135Plus Metode Active Learning

(1)

kangmartho.com Page 1

METODE ACTIVE LEARING

6. Teman yang Kita Miliki

URAIAN SENGKAT

Kegiatan ini memperkenalkan gerak fisik dari awal pelajaran dan membantu siswa lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini berlangsungcepat dan sangat menyenangkan.

PROSEDUR

1. Buatlah daftar kategori yang menurut anda cocok dalam kegiatan pengenalan bag siswa yang anda ajar. Kategori umumnya meliputi:

 Bulan kelahiran

 Orang yang menyukai/tidak menyukai...(kenali preferensi semisal, puisi, drama. ilmu pengetahuan, atau kornputer)

 Favorit (kenali segala benda atau barang, misalnya buku. lagu, atau restoran cepat saji).

 Tangan mana yang digunakan untuk menulis.

 Wama sepatu.

 Kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau opini pada persoalan aktual (misalnya.. "Asuransi perawatan kesehatan harus bersifat menyeluruh.")

Kita juga dapat menggunakan kategori-kategori yang terkait langsung dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, misalnya:

 Penulis favorit

 Orang yang setuju/tidak setuju.... (kenali sebuah persoalan yang terkait dengan topik pelajaran anda).

 Orang yang tahu/tidak tahu siapa atau apa (kenali orang atau konsep yang terkait dengan topik pelajaran anda)

2. Kosongkan sebagian ruang kelas agar siswa bisa bergerak lebihi bebas.


(2)

kangmartho.com Page 2

orang-orang yang terkait dengan kategori yang diberikan. Sebagai contoh, siswa yang kidal dan yang tidak kidal akan dipisah menjadi dua kelompok, atau, mereka yang setuju dengan sebuah pernyataan akan dipisahkan dari mereka yang tidak setuju. Jika kategorinya berisi lebih dari dua pilihan (misalnya, bulan dari hari ulang tahun siswa), perintahkan siswa untuk berkumpul dengan mereka yang bulan kelahirannya sama, yang dengan demikian akan membentuk beberapa kelompok.

4. Ketika siswa telah membentuk regu yang pas, perintahkan mereka untuk berjabat tangan dengan "teman yang mereka memiki". Perintahkan semua untuk mengamati kira-kira berapa banyak orang dalam masing-masing kelompok.

5. Beranjaklah segera ke kategori berikutnya. Upayakan agar siswa terus bergerak dari satu kelompok ke kelompok lain ketika anda mengumumkan kategori-kategori baru.

6. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke tempat masing-masing. Diskusikan keragaman siswa yang terungkap dari aktivitas itu.

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk menempatkan seorang siswa yang berbeda dari mereka. jangan yang sama. Sebagai misal, anda dapat meminta siswa menemukan teman yang memiliki mata/kulit/rambut yang warnanya berbeda dengan mereka. (Bilamana terdapat jumlah yang tidak sama dalam kategori yang berbeda, ijinkan lebih dari satu orang dari satu kelompok untuk membentuk regu dengan seorang siswa dari kelompok lain.)

2. Perintahkan siswa untuk mengajukan kategorinya.

7. Benar-benar Kian Mengenal

URAIAN SINGKAT


(3)

kangmartho.com Page 3

dengan sesama siswa. Sebagai alternatifnya adalah menyusun sebuah kegiatan di mana pasangan siswa bisa benar-benar mengenal.

PROSEDUR

1. Pasangkan siswa dengan cara yang anda kehendaki. Kriteria untuk memasangkan siswa bisa mencakup:

 Dua siswa yang belum pernah bertemu sebelumnya

 Dua siswa yang tidak pemah bekerja bersama

 Dua siswa yang berasal dari jurusan atau latar belakang yang berbeda

 Dua siswa yang memiliki tingkat pengetahuan atau pengalaman yang berbeda.

2. Perintahkan pasangan-pasangan yang sudah terbentuk untuk saling berkenalan dan mengakrabkan diri selama 30 hingga 60 menit. Sarankan agar mereka berjalan-jalan bersama, minum kopi atau soda bersama, atau jika mungkin, untuk saling mengunjungi.

3. Berikan beberapa pertanyaan yang bisa digunakan oleh siswa untuk saling mewawancarai.

4. Bila seluruh siswa sudah kembali berkumpul, berikan pasangan-pasangan itu tugas untuk kerjakan bersama yang memungkinkan mereka untuk mulal mempelajari materi pelajaran. (Lihat "Sepuluh Tugas untuk memberikan Mitra Belajar" him 25).

5. Pertimbangkan kecocokan pasangan untuk kemudian dibentuk menjadi kemitraan belajar jangka-panjang.

VARIASI

1. Sebagai alternatif. bentuklah trio, atau kuartet, sebagai ganti pasangan.

2. Perintahkan siswa untuk memperkenalkan pasangan masing-masing kepada seluruh siswa di kelas.


(4)

kangmartho.com Page 4

URAIAN SINGKAT

Seringkali, kegiatan belajar aktif akan menjadi lebih bergairah dengan menciptakan tim-tim belajar jangka panjang yang bisa belajar bersama, mengerjakan proyek, dan terlibat dalam kegiatan belajar bersama lainnya. Bila ini termasuk dalam rencana anda, ada baiknya melakukan semacam kegiatan pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak kegiatan pembentukan tim yang bisa menjadi bahan pertimbangan, namun yang berikut ini merupakan kegiatan favorit.

PROSEDUR

1. Sediakan setumpuk kartu indeks kepada tiap tim (akan lebih baik jika memiliki ukuran berbeda dalam masing-masing tumpukan).

2. Tantanglah masing-masing tim untuk menjadi kelompok yang seefektif mungkin dengan membentuk model tiga dimensi "Benteng Pertahanan" hanya dari kartu indeks. Melipat dan merobek kartu diperbolehkan, namun tidak boleh ada tambahan pasokan lain untuk melengkapi bangunan itu. Doronglah tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka sebelum mulai rnembangunnya. Sediakan spidol agar tim bisa menggambari kartu dan menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok.

3. Berikan waktu minimal 15 menit untuk menyelesalkannya. Jangan mendesak atau membuat siswa terburu-buru. Penting bagi tim untuk merasakan pengalaman keberhasilan.

4. Bila bangunan itu sudah jadi. perintahkan siswa untuk melakukan tur penarikan mundur melalui benteng. Kunjungi tiap benteng dan perintahkan agar anggota tim menunjukkan karya mereka dan menjelaskan seluk-beluk bangunan yang mereka buat. Berikan tepuk tangan atas apa yang dicapal oleh tiap tim. Jangan membuat kondisi yang menyebabkan siswa saling Bersaing menbandingkan karya masing-masing.


(5)

kangmartho.com Page 5

VARIASI

1. Sebagai alternatif, perintahkan tim untuk membangun mouumen tim. Desaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika.

2. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali pengalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan mi:

Tindakan-tindakan apa sajakah yang agak membantu dan kurang membantn yang kita lakukan sebagai tim dan sebagai individu ketika bekerjasama?

9. Mengakrabkan Kembali

URAIAN SINGKAT

Pada mata pelajaran yang bekelanjutan ada baiknya meluangkan waktu untuk menghubungkan atau mengingatkan kembali siswa setelah lewat beberapa waktu dari pelajaran yang pernah diajarkan. Aktivitas ini mempertimbangkan sejumlah cara untuk melakukannya.

PROSEDUR

1. Sambut kembali kedatangan siswa ke dalam kelas. Jelaskan apa yang menurut anda berharga untuk meluangkan beberapa menit guna mengakrabkan kembali sebelum memulai pelajaran hari ini.

2. Ajukan satu atau beberapa pertanyaan berikut ini kepada siswa:

 Apa yang kalian ingat tentang pelajaran kita yang lalu? Apa yang menarik menurut kalian?

 Pernahkah kalian membaca/memikirkan/mengerjakan sesuatu yang distimulasi oleh pelajaran kita yang lalu?

 Pengalaman menarik apakah yang kalian dapatkan selama mengikuti mata pelajaran ini?


