Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan agama

Tabel 10 Laju pertumbuhan sektoral PDRB Kabupaten Raja Ampat tahun 2007 Sektor Dengan Migas Tanpa Migas 1 2 3 1. Pertanian 3,10 3,10 2. Pertambangan dan Penggalian 0,15 17,27 3. Industri Pengolahan 6,65 6,65 4. Listrik dan Air Bersih 5,79 5,79 5. Bangunan 19,22 19,22 6. Perdag, Hotel dan Restoran 9,70 9,70 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,67 5,67 8. Keuangan, Persew. dan Jasa Perusahaan 2,96 2,96 9. Jasa-Jasa 28,82 28,82 P D R B 2,74 6,54 Sumber: BAPPEDA-KRA 2006b; BPS-KRA 2006 5 EVALUASI KONDISI KKL

5.1 Pressure, State, Response PSR KKL Raja Ampat

Untuk melihat sejauh mana kondisi secara kualitatif dari pengelolaan KKL di Kabupaten Raja Ampat, dilakukan analisis yang berkaitan dengan Driving Force, Pressure, Impact, State and Response DPISR, atau kemudian lebih diringkas menjadi Pressure, State, Response PSR Pinter et al 1999 yang diacu dalam Fauzi 2004. Driving force mengandung makna berbagai aktivitas manusia, proses dan pola di wilayah pesisir dan laut yang berbatasan, yang berdampak terhadap pembangunan KKL Raja Ampat. Sementara pressure biasanya diklasifikasikan sebagai faktor utama atau tekanan terhadap sistem seperti pertumbuhan penduduk, konsumsi atau kemiskinan Fauzi dan Anna 2007. Pressure pada lingkungan pesisir dan laut yang terkait dengan KKL dilihat dari perspektif kebijakan, biasanya dianggap sebagai starting point untuk melemparkan issue lingkungan. Dari sudut pandang indikator, pressure ini menjadi lebih mudah dianalisis jika diperoleh dari monitoring sosio-ekonomi, lingkungan dan database lainnya. State adalah kondisi lingkungan yang disebabkan oleh pressure di atas, misalnya level pencemaran, degradasi perairan pesisir dan lain-lain. State dari lingkungan ini pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan manusia Fauzi dan Anna 2007. Response adalah komponen framework PSR yang berhubungan dengan berbagai tindakan yang dilakukan oleh masyarakat baik individual maupun secara kolektif untuk mengatasi dampak lingkungan, mengoreksi kerusakan yang ada atau mengkonservasi sumber daya alam. Response ini dapat meliputi penetapan peraturan, pengeluaran biaya penelitian, pendapat masyarakat dan preferensi konsumen, perubahan strategi manajemen dan lain-lain Fauzi dan Anna 2007. Analisis PSR yang dilakukan di KKL Kabupaten Raja Ampat yaitu dilakukan di 6 enam desa di Distrik Waigeo Selatan, yaitu di Desa Yanbekwan, Desa Sawingrai, Desa Yen Buba, Desa Kapisawur, Desa Saporkren, dan Desa Saonek, dengan jumlah responden mencapai 240 dua ratus empat puluh orang, dengan melakukan survei di lapangan baik berupa pengamatan langsung maupun dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner, untuk mengetahui persepsi