
41,30 35,40
83 2.560
2,56 51
0,0502 40,80
35,70 30,60
84 2.390
2,39 53
0,0451 42,40
37,10 31,80
85 2.326
2,33 68
0,0342 54,40
47,60 40,80
86 2.711
2,71 73
0,0371 58,40
51,10 43,80
87 2.295
2,30 50
0,0459 40,00
35,00 30,00
88 2.321
2,32 46
0,0505 36,80
32,20 27,60
89 2.476
2,48 50
0,0495 40,00
35,00 30,00
90 2.549
2,55 57
0,0447 45,60
39,90 34,20
91 2.885
2,89 61
0,0473 48,80
42,70 36,60
92 3.102
3,10 54
0,0574 43,20
37,80 32,40
93 4.030
4,03 48
0,0840 38,40
33,60 28,80
94 3.811
3,81 74
0,0515 59,20
51,80 44,40
95 3.590
3,59 57
0,0630 45,60
39,90 34,20
96 3.850
3,85 46
0,0837 36,80
32,20 27,60
97 2.780
2,78 50
0,0556 40,00
35,00 30,00
98 3.215
3,22 54
0,0595 43,20
37,80 32,40
99 2.942
2,94 54
0,0545 43,20
37,80 32,40
100 2.445
2,45 38
0,0643 30,40
26,60 22,80
101 3.226
3,23 54
0,0597 43,20
37,80 32,40
102 2.468
2,47 42
0,0588 33,60
29,40 25,20
103 2.256
2,26 37
0,0610 29,60
25,90 22,20
104 1.850
1,85 30
0,0617 24,00
21,00 18,00
Rata-rata 3.495
52,43
Lampiran 12 Produksi, effort dan rente dalam perhitungan bioekonomi tanpa KKL
Diketahui : a =
0,62038 b =
0,68509 sole owner MEY
open access MSY
Optimal Dinamik c =
0,00250 x
24,68538 7,70453
20,83312 22,30403
r= 0,63140
h 6,35215
3,96513 6,57703
8,04381 q=
0,00659 E
39,05650 78,11300
47,91684 54,73823
K= 41,66624
ton Phi
43.040.425,19437 -
40.825.341,52112 51.862.378,40929
Effort Optimal = r2q 47,91684
unit Biomass MSY = K2
20,83312 ton
MSY = rK4 6,57703
ton Rata2 Produksi Aktual =
3,49491 ton
Rata2 Effort Aktual = 52,433
unit Overfishing =
88,18868 Price =
9.850.000 ton
Cost = 500.000
trip
199
200
Lampiran 13 Hasil regresi fungsi penangkapan sumberdaya ikan demarsal di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat
Regression Statistics Multiple R
0,742538117 R Square
0,551362855 Adjusted R Square
0,542390112 Standard Error
0,314454106 Observations
103 ANOVA
df SS
MS F
Significance F Regression
2 12,15225344
6,07613 61,44864085
3,93334E-18 Residual
100 9,888138508
0,09888 Total
102 22,04039194
Coefficients Standard Error
t Stat P-value
Lower 95 Upper 95
Lower 95,0 Intercept
-0,620380917 0,205563821
-3,0179 0,003228432
-1,028213673 -0,212548161
-1,028213673 X Variable 1
0,685089688 0,068563301
9,99208 1,03058E-16
0,549062055 0,82111732
0,549062055 X Variable 2
-0,002503804 0,001325452
-1,889 0,061786567
-0,005133463 0,000125854
-0,005133463 200
201 Lampiran 14 Hasil pemecahan analitik dengan Program Maple 11 untuk
sumberdaya ikan karang atau demersal di KKL Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat
restart; r:=0.63;k:=41.66;q:=0.00659;p:=0.99;c:=0.05;
sigma:=0.1;
h1:=qkE-q2krE2; TC:=cE;
TR:=ph1; ploth1,E=0..100;
plot{TR,TC},E=0..100,revenue=0..10;
202
hm:=qkE1-1-sigmarqE; plot{h1,hm},E=0..120;
plot{TRm},E=0..120,revenue=0..10;
plot{TRm,TR,TC},E=0..120,revenue=0..10;
203
Eoa:=solveTR-TC=0,E; Eoam:=solveTRm-TC=0,E;
hoa:=subsE=Eoa,h1; hoa:=subsE=78.0126,h1;
hoam:=subsE=86.68,hm;
MRm:=diffTRm,E; MC:=diffTC,E;
Emey:=solveMR-MC=0,E; Emeym:=solveMRm-MC=0,E;
hmey:=subsE=Emey,h1; hmeym:=subsE=Emeym,hm;
Profit:=TR-TC; ProftStar:=subsE=Emey,Profit;
Profitm:=TRm-TC; Profitmstar:=subsE=Emeym,Profitm;
restart;
204