(6)

kangmartho.com Page 6

mengganggu kemampuan kalian dalam memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran hari ini?

 Bagaimana perasaan kalian harl in? (bisa juga disisipi canda semisal "Saya merasa seperti buah pisang yang kelewat matang.")

 (Buatlah pertanyaan anda sendlri.)

3. Mintakan jawabannya dengan menggunakan salah satu format, misalnya sub kelompok atau memanggil pembicara berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metoda Untuk Mendapatkan Partisipasi Kapan Saja" pada halaman 22.)

4. Beralihlah ke topik pelajaran hari ini secara perlahan.

VARIASI

1. Lakukan wawancara tentang pelajaran yang laju.

2. Ajukan dua pertanyaan. konsep. atau beberapa informasi yang tercakup dalam pelajaran yang lalu. Perintahkan siswa untuk memilih mana yang paling mereka suka untuk ditinjau kembali dalam kelas.

10. Hembusan Angin Kencang

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan kegiatan pembuka yang cepat dan memberi siswa keleluasaan untuk bergerak dan tertawa. Kegiatan ini merupakan sarana pembentuk tim yang baik dan memungkinkan siswa untuk lebih mengenal satu sama lain.

PROSEDUR

1. Aturlah kursi secara melingkar. Perintahkan siswa untuk duduk pada salah satu kursi. Harus ada cukup kursi bagi semua siswa.

2. Katakan bahwa jika mereka setuju dengan pernyataan anda berikutnya. mereka harus berdiri dan berpindah ke kursi lain.

3. Berdirilah di tengah lingkaran dan katakan: "Nama saya adalah _____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS bagi semua orang yang . . ." Pilihlah ending yang lebih pas untuk semua siswa dalam kelas, semisal "menyukai es krim coklat."


(7)

kangmartho.com Page 7

4. Sampai di sini, setiap siswa yang menyukai eskrim coklat berdiri dan berpindah ke kursi yang kosong. Ketika siswa berpindah, pastikan bahwa anda menempati salah satu kursi kosong. Jika sudah, selanjutnya satu orang siswa tidak akan mendapatkan kursi untuk duduk dan akan menggantikan anda sebagai orang yang berdiri di tengah-tengah.

5. Perintahkan agar siswa yang baru berdiri di tengah-tengah itu menyelesaikan kalimat tidak utuh yang sejenis. misalnya: "Nama saya adalah ____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS untuk semua orang yang ..." dengan menambahkan ending yang baru. Ending ini bisa bernada canda (misalnya., "yang tidur dengan keremangan malam") atau serius (misalnya. "yang khawatir dengan deflsit anggaran pemerintah pusat"),

6. Mainkan permainan ini dengan mempertimbangkan kesesuaian situasi.

VARIASI

1. Sediakan daftar panjang ending yang bisa digunakan oleh siswa. Sertakan materi yang relevan dengan mata pelajaran (misalnya., "yang lebih menyukai Macintosh ketimbang IBM") atau ketimbang pengalaman kerja atau pengalaman hidup siswa ("yang merasa bahwa mengikuti ujian merupakan sesuatu yang membikin stres").

2. Perintahkan agar yang berada di tengah adalah pasangan siswa. bukannya satu orang siswa. Perintahkan mereka untuk secara bersama memilih ending yang tepat untuk kalimat yang dilontarkan.

11. Penyusun Aturan lasar Kelas

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan metoda jajak pendapat yang memungkinkan siswa untuk menetapkan aturan bagi perilaku mereka sendiri. Bila siswa merupakan bagian dari proses pernbentukan tim ini, mereka lebih cenderung mendukung norma atau aturan yang mereka tetapkan.


(8)

kangmartho.com Page 8

PROSEDUR

1. Tunjuk beberapa siswa untuk bertugas sebagai pewawancara (sesuai dengan jumlah siswa di kelas).

2. Dalam waktu 10 hingga 15 menit. perintahkan pewawancara itu untuk berkeliling dalam kelas, melakukan kontak dengan sebanyak mungkin sampel siswa dalam waktu yang tersedia. Perintahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan berikut ini kepada anggota kelas: "Perilaku apakah yang menurut kamu membantu atau tidak membantu yang kamu jumpai di kelas ini?" (Sediakan sejumlah contoh jawaban untuk mengarahkan jawaban yang dikehendaki.).

3. Pada akhir dari waktu yang disediakan, perintahkan pewawancara untuk melaporkan temuan mereka kembali kepada kelas. (Jika dikehendaki, cantumkan temuan-temuan itu pada papan tulis.)

4. Untuk mendapatkan gambaran tentang aturan dasar perilaku yang dikehendaki oleh kelompok, biasanya cukup dengan hanya mendengar ungkapan-ungkapan yang terkumpul dari siswa. Namun demikian, bukan tidak mungkin untuk menganalisa temuan-temuan itu, mencari tahu ada tidaknya ketumpang-tindihan dan kemudian menggabungkan daftar-daftar itu.

VARIASI

1. Sediakan daftar yang berisi beberapa kemungkinan aturan dasar. Perintahkan siswa untuk memilih tiga aturan yang ada dalam daftar. Butir-butir berikut ini boleh jadi cocok untuk daftar anda:

 Menghormati kerahasiaan

 Semua siswa berpartisipasi ketika bekerja dalam kelompok atau tim kecil.

 Mematuhi waktu dimulainya pelajaran.

 Memaharni perbedaan orang lain dari diri kita.

Memberi kesempatan siswa lain menyelesaikan apa yang mereka bicarakan tanpa menginterupsinya.

 Tidak merendahkan atau mencemooh.


(9)

kangmartho.com Page 9

lain.

 Berbicara singkat dan langsung ke pokok persoalan.

 Gunakan bahasa yang peka terhadap gender.

 Bersiap mengikuti pelajaran.

 Jangan duduk di kursi yang sama selama berlangsungnya pelajaran.

 Menghargai perbedaan pendapat.

 Memberi semua siswa kesempatan untuk bicara.

 Saling memahami pendapat sebelum melancarkan kritik.

2. Perintahkan kepada seluruh siswa untuk merumuskan aturan dasar partisipasi mereka. Kemudian gunakan prosedur yang disebut mutivoting untuk sampal pada daftar akhlr. Mulitvoting merupakan metoda untuk mengurangi daftar butir hingga setengahnya. Setiap siswa mengusulkan sebanyak mungkin butir sesuai yang ia inginkan; setengah dari butir-butir yang paling banyak dipilih akan tetap berada dalam daftar. (Prosedur ini bisa diulang sesering yang dikehendaki; setiap pilihan akan mengurangi daftar hingga setengahnya.).

Strategi Penilaian Sederhana

Strategi-strategi yang berikut ini dapat digunakan dalam kaitannya dengan upaya pembentukan tim. Semuanya dirancang untuk membantu mempeiajari kelas anda sembari melibatkan siswa semenjak awal. Beberapa di antara strategi itu memunginkan anda untuk menilai hal-hal tertentu tentang siswa, sedangkan sebagian lain cukup berguna untuk memberi anda gambaran umum. Strategi penilaian sederhana ini terutama berguna ketika anda tidak memliki kesempatan untuk mempelajari karakteristik siswa anda sebelum saat dimulainya pelajaran. Strategi-strategi itu juga bisa digunakan untuk memperkuat informasi yang anda kumpulkan sebelum dimulainya pemberian materi pelajaran.


(10)

kangmartho.com Page 10

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara menarik untuk menilai kelas anda secara langsung dan pada saat bersamaan, melibatkan siswa dari awal untuk mengenal satu sama lain dan bekerjasama.

PROSEDUR

1. Susunlah tiga atau empat pertanyaan untuk mernpelajari seperti apa siswa anda. Anda dapat menyertakan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal berikut ini:

 Pengetahuan mereka tentang materi pelajaran

 Sikap mereka terhadap materi pelajaran

 Pengalaman-pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran".

 Keterampilan yang telah mereka dapatkan.

 Latarbelakang mereka

 Apa yang mereka butuhkan atau harapkan dari mata pelajaran ini.

