Pengajaran Autentik Kerja Kelompok

kangmartho.com Page 227 - Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki. - Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan. c. Melibatkan Siswa Perceramahan - Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan. - Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan. d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan - Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran. - Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.

130. Pengajaran Autentik

kangmartho.com Page 228 Pengajran autentik yaitu pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting dalam konteks kehidupan nyata. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menerapkan keterampilan yang telah mereka dapatkan di sekolah ke dalam kehidupan nyata sehari-hari karena keterampilan-keterampilan itu lebih diajarkan dalam konteks situasi yang ada hubungannya dengan sekolah ketimbang konteks kehidupan nyata. Tugas-tugas sekolah sering lemah dalam konteks tidak autentik, sehingga tidak bermakna bagi kebanyakan siswa karena siswa tidak dapat menghubungkan tugas-tugas ini denga apa yang telah mereka ketahui. Guru dapat membantu siswa untuk belajar memecahkan masalah dengan memberi tugas-tugas yang memiliki konteks kehidupan nyata dan kaya dengan kandungan akademik serta keterampilan yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, siswa harus mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kemungkinan pemecahannya, memilih suatu pemecahan, melaksanakan pemecahana atas masalah mereka. Dengan begitu, siswa akan belajar menerapkan keterampilan akademik seperti pengumpulan informasi, menghitung, menulis dan berbicara di dalam konteks kehidupan nyata.

131. Kerja Kelompok

Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara kangmartho.com Page 229 mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 lima atau 7 tujuh siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan pula oleh guru. Robert L. Cilstrap dan William R Marti, memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama. Adapun pengelompokkan itu biasanya didasarkan pada: 1. Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya. Agar penggunaannya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelomok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu gilirannya. 2. Kemampuan belajar siswa Di dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai di dalam bahasa Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran sejarah. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampunnya. 3. Minat Khusus kangmartho.com Page 230 Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan: hal mana yang satu pasti bereda dengan yang lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat khusus tersebut. 4. Memperbesar partisipasi siswa. Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar, dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas, sehingga dalam jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja. Karena itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkannya. 5. Pembagian tugas atau pekerjaan. Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan. Itu. 6. Kerja sama yang efektif. Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbangkan pikiranpendapat atau tenaga untuk kepentingan kangmartho.com Page 231 bersama, sehingga mencapai suatu tujuan bersama pula. Apakah keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok itu? Keuntungannya ialah: i. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah. ii. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah. iii. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. iv. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar. v. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi. vi. Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama. Tetapi ini tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus. vii. Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang. kangmartho.com Page 232 viii. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula. ix. Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kekompok atau untuk bekerja sendiri. Bentuk-bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah: a. Keja kelompok berjangka pendek. Bentuk ini dapat disebutu pula ―rapat kilat‖ karena hanya mengambil waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah. Umpamanya: Ketika instruktur menjelaskan sesuatu pelajaran terdapat suatu masalah yang perlu didiskusikan. Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah itu dalam waktu yang singkat. b. Kerja Kelompok berjangka panjang. Pembicaraan di sini memakan waktu yang panjang, misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin tiga bulan, tergantung pada luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya di dalam suatu kelompok, ia boleh memilih membantu kelompok lain sesuai dengan minat mereka. Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan: b.1. Membahas masalah yang benar-benar ada di dalam masyarakat, kangmartho.com Page 233 umpamanya: masalah koperasi, lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas agar siswa mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat tersebut. b.2. Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya: penerangan tentang makanan sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih efisien, menggalakkan KB dan sebagainya. Jadi dengan kerja kelompok di sini siswa dapat menerapkan teori yang dipelajari di sekolah ke dalam praktek hidup sehari-hari, di samping dapat menyumbangkan pemikirannyaide-ide serta tenagannya bagi masyarakat sekitarnya. b.3. Dengan melaksanakan kerja kelompok kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan leadership , seperti membuat rencana sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan masalahmenyelesaikan tugas dengan bekerja bersama. b.4. Dengan bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan- bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat. c. Kerja Kelompok Campuran Di sini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan kangmartho.com Page 234 dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kerja kelompok ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sessuai dengan kemampuan masing- masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai terlebih dahulu tidak usah menunggu kelompok yang lain. Kelompok siswa yang agak lamban, diizinkan menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai dengan kemampuannya.agar kerja kelompok campuran itu mencapai sasaran, guru perlu memperhatikan hal-hal ialah harus menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tugas harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau guru. Akhirnya guru harus memberi petunjuk yang jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang diharapkan dari mereka masing-masing. Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah- langkah sebagai berikut: x. Menjelaskan tugas kepada siswa. xi. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu. xii. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok. xiii. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut. xiv. Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu memberi saranpertanyaan. kangmartho.com Page 235 xv. Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.

132. Metode Ceramah