Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Gambar 12 Pemetaan proses analisis Policy Implication Tujuan Umum Tujuan Khusus Metode Analisis Mengembangkan model hybrid bioekonomi untuk pengelolaan KKL di pulau-pulau kecil, berbasis perikanan tangkap yang dapat mensejahterakan masyarakat PSR Terwujudnya suatu rekomendasi kebijakan untuk pengembangan KKL di pulau-pulau kecil, yang menguntungkan secara biologi, ekonomi, sosial dan dapat mensejahterakan masyarakat, serta dapat digunakan sebagai acuan bagi pengembangan kebijakan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati laut Outcomes Goal 2 Menganalisis performance baseline sebelum penerapan KKL perikanan tangkap pada kondisi MSY, MEYsole owner, open access, dibandingkan dengan performance setelah penerapan KKL di pulau-pulau kecil 3 Menganalisis dampak sosial ekonomi pengembangan KKL terhadap nelayan perikanan tangkap Data Persepsi responden tentang kondisi sumberdaya ikan KKL dan masyarakat Direct Survey dan Secondary sources Bioekonomi tanpa dan dengan KKL Produksihasil tangkapan ikan, effort sebelum dan setelah penerapan KKL, biaya operasional dan pemeliharaan alat, harga ikan Kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setelah penerapan KKL 1 Menganalisis kondisi umum sumberdaya ikan, KKL dan masyarakat Persepsi terhadap present status KKL dan keberlanjutan pengelolaan Optimal level inputoutput perikanan di wilayah KKL di pulau-pulau kecil dan efektivitas penerapan KKL Besaran impact KKL terhadap kesejahteraan masyarakat dan pengelola pemerintah Valuasi Ekonomi Potensi dan nilai sumberdaya, harga dan biaya poduksi, harga ikan dan IHK 4 Menyusun model bioekonomi KKL yg mempertimbangkan faktor dominan dalam pengelolaan KKL. Memodifikasi model bioekonomi Gordon-Schaefer dengan spill over effect Model bioekonomi Gordon-Schaefer dan asumsi- asumsi model Model hybrid bioekonomi dengan spill over effect 66

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan sampelresponden yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampelresponden berdasarkan pada karakteristik tertentu, yang dianggap mempunyai keterkaitan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder, dengan data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner terhadap responden yang terdiri dari nelayan sampel, tokoh masyarakat, pengelola KKL, pengunjung wisata dan pegawai pemerintah daerah. Nelayan sampel dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh data harga dan biaya penangkapan ikan dengan jumlah responden sebanyak 240 orang yang merupakan 30 dari jumlah nelayan di lokasi penelitian. Pemilihan responden tidak disesuaikan dengan alat tangkap dan daerah operasi penangkapannya, namun hanya nelayan perahu katinting dengan kapasitas 15 PK yang beroperasi di perairan Waigeo Selatan, Waigeo Barat, dan Waigeo Timur, khususnya di perairan sekitar KKL Kabupaten Raja Ampat. Responden yang diwawancarai adalah nelayan yang menangkap jenis ikan karang atau demersal di perairan Waigeo Selatan, Waigeo Barat, dan Waigeo Timur atau di sekitar KKL Kabupaten Raja Ampat. Data primer yang diperlukan meliputi: 1 Data biaya operasional penangkapan ikan yang terdiri dari biaya bahan bakar minyak bensinsolar, oli, es balokbungkus, biaya konsumsi makanan dan rokok selama melaut dan umpan; 2 Data biaya pemeliharaan armada tangkap kapalperahu penangkap ikan; 3 Data harga ikan dan penghasilan per trip dari kapal perahu katinting yang digunakan; 4 Persepsi responden nelayan, pengelola KKL, tokoh masyarakat dan pegawai Pemda tentang keberadaan KKL di lokasi penelitian, yang jumlahnya sekitar 30 dari populasi; 5 Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di lokasi penelitian. Data sekunder yang diperlukan bersifat urut waktu time series, meliputi data produksi landing dan input yang digunakan effort, harga per unit output harga ikan per kg per periode, indeks harga konsumen consumers price index