Tulislah pertanyaan-pertanyaannya agar bisa didapatkan jawaban yang konkret. Hindari pertanyaan yang terbuka. Misalnya. tanyakan: "Berapakah dari____ yang berikut ini yang kalian ketahui?" Bukannya pertanyaan "Apa yang kalian ketahui tentang___?"

2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) atau empat orang (kuartet) (tergantung Jumlah pertanyaan yang telah anda buat, Beri setiap siswa satu dari masing-masing pertanyaan penilaian. Mintalah dia untuk mewawancarai siswa lain dalani kelompok dan dapatkan (serta catat) jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepadanya.

3. Kumpulkan kembali siswa dalam sub-sub kelompok yang telah diberi pertanyaan yang sama. Sebagai contoh. Jika terdapat 18 siswa, buatlah menjadi kelompok-kelompok tiga orang. 6 dari mereka akan mendapatkan pertanyaan yang sama.

4. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyatukan data mereka dan mengikhtisarkannya. Kemudian perintahkan tiap sub kelompok untuk


(11)

kangmartho.com Page 11

melaporkan kepada seluruh siswa apa yang telah mereka pelajari satu sama lain.

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk menyusun pertanyaan mereka sendiri.

2. Dengan mengguhakan pertanyaan yang sama. pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk mewawancarai satu sama lain. (Variasi ini cocok bila anda menangani kelas dengan jumlah siswa yang besar.)

13. Pertanyaan yang Dimiliki Siswa

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka dibutuhkan dan diharapkan. Cara ini memanfaatkan tehnik yang mengundang partisipasi melalui penulisan, bukannya pembicaraan.

PROSEDUR

1. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.

2. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti (nama tidak. perlu dicantumkan). Sebagai contoh, seorang siswa dapat bertanya: "Bagaimana perbedaan Aljabar II dengan Aljabar I? Atau "Apakah pada akhir dari pelajaran ini siswa diwajibkan membuat karya tulis?"

3. Bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing kartu dibagikan kepada siswa berikutnya. dia harus membacanya dan memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang membacanya

4. Ketika semua kartu siswa kembali kepada pemiliknya, tiap siswa harus meninjau semua "pertanyaan" kelompok. Sampai di sini, kenali pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda centang). Berikan jawaban kepada


(12)

kangmartho.com Page 12

masing-masing pertanyaan ini dengan (a) memberlkan jawaban yang langsung dan singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat; atau (c) mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab pertanyaan atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi, jika memungkinkan).

5. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara sukarela. sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak.

6. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi pertanyaan yang dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan mendatang.

VARIASI

1. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu ke seluruh kelompok. bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan ikuti instruksi yang sama. Atau. kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan merespon pada satu sampel pertanyaan.

2. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu indeks, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan dan/atau keprihatinan mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang mereka harapkan akan dibahas oleh anda. atau aturan dasar untuk pertisipasi kelas yang mesti mereka dipatuhi.

14. Penilaian Instan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk mengetahui siswa anda. Anda bisa menggunakannya untuk menilai "secara instan" latar-belakang. pengalaman, sikap, harapan dan kepedulian siswa.


(13)

kangmartho.com Page 13

PROSEDUR

1. Buatlah sekumpulan kartu "responder" untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini bisa berisi huruf A, B, atau C untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau S untuk pertanyaan benar-salah, atau penilaian angka semisal 1 sampal 5. (Jika pembuatan kartu dirasa terlalu menyita waktu, perintahkan siswa untuk membuat kartu sendiri di tempat masing-masing).

2. Susunlah sekumpulan peryataan yang kira-kira bisa dijawab oleh siswa dengan salah satu kartu mereka. Berikut adalah contoh untuk tiap tipe kartu responder yang dijelaskan tadi

Saya mengambil pelajaran ini karena a. Diharuskan.

b. Sangat tertarik dengan pelajaran ini c. Sepertinya mudah.

 Saya khawatir kalau-kalau akan kesulitan mengikuti pelajaran ini. Benar atau salah?

 Saya yakin bahwa pelajaran ini akan bermanfat bagi saya di masa depan. 1________2________3________4________5

Sangat tidak Sangat Setuju Setuju

Anda dapat membuat pernyataan-pernyataan serupa tentang pengetahuan, sikap, dan pengalaman siswa.

3. Bacalah peryataan pertama dan perintahkan siswa untuk menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka.

4. Nilailah dengan cepat tanggapan siswa. Perintahkan sejumlah siswa untuk mendiskusikan alasan pilihan mereka.

5. Lanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa. VARIASI

1. Sebagai ganti penggunaan kartu. perintahkan siswa untuk berdiri ketika pilihan mereka diumumkan.


(14)

kangmartho.com Page 14

meminta siswa untuk mengangkat kedua tangan bila mereka sangat setuju dengan sebuah jawaban.

15. Sampel Perwakilan

URAIAN SINGKAT

Adakalanya jumlah siswa dalam kelas sedemikian banyaknya dan mustahil untuk segera memahami siapa saja mereka ini. Prosedur ini memungkinkan anda untuk menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan mengetahuinya dengan mewawancarai mereka di depan kelas

PROSEDUR

1. Jelaskan bahwa anda ingin mengenal semua siswa di kelas, namun tugas ini akan memakan banyak waktu.

2. Ingat bahwa cara yang lebih cepat untuk melakukannya adalah dengan membentuk sampel kecil siswa yang mewakili sejumlah keragaman di kelas. 3. Jelaskan beberapa hal yang membedakan siswa. Perintahkan agar anggota

pertama dari "sampel perwakilan kelas" untuk menjadi relawan siswa (siswa yang ditunjuk untuk diberi tugas). Bila siswa itu mengangkat tangan, ajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui siswa Itu dan memahami harapan, ketrampllan, pengalaman, latarbelakang, pendapatnya.

4. Setelah mendengar jawaban dari relawan pertama, perintahkan relawan kedua yang berbeda dalam beberapa hal dari relawan pertama.

5. Teruskan meminta beberapa siswa untuk menjadi relawan (anda yang memutuskan jumlahnya) yang berbeda dari mereka yang telah diwawancarai sebelumnya.

VARIASI

1. Tatalah meja dan kursi agar cocok untuk diskusi panel. Perintahkan tiap anggota sampel perwakilan untuk bergabung dalam panel setelah dia


(15)

kangmartho.com Page 15

diwawancarai. Bila panel telah lengkap, ajukan pertanyaan panel secara keseluruhan tentang harapan, ketrampilan, pengalaman kerja. latarbelakang. pendapat mereka dan/atau perintahkan siswa yang lain untuk juga mengajukan pertanyaan.

2. Perintahkan siswa lain untuk menemui anda di luar kelas dan di pertemuan berikutnya agar anda bisa lebih mengenalnya. Jika memungkinkan, lakukan penggiliran pertemuan agar anda bisa bertemu dengan semua siswa.

16. Persoalan Pelajaran

URAIAN SINGKAT

Siswa biasanya memiliki persoalan terhadap pelajaran yang mereka ikuti untuk pertamakalinya, khususnya jika pelajaran ini menggunakan cara belajar aktif. Aktivitas ini memungkinkan diungkapkan dan didiskusikannya persoalan-persoalan tersebut secara bebas tapi sopan.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa mereka mungkin memiliki persoalan dengan materi pelajaran. Persoalan itu boleh jadi mencakup hal-hal berikut ini:

 Seberapa sulit atau seberapa lamakah tugas-tugasnya nanti

 Bagaimana cara berpartisipasi secara bebas dan nyaman

 Bagaimana siswa akan berperan dalam kelompok kecil.

 Seberapa siapkah gurunya.

 Akses terhadap materi bacaan.

 Jadwal mata pelajaran.

2. Buatlah daftar wilayah persoalan ini di papan tulis. Dapatkan persoalan lain dari siswa.

3. Susunlah prosedur pemungutan suara yang memungkinkan siswa untuk memilih tiga atau empat persoalan umum yan palig umum dihadapi


(16)

kangmartho.com Page 16

4. Bentuklah kelas menjadi tiga atau empat sub kelompok. Perintahkan tiap kelompok untuk menjabarkan salah satu persoalan yang dihadapi. Perintahkan mereka untuk sejelas mungkin dalam memaparkannya.

