Nilai manfaat budidaya mutiara
                                                                                129 penangkapan  kepiting  dan  eksploitasi  kayu  untuk  bahan  bakar  Adrianto  2004;
Dohar  dan  Anggraeni  2006.  Nilai  dari  masing-masing  manfaat  tersebut  dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18  Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove di Kabupaten Raja Ampat
No Jenis Manfaat
Nilai Manfaat RupiahTahun Persentase
1  Penangkapan ikan 609.671.124.000,00
98,830 2  Penangkapan udang
1.120.000.000,00 0,182
3  Penangkapan kepiting 4.886.375.000,00
0,792 4  Kayu bakar
1.211.125.000,00 0,196
Nilai ekonomi total
616.888.624.000,00 100,000
Nilai manfaat di atas merupakan nilai manfaat yang dapat dinikmati secara langsung  oleh  masyarakat  sekitarnya,  yang  dihitung  dengan  menggunakan
pendekatan  harga  pasar.  Semakin  besar  jumlah  produksi  dari  masing-masing sumberdaya di kawasan mangrove, maka nilai manfaat ekonominya akan semakin
tinggi  pula.  Begitu  juga  dengan  jumlah  masyarakat  yang  memanfaatkan sumberdaya  tersebut,  semakin  banyak  jumlah  masyarakat  yang  mengeksploitasi
sumberdaya  di  sekitar  ekosistem  mangrove,  maka  nilai  manfaat  ekonomi  yang diberikan ekosistem mangrove terhadap masyarakat juga semakin tinggi Adrianto
2004; Fauzi dan Anna 2005; Dohar dan Anggraeni 2006.
1 Penangkapan ikan
Peranan  ekosistem  mangrove  bagi  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat dapat  dilihat  dari  seberapa  besar  atau  seberapa  banyak  sumberdaya  yang  bisa
dimanfaatkan  oleh  masyarakat  sekitarnya.  Akan  tetapi  jika  kualitas  ekosistem mangrove
mulai  menurun,  menyebabkan  eksistensi  dari  sumberdaya  tersebut semakin  berkurang.  Sehingga  akan  berpengaruh  terhadap  tingkat  kesejahteraan
masyarakat sekitarnya Bengen 2003; Pramudji dan Purnomo 2003. Oleh karena itu  peranan  ekosistem  mangrove  bagi  biota  didalamnya  sangat  penting,  yaitu
sebagai tempat asuhan, tempat naungan dan tempat mencari makan bagi berbagai jenis ikan dan udang.
Nelayan-nelayan  lokal  menggunakan  peralatan  tangkap  yang  sangat sederhana, sehingga produktivitas nelayan setempat masih tergolong rendah. Hasil
130 produksi  yang  diperoleh  hanya  dijual  di  pasaran  lokal,  seperti  daerah  Makasar,
Surabaya  dan  Jakarta.  Untuk  komoditas  ikan  lainnya,  seperti  kerapu  hidup sebagian  besar  dipasarkan  ke  Hongkong  DKP-KRA  2006.  Setelah  dilakukan
valuasi  ekonomi diketahui  nilai  manfaat ekonomi dari penangkapan  ikan sebesar Rp. 609.671.124.000,00 per tahun.
2  Kepiting
Kepiting  merupakan salah  satu biota yang  hidup  dan  berkembang  biak di ekosistem  mangrove.  Oleh  sebagian  masyarakat  di  Kabupaten  Raja  Ampat,
ekosistem  mangrove  ini  dimanfaatkan  untuk  menangkap  kepiting  bakau  Scylla serrata.
Aktivitas  masyarakat  ini  dilakukan  pada  malam  hari  dengan menggunakan  penerang  berupa  lampu  senter,  ditambah  dengan  alat  tangkap
kepiting    seperti  tombak  atau  berupa  perangkap  aktif  lainnya.  Rata-rata  lama waktu mencari dan menangkap kepiting adalah 2-4 jam per trip DKP-KRA 2006;
Pemerintah  Kabupaten  Raja  Ampat  2006  dan  2007.  Valuasi  untuk  kepiting  ini didekati  dengan  menggunakan  model  hubungan  regresi  antara  luasan  ekosistem
mangrove dengan  produksi  kepiting  yang  dihasilkan.  Dengan  model  regresi  ini,
kemudian  diketahui  besarnya  manfaat  ekosistem  mangrove  sebagai  penyedia pakan alami bagi kepiting Adrianto 2004; Dohar dan Anggraeni 2006.
Setelah  dilakukan  perhitungan  nilai  manfaat  ekonomi,  khususnya  untuk kepiting di ekosistem mangrove, diketahui nilainya sebesar Rp. 4.886.375.000,00
per tahun. Nilai ini tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan nilai manfaat dari udang maupun nilai kayu bakar. Pemanfaatan kepiting bakau oleh masyarakat
sesungguhnya  masih  tergolong  konvensional  dan  sangat  tradisional,  dimana masyarakat  hanya  melakukan  pemanfaatan  penangkapan  dengan  tujuan
konsumsi rumah tangga dan  itupun dilakukan pada waktu luang, dimana  mereka tidak  sedang  melalut.  Meskipun  kadangkala  mereka  memasarkan  ketika  jumlah
tangkapan  dianggap  cukup  untuk  dikonsumsi  dan  kelebihannya  dapat  dijual  ke pasar terdekat DKP-KRA 2006.
3 Udang
Selain  kepiting,  dalam  ekosistem  mangrove  juga  terdapat  udang  yang memiliki  nilai  manfaat  ekonomi  yang  cukup  tinggi.  Ekosistem  mangrove  yang