Model bioekonomi KKL dengan spill over effect

159

7.3 Perbandingan

σ Model Model Luasan dan β Model Model Spill Over Effect Dari Tabel 27 dan Tabel 28 dapat diketahui bahwa secara umum β model Haryani-Fauzi Model dengan menggunakan spill over effect menunjukkan hasil produksi MEY yang lebih baik dibanding dengan σ model model luasan. Hal ini terjadi pada hampir semua kisaran β. Kondisi ini menunjukkan bahwa jika kawasan konservasi laut dikelola dengan baik rezim MEY akan menghasilkan produksi perikanan yang lebih baik. Peningkatan produksi dari σ model ke β model ini bergerak antara 21 sampai 65. Tabel 27 Perbandingan produksi dan keuntungan dengan σ model Eoa Emey Hoa Hmey Profit σ =0,1 86,681 43,340 4,378 7,044 4,806 σ=0,2 97,516 48,758 4,925 7,924 5,407 σ=0,3 111,447 55,723 5,629 9,056 6,180 σ=0,4 130,021 65,011 6,567 10,566 7,209 σ=0,5 156,025 78,013 11,422 12,679 8,651 Tabel 28 Perbandingan produksi dengan β model HF model Eoa Emey Hoa Hmey Profit β=0,1 93,187 46,594 4,706 8,588 6,172 β=0,2 108,362 54,181 5,473 11,167 8,346 β=0,3 123,536 61,768 6,239 14,076 10,847 β=0,4 138,711 69,355 7,006 17,316 13,676 β=0,5 153,885 76,943 7,772 20,887 16,831 Dari Tabel 27 dan 28 juga dapat dilihat terjadinya perbedaan rente ekonomi yang cukup signifikan dari σ model ke β model Gambar 38 dan 39. Dari kedua tabel dapat dilihat bahwa β model Haryani-Fauzi model menghasilkan rente ekonomi yang lebih besar dibanding σ model. Perbedaan rente ekonomi ini berkisar antara 28 pada kisaran 10 sampai 95 pada sigma dan beta 50. Perbandingan kedua hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 38 dan 39. 160 A B Gambar 38 Perbandingan produksi A dan rente ekonomi B σ model ke β model Tabel 29 berikut ini menyajikan perbandingan tingkat upaya pada dua skenario model. Dari Tabel 27 dan Gambar 38 dapat dilihat bahwa memang terjadi peningkatan effort pada β model Haryani-Fauzi model dibanding σ model. Pada kisara n 10 sampai 40 upaya pada β model Haryani-Fauzi model lebih besar daripada σ model. Namun demikian perbedaan ini tidak terlalu besar yakni berkisar antara 6 sampai 11. Pada kisaran luasan maupun spill over 50 terlihat bahwa upaya pada sigma model menunjukkan trend yang menurun. Hal ini mungkin lebih disebabkan dari akibat spill over yang tinggi pada upaya dimana spill over yang tinggi akan memudahkan untuk mencari ikan sehingga akan menurunkan upaya yang diperlukan. Tabel 29 Perbandingan nilai ekonomi antara σ model dan β model HF model Emey sigma Emey beta σ = 0,1 43,340 46,594 σ = 0,2 48,758 54,181 σ = 0,3 55,723 61,768 σ = 0,4 65,011 69,355 σ = 0,5 78,013 76,943 161 Gambar 39 Perbandingan effort pada σ model dan β model Jika dilihat dari skenario rezim open access, tingkat upaya effort pada skenario 10 sampai 40 memang sedikit ada peningkatan effort pada β model Haryani-Fauzi model, namun demikian peningkatan ini tidak signifikan Tabel 30. Model β model Haryani-Fauzi kembali menunjukkan kinerja yang lebih baik pada skenario 50 karena adanya pengurangan effort hampir 1.5 daripada model σ. Hal ini kembali menunjukkan dampak spill over yang lebih baik pada tingkat spill over yang lebih besar terhadap upaya effort. Tabel 30 Perbandi ngan nilai ekonomi antara σ model dan β model HF model Eoa sigma Eoa beta σ, β = 0,1 86,681 93,187 σ, β = 0,2 97,516 108,362 σ, β = 0,3 111,447 123,536 σ, β = 0,4 130,021 138,711 σ, β = 0,5 156,025 153,885 Tabel 31 dan Gambar 40 berikut ini menyajikan produksi perikanan pada rezim open access dengan berbagai skenario. Sebagaimana terlihat pada Tabel 32 dan Gambar 40, bahwa β model menunjukkan peningkatan produksi pada kisaran 10 sampai 40 dengan peningkatan antara 6 sampai 11. Namun demikian pada kisaran 50, produksi pada open access mengalami penurunan pada β model Haryani- Fauzi model dibanding pada σ model. Hal ini dikarenakan adanya penurunan effort pada kisaran tersebut sebagaimana telah dibahas terdahulu. 