5. Perintahkan sengap kelompok untuk mengikhtisarkan diskusinya untuk seluruh kelas. Mintalah reaksi atau tanggapan mereka.

VARIASI

1. Perintahkan kelompok untuk memikirkan beberapa solusi yang menurut mereka bisa dilakukan oleh siswa ataupun guru untuk mengatasi persoalan mereka.

2. Sebagai alternatif dari diakhrinya kegiatan dengan laporan kelompok, buatlah diskus panel atau terbuka (baca "Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partislpasi Kapanpun," pada halaman 22.)

Strategi Pelibatan Belajar Langsung

Cara lain untuk menjadikan siswa aktif dari awal adalah dengan menggunakan strategi-strategi berikut. Strategi itu dirancang untuk mengenalkan siswa terhadap mata pelajaran guna membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu, dan merangsang mereka untuk berfikir. Siswa tidak bisa berbuat apa-apa jika pikiran mereka - atau jika "komputer" mereka - tidak di"on"kan! Banyak guru yang membuat kesalahan dengan mengajar terlalu awal - yakni sebelum siswa merasa terlibat dan siap secara mental. Penggunaan beberapa Strategi berikut ini akan mengoreksi kecenderungan ini.

17. Berbagi Pengetahuan Secara Aktif

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang anda ajarkan. Anda juga dapat menggunakannya untuk menilaiungkat pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini


(17)

kangmartho.com Page 17

cocok pada segala ukuran kelas dan dengan niateri pelajaran apapun.

PROSEDUR

1. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan anda ajarkan. Anda dapat menyertakan beberapa atau semua dari kategori-kategori berikut ini:

 Kata-kata untuk didefinisikan (misalnya. "Apa arti arnblvalen‖?)

 Pertanyaan pilihan ganda mengenal fakta atau konsep (misalnya. ―Tes

psikologi baru absah jlka ia (a) secara konsisten mengukur atribut dan (b) mengukur apa yang memang hendak ia ukur.")

 Orang yang hendak diidentifikasi (misalnya, "Siapakah George Washington Carver?")

 Pertanyaan-pertanyaan tentang tindakan yang bisa • diambil oleh seseorang dalam situasi tertentu (misalnya, "Bagaimana anda mendaftarkan diri untuk mendapatkan hak pilih?").

 Kailmat tidak lengkap (misalnya, "_____ mengidentifikasi kategori dasar

dari tugas yang dapat kailan kerjakan menggunakan:program computer‖

Sebagai contoh, seorang guru sejarah dapat mernulai pengajarannya tentang abad ke-20 dengari membagikan kuis berikut ini:

a. Apa yang terjadi dalam tahun-tahun berikut ini: 1928, 1945, 1965, 1998.? b. Kenali nama-nama berikut ini:

Mussolini Chamberlain Trotsky Mao

McCarthy (Joseph dan Eugene)

c. Menurut pendapat kalian, peristiwa terpenting apakah yang terjadi dalam abad ke-20?

2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa.


(18)

kangmartho.com Page 18

siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu cara menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.

4. Perintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban yang tak satupun siswa bisa menjawabnya. Gunakan informasi ini sebagai cara untuk memperkenalkan topik-topik penting dalam mata pelajaran anda.

VARlASI

1. Berikan satu lembar kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan mereka untuk menuliskan satu informasi yang menurut mereka akurat tentang materi yang diajarkan. Suruhlah mereka untuk berpencar di dalam kelas, berbagi pendapat tentang apa yang mereka tuliskan pada kartu tersebut. Doronglah mereka untuk menuilskan informasi baru yang dikumpulkan oleh siswa lain. Bila mereka, sudah kembali ke kelompok masing-masing, bahaslah informasi yang berhasil dikumpulkan.

2. Gunakan pertanyaan opini, bukannya pertanyaan faktual. atau gabungkan pertanyaan faktual dengan pertanyaan opini.

18. Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas mereka. Pertukaran pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang akan diajarkan di kelas.

PROSEDUR

1. Susunlah beragam pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. Gunakan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar-salah.


(19)

kangmartho.com Page 19  Apa. yang kalan sukai tentang drama Shakespea re? Kalau, kalian tidak

menyukainya, kenapa?

 Mengapa. Shakespeare dianggap sebagai salah. satu. dramawan terbesa r sepanjang wa ktu?

 Pilih salah satu dan drarna wan atau sineas a bad ke-19 atau ke-20. Bagaimana kalian membandingkannya dengan Shakespeare?

2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Aturlah kelompok trio tersebut di dalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat dengan jelas trio yang di sisi kanan dan di sisi kirinya, Formasi kelompok-kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi.

3. Berikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk dibahas. Pilihlah pertanyaan yang paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat kelornpok-kelompok trio itu, Anjurkan agar tiap siswa di dalam kelornpok-kelompok mendapat giliran menjawab pertanyaan.

4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing masing kelompok untuk memberikan angka 0,1. atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya. Arahkan siswa yang benomor 1 untuk berpindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bemomor 0 (nol) untuk tetap di ternpat duduknya karena ia adalah anggota tetap dan kelompok trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru.

5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru. Naikkan tingkat kesulitan atau "tingkat ancaman" dari pertanyaan manakala anda memulai babak baru.

6. Anda bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang anda miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang sama. Sebagai contoh, pada pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain.


(20)

kangmartho.com Page 20

VARIASI

1. Setelah masing-masing babak pertanyaan. Segeralah meminta jawaban dari seluruh kelompok sebelum merotasi siswa ke kelompok trio baru.

2. Gunakan pasangan atau kuartet sebagai alternatif dari trio.

19. Kembali ke Tempat Semula

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara yang cukup dikenal untuk menyertakan gerakan fisik pada awal pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan pada beragam akuvitas yang dirancang untuk menstimulir minat awal terhadap mata pelajaran anda.

PROSEDUR

1. Tempelkan sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Anda dapat menggunakan dua tanda untuk menciptakan pilihan dikotomis atau beberapa tanda untuk menyediakan lebih banyak pilihan.

2. Tanda-tanda ini bisa menunjukkan beragam preferensi:

 Topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa (misalnya, pengolahan kata, penyimpanan data).

 Pertanyaan tentang materi pelajaran (misalnya, "Bagaimana cara kerja mesin turbo?")

 Beberapa solusi yang berbeda terhadap persoalan yang sama (misalnya, hukuman mati versus hukuman seumur hidup)

 Nilal-nilai yang berbeda (misalnya, uang, ketenaran, keluarga)

 Karakteristik atau gaya kepribadian yang berbeda (misalnya, auditori, visual, kinestetik)


(21)

kangmartho.com Page 21

Thomas Jefferson, Franklin Delano Roosevelt, John F. Kennedy)

 Kutipan peribahasa, atau pasal di dalam naskah yang berbeda (misalnya. "Hormatilah Ibu dan Ayahmu" versus "Hak Bertanya")

3. Perintahkan siswa untuk melihat tanda-tanda tersebut dan memilih salah satunya. Sebagai contoh, beberapa siswa mungkin lebih tertarik pada pengolahan kata ketimbang penataan data Suruh mereka menunjukkan preferensi (kelebihsukaan) dengan beranjak menuju tempat di ruang kelas di mana tanda pilihan mereka ditempelkan.

4. Perintahkan sub-sub kelompok yang telah terbentuk untuk mendiskusikan alasan mereka menempatkan diri pada tanda yang mereka pilih. Mintalah perwakilan dari tiap kelompok untuk mengikhtisarkan alasan mereka.

VARIASI

1. Pasangkan siswa yang preferensinya berbeda dan perintahkan mereka untuk memperbandingkan pandangan mereka. Atau buatlah panel diskusi dengan perwakilan dari tiap kelompok preferensi.

