Konsep Keberlanjutan dalam Perikanan

31 diasumsikan tergantung dari input effort yang digunakan E dan jumlah biomas ikan yang tersedia x serta kemampuan teknologi yang digunakan q yang di sebut juga koefisien daya tangkap, atau: qxE h  2.2 kurva pertumbuhan di atas kemudian berubah menjadi: qxE K x rx h K x rx t x                     1 1 2.3 Salah satu masalah yang dihadapi oleh pengelola perikanan adalah adanya variabel biomas yang tidak bisa diamati, sementara di hadapan mereka hanya tersedia data produksi h dan jumlah input yang digunakan E misalnya jumlah kapal, jumlah trip atau jumlah hari melaut Fauzi 2004. Dalam model bioekonomi GS, kendala ini kemudian diatasi dengan mengasumsikan kondisi ekologi dalam keadaan keseimbangan x t = 0, sehingga persamaan dapat dipecahkan untuk mencari nilai biomas x sebagai fungsi dari input atau:         E r q E K x 2.4 Pensubstitusian persamaan di atas ke dalam persamaan 2.2 akan menghasilkan:         E r q qKE h 1 2.5 Persamaan di atas berbentuk kuadratik terhadap input. Dalam model bioekonomi, hal ini dikenal dengan istilah Yield Effort Curve. Namun dengan membagi kedua sisi persamaan dengan variabel input E akan diperoleh persamaan linear yang disederhanakan dalam bentuk: E r K q qK E h 2   2.6 E U     di mana U adalah produksi per satuan input atau dikenal dengan CPUE catch per unit effort ,  = qK dan  = K q 2 r. Persamaan 2.5 dan persamaan2.6 secara grafik dapat digambarkan pada Gambar 5. 32 Gambar 5 Hubungan antara input dan output perikanan Sampai pada tahap ini, model yang dikembangkan Schaefer sudah bisa dianalisis karena sudah bisa menentukan tingkat produksi pada MSY. Namun justru disinilah letak kelemahan mendasar model Schaefer. Penentuan MSY didasarkan pada estimasi parameter persamaan dengan cara meregresikan secara linear variabel U dengan E dari data time series produksi dari input effort. Ketika koefisien α dan β dapat diperoleh dari hasil regresi tersebut, nilai MSY bisa diperoleh, sebab MSY tidak lain merupakan tingkat input pada:   2  MSY E 2.7 Sehingga produksi pada tingkat MSY sebesar:   4 2  MSY h 2.8 Meregresikan persamaan 2.6 bukan saja menimbulkan masalah dari sisi metodologi kedua variabel independen ada di sebelah kiri dan di sebelah kanan persamaan, namun juga menyembunyikan beberapa informasi penting menyangkut pendugaan sumberdaya, serta tidak dipenuhinya syarat-syarat stationarity dari data urut waktu yang menjadi basis perhitungan parameter tadi Fauzi 2004. Menyadari kekurangan pendekatan ini, Scott Gordon kemudian menambahkan nuansa ekonomi ke dalam model Schaefer. Pertama dengan mendefinisikan bahwa pengelolaan sumberdaya ikan haruslah memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk rente ekonomi. Rente tersebut merupakan selisih MSY h yi el d input α U β input 33 dari penerimaan yang diperoleh dari ekstraksi sumberdaya ikan dengan biaya yang dikeluarkan. Jika penerimaan tersebut didefinisikan sebagai TR = Ph, di mana P adalah harga output ikan per satuan berat, sementara biaya total didefinisikan linear terhadap input atau TC = cE di mana c adalah biaya per satuan input konstan manfaat ekonomi bisa ditulis ke dalam bentuk Fauzi 2004: π = ph –cE 2.9 Dengan menggunakan persamaan 2.6 penerimaan dari sumber daya ikan bisa dihitung dari sisi input atau: π = p   cE E E   2   2.10 Secara grafis, kurva penerimaan dan biaya dari ekstraksi sumberdaya ikan dapat dilihat pada Gambar 6, yang terlihat bahwa ada dua keseimbangan bioekonomi yang di hasilkan dari model GS. Keseimbangan pertama terjadi pada tingkat input sebesar E oa , di mana kurva TC bersinggungan dengan kurva TR. Pada titik ini, tidak ada manfaat ekonomi yang diperoleh. Gordon menyebut titik keseimbangan ini “bioeconomic equilibrium of open access” atau keseimbangan Gambar 6 Keseimbangan bioekonomi Gordon- Schaefer pada akses terbuka. Karena pada kondisi akses terbuka tidak ada pengaturan setiap tingkat input E E oa akan menimbulkan biaya yang lebih besar dari penerimaan, sehingga menyebabkan input berkurang sampai kembali ke titik E = E oa yang akan lebih besar dari biaya. Dalam kondisi di mana E E oa , penerimaan akan lebih besar dari biaya dan dalam kondisi open access, hal ini A B E Eoa input P en er im aa n, b ia y a TC TR π max Rp