162 Tabel 31 Perbandingan nila i produksi antara σ model dan β model HF model Hoa sigma Hoa beta σ,β=0,1 4,378 4,706 σ,β=0,2 4,925 5,473 σ,β=0,3 5,629 6,239 σ,β=0,4 6,567 7,006 σ,β=0,5 11,422 7,772 Gambar 40 Perbandingan produksi pada σ model dan β model Berdasarkan simulasi model yang dilakukan, terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam perubahan nilai rente ekonomi. Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa pada σ Model terdapat peningkatan rente sumberdaya setelah dilakukan KKL. Peningkatan rente ekonomi ini berkisar antara 24,8 hingga 29 pada kondisi MEY. Semakin besar persentase KKL menunjukkan perubahan yang semakin besar pula antara nilai rente aktual dengan rente KKL. Hal ini menunjukkan bahwa semakin luas wilayah KKL akan berdampak positif terhadap rente sumberdaya. Tabel 32 Perbedaan rente aktual dengan rente KKL pada σ model p=9,850 h aktual h KKLMEY Perubahan Rente Persentase σ=0,1 3,495 7,044 34,959 - σ=0,2 3,495 7,924 43,627 24,80 σ=0,3 3,495 9,056 54,777 25,56 σ=0,4 3,495 10,566 69,650 27,15 σ=0,5 3,495 12,679 90,463 29,88 163 Pada β Model Haryani-Fauzi model juga menunjukkan hal yang relatif sama, dimana dengan semakin luasnya persentase KKL akan meningkatkan rente sumberdaya. Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa seiring bertambahnya nilai β maka selisih antara rente aktual dengan rente KKL pada kondisi sole owner menjadi semakin bertambah pula. Akan tetapi pada model ini persentase penambahan rente tidak menunjukkan peningkatan. Semakin luas KKL justru akan menyebabkan semakin turunya laju perubahan rente sumberdaya. Persentase perubahan yang paling besar adalah pada nilai β=0,2. Ini berarti pada β model Haryani-Fauzi model terdapat batas luasan KKL yang mampu menghasilkan nilai rente ekonomi yang optimal. Tabel 33 Perbedaan rente aktual dengan rente KKL p ada β model HF model p=9,850 h aktual h KKLMEY Perubahan Rente Persentase β=0,1 3,495 8,588 50,167 - β=0,2 3,495 11,167 75,570 50,64 β=0,3 3,495 14,076 104,224 37,92 β=0,4 3,495 17,316 136,138 30,62 β=0,5 3,495 20,887 171,312 25,84 Perubahan rente sumberdaya merupakan surplus ekonomi yang dihasilkan oleh sebuah sumberdaya tersebut. Surplus ekonomi inilah yang menjadi tujuan dalam pengelolaan sumberdaya. Semakin besar nilainya maka dapat dikatakan pengelolaan sumberdaya tersebut semakin baik. Berdasarkan Tabel 34 yang menunjukkan perbandingan surplus ekonomi antara kedua model dapat dilihat bahwa pada β model Haryani-Fauzi model jauh lebih baik dibandingkan σ model. Perbedaan antara keduanya berkisar antara 43,5 hingga 95,46 . Perbedaan yang terbesar terdapat pada luasan KKL 40 σ,β=0.4 dan yang paling kecil adalah pada σ,β=0.1 dengan selisish 43,5 . Pada Gambar 41 ditunjukkan perbandingan surplus ekonomi pada σ model dan β model. Tabel 34 Perbandingan surplus ekonomi σ model dan β model HF model p=9,850 Surplus Ekonomi σ Model Surplus Ekonomi β Model Perbedaan Rente σ, β = 0,1 34,96 50,17 43,50 σ, β = 0,2 43,63 75,57 73,22 σ, β = 0,3 54,78 104,22 90,27 σ, β = 0,4 69,65 136,14 95,46 σ, β = 0,5 90,46 171,31 89,37 164 Gambar 41 Perbandingan surplus ekonomi pada σ model dan β model