2. Perintahkan tiap kelompok preferensi untuk membuat presentasi, membuat ikian atau menyiapkan sebuah lakon atau drama singkat yang memperagakan preferensi mereka.

20. Menyemarakkan Suasana Belajar

URAIAN SINGKAT

Sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklirn belajar informal yang santai dengan meminta siswa menggunakan humor kreatif tentang materi pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat siswa berhumor ria, namunjuga berfilkir.

PROSEDUR


(22)

kangmartho.com Page 22

menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-hal serius dalam materi yang diajarkan.

2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka tugas yang secara gamblang meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan.

3. Contohnya antara lain:

 Pemerintah: Buatlah uraiah tentang pemerintahan yang paling kejam sekaligus paling bobrok yang bisa kita bayangkan.

 Matematika: Susunlah sebuah daftar berisi cara-cara penghitungan matematis yang paling tidak efisien

 Kesehatan: Buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi.

 Tehnik: Buatlah disain jembatan yang gampang ambruk.

4. Perintahkan sub-sub, kelompok untuk menyajikan "kreasi" mereka. Beri tepuk tangan.

5. Tanyakan: "Apa yang kalian pelajari tentang materi pelajaran kita dari latihan ini?"

VARIASI

1. Pengajar dapat membuat lelucon tentang materi pelajaran dengan kreasinya sendiri.

2. Buatlah pretest pilihan ganda tentang materi yang akan anda ajarkan. Tambahkan humor pada butir pilihan gandanya. Untuk tiap pertanyaan, perintahkan siswa untuk memilih jawaban yang menurut mereka merupakan jawaban yang tidak mungkin benar.

21. Bertukar Pendapat

URAIAN SINGKAT


(23)

kangmartho.com Page 23

pelajaran yang akan anda sampaikan. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa untuk mendengarkan secara cermat dan membuka diri terhadap bermacam pendapat.

PROSEDUR

1. Berikan label nama kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan nama mereka pada label dan mengenakannya.

2. Perintahkan siswa untuk berpasangan dan memperkenalkan diri kepada siswa lain. Kemudian perintahkan pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi pendapat tentang jawaban atas pertanyaan atau pernyataan provokatif yang memancing opini mereka tentang persoalan seputar materi yang anda ajarkan.

 Contoh pertanyaannya adalah: "Apa batasan bagi imigrasi asing?"

 Contoh pernyataannya adalah: "Injil merupakan kitab suci."

3. Ucapkan, "kerjakan sekarang", dan arahkan siswa untuk bertukar label nama atau tanda pengenal mereka dengan pasangannya dan kemudian menemui siswa lain. Perintahkan siswa, bukannya untuk memperkenalkan diri. melainkan berbagi pendapat dari siswa yang merupakan pasangan sebelumnya (yakni siswa yang label/tanda pengenalnya ia kenakan sekarang.)

4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk berganti label nama lagi dan mencari siswa lain untuk diajak bicara," dan berbagi pendapat dari siswa yang tanda pengenalnya la kenakan sekarang.

5. Lanjutkan proses itu hingga sebagian besar siswa telah saling bertemu. Kemudian katakan kepada tiap siswa untuk mendapatkan kembali label namanya sendiri.

VARIASI

1. Gunakan proses pertukaran label nama ini sebagai pengantar pergaulan dengan menginstruksikan siswa untuk bertukar informasi latarbelakang mereka sendiri, sebagai ganti pertukaran pendapat tentang pertanyaan atau pernyataan provokatif.


(24)

kangmartho.com Page 24

terus menemukan siswa lain, dan mendengarkan selalu pertanyaan atau pernyataan yang anda berikan.

22. Benar atau Salah?

URAIAN SINGKAT

Aktivitas kerjasama ini juga segera menstlrnulasi keterlibatan tcrhadap pengajaran yang anda lakukan. Kegiatan ini meningkatkan pembentukan tim. pertukaran pendapat, dan pembelajaran langsung.

PROSEDUR

1. Susunlah sebuah daftar pernyataan yang terkait dengan materi pelajaran anda, yang setengahnya benar dan setengahnya salah. Sebagai contoh, pernyataan "Mariyuana bisa menimbulkan kecanduan" adalah benar. dan pernyataan, "Alkohol merupakan obat perangsang" adalah salah; Tuils tiap pernyataan pada kartu indeks yang terpisah. Pastikan jumlah kartunya sesuai dengan jumlah siswa yang hadir. (Jika siswa yang hadir jumlahnya ganjil, pilihliah satu kartu untuk anda sendiri.)

2. Bagikan satu kartu untuk satu siswa. Katakan kepada siswa bahwa misi mereka adalah menentukan kartu mana yang benar (berisi pernyataan benar) dan mana yang salah. Jelaskan bahwa mereka bebas memilih cara apapun

yang mereka inginkan dalam menyelesaikan tugas ini.

3. Bila para siswa sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca dan mintakan pendapat siswa tentang benar atau salahkah pernyataan tersebut. Beri kesempatan munculnya pendapat minoritas.

4. Berikan umpan balik tentang masing-masing kartu, dan catat cara-cara siswa

dalam bekerjasama menyelesaikan tugas ini.

5. Tunjukkan bahwa dalam pelajaran ini diperlukan keterampilan tim yang positif karena hal ini menunjukkan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.


(25)

kangmartho.com Page 25

VARIASI

1. Sebelum dimulainya kegiatan, rekrutlah beberapa siswa sebagai pengamat. Mintalah agar mereka memberikan umpan balik tentang kualitas kerja tim yang berlangsung.

2. Sebagai ganti pernyataan faktual, buatlah daftar opini dan tempatkan tiap opini pada sebuah kartu indeks. Bagikan kartu tersebut dan mintalah siswa agar berupaya mencapai mufakat tentang reaksi mereka terhadap tiap opini. Mintalah mereka supaya menghargai pendapat minoritas.

23. Bertanggung jawab terhadap Matapelajaran

URAIAN SINGKAT

Rancangan ini memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mengakui tanggungjawab Individual mereka dalam kegiatan belajar aktif di kelas

PROSEDUR

1. Buatlah salinan dari kontrak berikut ini:

Saya memahami bahwa dalam pelajaran ini saya akan mempelajari tentang - (diisi dengan matapelajaran). Tujuan dari mata pelajaran ini adalah - (diisi dengan tujuan anda). Saya berpegang pada tujuan ini dan akan berupaya keras mengerjakan hal-hal berikut ini:

 Menggunakan waktu saya di kelas untuk mendukung tujuan ini melalui partisipasi dalam kegiatan.

 Bertanggungjawab atas kegiatan belajar saya sendiri dan tidak akan menunggu siapapun untuk memovasi saya.

 Membantu siswa lain memaksimalkan belajar mereka dengan mendengarkan apa yang harus mereka katakan dan menawarkan tanggapan positif.

 Memikirkan, meninjau, dan menerapkan apa yang telah saya pelajari di luar kelas.


(26)

kangmartho.com Page 26 Tanda tangan Tanggal

2. Berjanilah bersama-sama siswa untuk melakukan apapun semampu kita guna menjadikan mata pelajaran ini sebagai pengalaman belajar yang efektif.

3. Bagikan salinan kontrak atau perjanjian itu dan mintalah mereka supaya membacanya. Jelaskan bahwa anda tidak bisa menjamin pencapaian tujuan mata pelajaran tanpa upaya dan komitmen mereka untuk belajar aktif. Perintahkan mereka untuk mempertimbangkan ke-seriusan bekerjasama dengan mau,menandatangani kontrak tertulis itu.

4. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan berfikir. Jelaskan bahwa siswa harus mematuhi kontrak yang mereka tandatangani. Pasrahkan kepada siswa apakah mereka akan menandatanginya atau tidak.

VARIASI

1. Sediakan pernyataan tertulis tentang tanggungjawab anda dalam pelajaran ini. Pertimbangkan beberapa dari hal-hal berikut ini:

 Dengarkan secara aktif apa yang mesti dikatakan siswa.

 Bersikaplah mendukung upaya siswa untuk mengambil resiko belajar.

 Variasikan metoda mengajar anda.

 Mulai dan akhirilah pelajaran secara tepat waktu.

 Bagikan materi atau buku ajar yang mudah dibaca.

 Bersikaplah terbuka terhadap pendapat siswa.

 Sediakan instrumen visual.

2. Perintahkan siswa untuk mengemukakan apa yang mereka harapkan tentang perilaku anda sebagai pengajar.

Bagaimana Membantu Siswa Mendapatkan Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap Secara Aktif

Jika strategi-strategi yang disajikan dalam bagian sebelumnya merupakan "hidangan pembuka" untuk kegiatan belajar aktif. strategi-strategi yang akan segera diperkenalkan kepada anda merupakan "entri"-nya. Pendidikan di


(27)

kangmartho.com Page 27

segala jenjang pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan. ketrampilan, dan sikap. Pembelajaran kognitif (pengetahuan) mencakup pemerolehan informasi dan konsep. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan dengan pemahaman bahan ajar, namun juga dengan analisis dan penerapannya pada situasi baru. Pembelajaran perilaku (ketrampilan) mencakup pengembangan kompetensi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah. dan mengungkapkan pendapat. Pembelajaran afektif (sikap) mencakup pengkajian dan penjelasan tentang perasaan dan preferensi. Siswa dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan pribadi mereka terhadap materi pelajaran. Bagaimana pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang didapatkan bisa menimbulkan segenap perbedaan pada diri mereka? Akankah ini dilakukrn secara pasif ataukah aktif?

Pembelajaran aktif atas informasi, ketrampilan, dan sikap berlangsung melalui proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari bukan sekadar menerima (reaktif). Dengan kata lain, mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Mereka mengupayakan pemecahan atas permasalahan yang diajukan oleh guru. Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai ketrampilan guna'menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Dan mereka dihadapkan pada persoalan yang membuat mereka tergerak untuk mengkaji apa yang mereka nilai dan yakni. Semua ini terjadi bila siswa dilibatkan dalam tugas dan kegiatan yang secara halus mendesak mereka untuk berfikir, bekerja, dan merasa. Kita dapat membuat jenis-jenis kegiatan ini dengan menggunakan banyak strategi yang akan kita jumpai dalam bahasan ini. Bahasan ini dibagi menjadi beberapa bagian:

KEGIATAN BELAJAR DALAM SATU KELAS-PENUH

Bagian ini membahas cara-cara untuk menjadikan pengajaran yang dibimbing oleh guru lebih interaktif. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk menyajikan informasi dan gagasan yang melibatkan siswa secara metal.


(28)

kangmartho.com Page 28

MENSTIMULASI DISKUSI

Bagian ini menggali cara-cara untuk mengidentifkkan dialog dan debat tentang persoalan-persoalan utama, dalam materi yang anda ajarkan. Anda akan menjumpai sejumlah strategi yang mendorong partisipasi aktif dan menyeluruh dari siswa

PENGAJUAN PERTANYAAN

Bagian ini membahas cara membantu siswa agar mau mengajukan pertanyaan. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang memungkinkan siswa merumuskan pertanyaan yang diajukan yang menjelaskan apa.yang telah anda ajarkan kepada mereka.

BELAJAR BERSAMA

Bagian ini menyajikan cara-cara untuk merancang tugas belajar yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompok kecll. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang mendorong kerjasama dan saling ketergantungan di antara siswa.

PENGAJARAN SESAMA SISWA

Bagian ini membahas cara-cara yang memungkinkan siswa untuk mengajar satu sama lain.

BELAJAR SECARA MANDIRI

Bagian ini terkait dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa secara individual dan pribadi. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk rneningkatkan tanggungjawab siswa dalam menerapkan cara belajar mereka sendiri.

PEMBELAJARAN AFEKTIF

Bagian ini membahas peritang siswa dalam memahami perasaan. nilai-nilai dan sikap mereka. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk memfasilitasi


(29)

kangmartho.com Page 29

pemahaman diri dan penjelasan nilai.

PENGEMBANGAN KETRAMPILAN

Bagian ini membahas tentang ketrampilan mempelajari dan mempraktikkan – baik teknis maupun non-teknis. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk memacu perkembangan ketrampilan awal dan penerapannya.

Kegiatan Belajar dalam Satu Kelas-Penuh

Strategi di bagian ini dirancang untuk memajukan pengajaran satu kelas penuh. Seperti yang akan anda baca penyampaian pelajaran dengan metoda ceramah pun bisa dijadikan aktif dengan memanfaatkan berbagai macam tehnik. Anda juga akan menjumpai cara-cara untuk mengkritisi tayangan video dan penampilan pre-senter tamu. Terakhir, anda akan menjumpai cara-cara baru untuk mengajarkan konsep dan gagasan yang sulit sehingga siswa bisa memahaminya secara maksimal

24. Pikiran

yang

Penuh

Tanya

Selalu

Ingin

Mengetahui

URAIAN SINGKAT

Tehnik sederhana ini menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong mereka untuk memikirkan tentang sebuah topik atau pertanyaan. Siswa lebih cenderung mengingat suatu pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya jika mereka dilibatkan semenjak awal dalam pengalaman kegiatan belajar satu kelas penuh.

PROSEDUR


(30)

kangmartho.com Page 30

mata pelajaran yang hendak anda bahas. Pertanyaannya haruslah

merupakan pertanyaan yang menurut anda ada beberapa siswa yang mengetahui jawabannya.

Berikut adalah beberapa contohnya:

 Pertanyaan. seha ri-hari ("Mengapa kita mesti membayar pajak penghasilan?")

 Cara melakukan ("Menurut pakar, seperti apakah cara-cara terbaik untuk mengawetkan mumi?")

 Definisi ("Apa lubang hitam Itu?)

 Judul ("Menurut kalian, karya dramanya Ibsen, A Doll's House, berkisah tentang apa?)

 Cara kerja ("Apa yang menjadikan mobil bisa ber-jalan?").

 Akibat ("Menurut kalian, bagaimana akhir dari alur cerita ini? "Bagaimana pemecahan atas masalah ini?").

2. Doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum. Gunakan frase semisal, "Coba tebak" atau "Coba jawab".

3. Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Tampung dulu semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang "sesungguhnya."

4. Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak anda ajarkan. Sertakan jawaban atas pertanyaan anda dalam penyajian materi anda. Anda perlu memastikan bahwa siswa lebih menaruh perhatian dibanding biasanya.

VARIASI

1. Pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk secara kolektif membuat dugaan.

2. Sebagai ganti pertanyaan katakan kepada siswa apa yang hendak anda ajarkan dan mengapa hal Itu menarik. Cobalah untuk menghangatkan tahap pengenalan ini dengan cara seperti mengiklankan sebuah film yang akan segera ditayangkan.


(31)

kangmartho.com Page 31

25. Tim Pendengar

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap fokus dan jeli selama berlangsungnya pengajaran berbasis ceramah. Tim pendengar merupakan kelompok-kelompok kecil yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi materi pelajaran.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi empat tim, dan berikan tim-tim tersebut tugas berikut: Tim Peran Tugas

1 Penanya Setelah pengajaran berbasis-ceramah, ajukan setidaknya dua pertanyaan tentang materi yang dibahas.

2 Penyetuju Setelah pengajaran berbasis-ceramah,

katakan hal-hal mana yang mereka setujui (atau dirasa membantu) dan jelaskan alasannya. 3 Pembantah Setelah pengajaran berbasis-ceramah, beri komentar tentang hal mana yang tidak mereka setujui (atau tidak banyak membantu) dan jelaskan alasannya.

3. Pemberi contoh Setelah pengajaran berbasis-ceramah, berilah contoh dan materi atau pelajaran penerapan kusus. 2. Sajikan pengajaran berbasis ceramah anda. Setelah selesai, berikan waktu bagi

tim untuk menyelesaikan - tugasnya.

3. Perintahkan tiap tim untuk menanyakan. menyetujui dan sebagainya. Anda mesti mendapatkan lebih banyak partisipasi siswa ketimbang yang anda bayangkan.


(32)

kangmartho.com Page 32

1. Buatlah peran lain. Sebagai contoh. perintahkan sebuah tim untuk

mengikhtisarkan pengajaran ―berbasis-ceramah‖. atau mintalah sebuah tim

untuk membuat pertanyaan yang menguji pemahaman siswa tentang materi pelajaran.

2. Ajukan pertanyaan-pertanyaannya terlebih dahulu, yang mana jawabannya akan ditemukan dalam penyajian materi pelajaran. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat guna mendapatkan jawabannya. Tim yang dapat menjawab sebagian besar pertanyaan akan menang.

26. Membuat Catatan dengan Bimbingan

URAIAN SINGKAT

Dalam tehnik yang populer ini, anda menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk membuat catatan sewaktu anda mengajar. Gerak fisik yang minimal seperti ini pun akan lebih melibatkan siswa ketimbang jika kita sekadar menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metoda untuk membuat catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya adalah mengisi bagian-bagian yang kosong.

PROSEDUR

1. Siapkan sebuah catatan yang mengikhtisarkan hal-hal utama pada penyajian materi pelajaran anda.

2. Sebagai ganti menyediakan teks secara lengkap, kosongkan bagian-bagian di dalamnya, dan untuk selanjutnya diisi oleh siswa.

3. Beberapa cara dalam melakukannya antara lain:

 Sediakan sejumlah istilah dan definisinya, bIarkan istilah atau definisinya kosong. ________: merupakan bentuk segilima, Oktagon: ________


(33)

kangmartho.com Page 33

Peran Majelis Perwakilan Roma

a. Menerapkan. undang-undang dan ketetapan yang dibuat oleh konsul b. ________________________

c. Menerima duta besar luar negeri. d. ________________________

 Kosongkan kata-kata kunci dalam paragraf pendek.

Di masa kini, manajer seringkali menghadapi permasalahan semisal rendahnya ________, tingginya________, dan________ kualitas pelayanan. Solusi manajemen tradisional seringkali cenderung seperti________ ________, untuk menghasilkan________ persoalan baru untuk satu persoalan yang sudah dipecahkan.

4. Bagikan lembar kerja kepada siswa. Jelaskan bahwa anda memang sengaja mengosongkan beberapa bagian kalimat untuk membantu mereka mendengarkan secara aktif terhadap apa yang anda ajarkan.

VARIASI

1. Siapkan lembar kerja yang memuat sub-sub topik utama dari materi yang anda ajarkan. Kosongkan sejumlah bagian kalimat untuk membantu pembuatan catatan. Hasilnya akan tampak seperti ini:

Empat Jenis Masyarakat yang Tidak Adil Menurut Socrates

Timokrasi: Oligarki: Demokrasi: Tirani:

[Opsionol: Setelah pemberian pelajaran, beri siswa salinan kedua dari lembar catatan yang beberapa bagiannya dikosongkan. Tugaskan mereka untuk mengisi bagian yang kosong itu tanpa melihat catatan.]

2. Buatlah penyajian materi pelajaran anda menjadi beberapa bagian. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat sewaktu anda berbicara, namun jangan membuat catatan. Sebagai gantinya, perintahkan mereka untuk menulis catatan selama jeda waktu dalam penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah.


(34)

kangmartho.com Page 34

27. Mata Pelajaran Ala Permainan Bingo

URAIAN SINGKAT

Pelajaran bisa menjadi tidak menjemukan dan siswa akan leblh menaruh perhatian jika anda menjadikannya dalam bentuk permainan bingo. Di sini, poin utamanya didiskusikan sewaktu siswa bermain bingo.

PROSEDUR

1. Lakukan penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah dengan 9 poin utama. 2. Susunlah kartu Bingo yang berisi poin-poin ini dalam 3X3 tumpukan.

Tempatkan satu poin yang berbeda pada tiap kotak. Jika anda memiliki kurang dari 9 poin utama, kosongkanlah beberapa kotak.

3. Buatlah beberapa kartu Bingo tambahan dengan poin utama yang sama. namun tempatkan poin-poin itu dalam kotak yang berbeda. Hasilnya ialah bahwa hanya sedikit sekali kartu Bingo yang serupa.

4. Bagikan kartu Bingo kepada siswa. Juga sediakan siswa dengan satu strip kartu yang terdiri dari 9 titik wama (berdiameter sekitar setengah atau tiga perempat inci). Jelaskan kepada siswa bahwa ketika anda tengah menyajikan materi dari poin ke poin, mereka harus menempatkan satu titik pada kartu mereka untuk tiap poin yang anda bahas. (Catatan: Kotak yang kosong tidak dapat ditutup dengan satu titik.).

5. Ketika siswa mengumpulkan tiga titik vertikal, horizontal, atau diagonal secara berturut-turut, mereka akan berteriak "Bingo!"

6. Selesalkanlah penyajian materi pelajaran anda. Biarkan siswa mendapatkan Bingo sebanyak yang mereka bisa.

VARIASI

1. Gunakan istilah atau nama-nama utama yang dijelas-kan dalam penyajian materi anda (sebagai ganti poin utama) sebagai dasar permainan kartu Bingo.


(35)

kangmartho.com Page 35

Ketika istilah atau nama tersebut untuk pertama kallnya dijelaskan, siswa dapat menempatkan stiker pada kotak yang sesuai.

2. Buatlah tumpukan kartu Bingo berukuran 2X2. Lanjutkan dengan membahas beberapa poin. istilah atau nama-nama utama dalam pelajaran berbasis-ceramah anda. Tunjukan hanya empat di antaranya pada salah satu kartu Bingo. Cobalah untuk membuat beberapa kartu menjadi serupa dengan menyertakan informasi yang berbeda pada tiap kartu.

28. Pengajaran Sinergis

URAIAN SINGKAT

Metoda ini merupakan perubahan langkah yang sesungguhnya. Metoda ini memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman berbeda dalam mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.

PROSEDUR

1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok.

2. Kirimkan satu kelompok ke ruang lain untuk membaca topik yang anda ajarkan. Pastikan bahwa materi bacaannya tertata dengan balk dan mudah dibaca.

3. Dalam pada itu, berikanlah pelajaran berbasis ceramah atau lisan tentang materi yang sama dengan yang sedang dibaca oleh kelompok yang ada di ruang sebelah.

4. Selanjutnya, baliklah pengalaman belajarnya. Sediakan materi bacaan tentang topik anda untuk kelompok yang telah mendengarkan penyajian mata pelajaran dan sediakan materi pelajaran untuk kelompok pembaca.

5. Pasangkan anggota dan tiap kelompok dan perintahkan mereka mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari.


(36)

kangmartho.com Page 36

1. Perintahkan setengah dari siswa untuk mendengarkan penyajian materi pelajaran dengan mata tertutup sedangkan setengah siswa yang lain melhat informasi visual semisal melalui OHP yang menyertai penyajian materi pelajaran dengan telinga tertutup. Setelah penyajian materi pelajaran secara lisan tersebut usai, perintahkan tiap kelompok untuk membandingkan catatan tentang apa yang mereka lihat dan dengar.

2. Berikan contoh konkret tentang konsep atau teori yang hendak anda ajarkan kepada setengah dari jumlah siswa. Jangan katakan kepada mereka tentang konsep atau teori yang mereka gambarkan. Sajikan kepada setengah kelas konsep atau teori itu tanpa disertai contoh. Pasangkan siswa dari kedua kelompok dan perintahkan mereka untuk membahas pelajaran secara bersama.

29. Pengajaran Terarah

URAIAN SINGKAT

Dalam tehnik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda pengajaran terarah merupakan seilngan yang mengasyikkan dl sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan anda untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang anda ajarkan. Metoda ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak.

PROSEDUR

1. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal "Bagalmana kamu menjelaskan seberapa cerdasnya seseorang?‖


(37)

kangmartho.com Page 37

2. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka.

3. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksilah jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda semisal "kemampuan membuat mesin pada kategori kecerdasan. kinestetika-tubuh.

4. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi mformasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran anda.

VARIASI

1. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.

2. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.

30. Menemui Pembicara Tamu

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk melibatkan pembicara tamu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menyiapkan sebuah sesi pelajaran. Pada saat bersamaan, aktivitas memberi siswa peluang untuk berinteraksi dengan pakar pelajaran dengan cara yang unik dan mengambil peran aktif dalam menyiapkan pernbicara tamu.


(38)

kangmartho.com Page 38

1. Undanglah pembicara tamu untuk memberi ceramah kepada siswa anda sebagai pakar dalam pelajaran yang kini anda ajarkan. (Contoh; Pejabat pemerintah setempat dapat mengunjungi kelas di mana anda mengajarkan tentang kewarganegaraan atau tata-negara.)

2. Siapkan pembicara tamu dengan menjelaskan kepadanya bahwa sesi kelas ini akan dilaksanakan layaknya konferensi pers. Agar sesuai dengan format tersebut. pembicara mesti menyiapkan ceramah singkat atau pernyataan pembuka dan kemudian bersiap menerima pertanyaan dari "pers."

3. Sebelum hadirya pembicara tamu, persiapkan siswa dengan mendiskusikan bagaimana konferensi pers akan dilaksanakan, dan kemudian berilah mereka kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada pembicara.

VARIASI

1. Anda dapat memilih menghadirkan beberapa pembicara tamu dalam waktu bersamaan dan melakukan diskusi meja bundar. Tempatkan tiap tamu pada meja di bagian depan kelas atau pada deretan kursi yang ditata melengkung agar bisa berbagi informasi dan pengalaman dengan kelompok kecIl. Anggota kelompok akan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan pembicara tamu dengan mengajukan pertanyaan dalam suasana yang lebih santai. Bagilah sesi pelajaran menjadi sejumlah babak. Tentukan panjang waktu masing-masing babak sesuai dengan waktu yang tersedia dan jumlah tamu-nya. Pada umumnya, 10 atau 15 menit untuk tiap babak sudah memadai. Arahkan kelompok kecil untuk mengalihkan pertanyaan dari satu pembicara tamu ke pembicara berikutnya sesuai dengan beralihnya babak.

2. Undanglah sejumlah siswa yang sebelumnya pemah mengikuti pelajaran anda untuk menjadi pembicara "tamu."

31. Mempraktikkan Materi yang Diajarkan


(39)

kangmartho.com Page 39

Adakalanya sejumlah konsep atau prosedur masih belum bisa dipahami. betapapun gamblangnya penjelasan verbal atau visual yang anda berikan. Satu cara untuk rnembantu membangun gambaran tentang materi yang diajarkan adalah dengan meniinta sejumlah siswa untuk mempraktikkan atau menerapkan prosedur yang anda jelaskan.

PROSEDUR

1. Pilihlah sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya. Beberapa contohnya meliputi:

 Penyusunan kalimat.

 Menemukan persamaan.

 Sirkulasi jantung

 Arsitektur gotik

2. Gunakan salah satu dari beberapa metoda berikut ini:

 Perintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang tengah anda terangkan.

 Buatlah kartu besar yang mencantumkan bagian-baglan dari suatu prosedur atau konsep. Berikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa. Tempatkan siswa yang memegang kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar.

 Buatlah drama yang meminta siswa memperagakan materi yang anda ajarkan.

 Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktikkan prosedur itu setahap demi setahap.

3. Diskusikan drama pembelajaran yang telah anda buat. Kemukakan inti pengajaran apapun yang ingin anda sampaikan.

VARIASI

1. Rekamlah sekolompok siswa yang memperagakan konsep atau prosedur tersebut menggunakan kamera video dan perlihatkan kepada seluruh siswa. 2. Perintahkan siswa untuk membuat tata cara .memperagakan konsep atau


(40)

kangmartho.com Page 40

prosedur tanpa arahan dari anda.

32. Yang Manakah Kelompok Saya?

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini menawarkan pendekatan baru untuk membantu siswa mempelajari materi kognltif. Dengan menerapkan tayangan permainan lama dl televisi, siswa berkesempatan untuk membahas materi yang baru saja diajarkan dan menguji satu sama lain untuk memperkuat ingatan akan pelajaran anda.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi dua tim atau leblh.

2. Tulislah salah satu dari yang berikut ini pada slip kertas yang berbeda:

 Saya: (beri nama orang) misal. Saya Karl Marx

 Saya: (beri nama kejadian) misal. Saya "gerhana bulan."

 Saya: (beri nama teori) misal, Saya "Darwinisme."

 Saya: (beri nama konsep) misal, Saya "inflasi."

 Saya: (beri nama keahlian) misal, Saya "manuverHeimlich  Saya: (beri nama kutipan) misal, Saya "ada atau tiada"

 Saya: (beri nama rumus) misal, Saya adalah e= mc2‖.

3. Masukkan slip kertas ke dalam sebuah kotak, dan perintahkan tiap tim untuk memilih satu slip. Slip yang dipilh menunjukkan identitas dari tamu misteri. 4. Berikan tim waktu lima menit kepada tim untuk mengerjakan tugas berikut:

 Memilih anggota tim untuk menjadi "tamu misteri."

 Persiapkan pertanyaan yang akan di ajukan dan pikirkan cara menjawabnya.

5. Pilihlah tim yang akan menghadirkan tamu misteri pertama.


(41)

kangmartho.com Page 41

7. Mulailah permainan. Perintahkan tamu misteri untuk mengemukakan kategorinya (orang, kejadian, dll). Para panelis mengambil giliran mengajukan pertanyaan ya- atau -tidak tentang tamu misteri hingga salah satu panelis dapat mengenali si tamu misterius itu.

8. Perintahkan tim yang lain untuk menghadirkan tamu misteri mereka. Buatlah panel baru untuk tiap tamu misteri.

VARIASI

1. Beri kesempatan tamu misteri untuk berkonsultasi dengan rekan satu timnya jika dia tidak yakin dengan cara menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis.

2. Guru dapat menetapkan bagaimana si tamu misteri harus berakting. Sebagai contoh, seorang tamu misteri bisa memperagakan seolah-olah ia adalah orang terkenal yang sedang menjadi bahan pembicaraan.

33. Menjadi Kritikus Tayangan Video

URAIAN SINGKAT

Seringkali menonton tayangan video edukatif merupakan kegiatan pasif. Siswa duduk di kursi sembari menunggu tayangan diputar. Namun yang ini merupakan cara aktif untuk menjadikan siswa merasa terlibat dalam menonton tayangan video.

PROSEDUR

1. Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada siswa.

2. Katakan kepada siswa, sebelum menonton video, bahwa anda ingin mereka mengkritisi apa yang akan ditayangkan. Perintahkan mereka untuk meninjau beberapa faktor. termasuk:

 Realisme (dari para pelakunya)


(42)

kangmartho.com Page 42  Saat-saat tak terlupakan

 Penataan isi

 Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka. 3. Putarlah video.

4. Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut "pojok kritikus."

5. Lakukan jajak pendapat terhadap siswa (opslonal). dengan menggunakan semacam sistern penlalan keseluruhan,semisal:

 Bintang satu sampai lima.

 Jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek). VARIASI

1. Buatlah panel pemirsa video.

2. Putar kembali video itu. Lantaran ada kalanya kritikus berubah pendirian

ketika mereka menyaksikan sesuatu untuk kedua kalinya.

Mestimulasi Diskusi Kelas

Sering sekali. seorang guru berupaya menstimulasi diskusi kelas namun dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa sendiri tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan. Memulai sebuah diskusi tidak jauh berbeda dengan memulai pengajaran berbasis ceramah atau penyajian materi secara lisan. Anda harus terlebih dahulu rnembangkitkan minat! Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang telah berhasil menstimulasi diskusi. Sebagian di antaranya bahkan akan menciptakan pertukaran pendapat yang seru namun tertib antar siswa. Semuanya dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa bisa terlibat.

34. Debat Aktif

URAIAN SINGKAT


(43)

kangmartho.com Page 43

dan perenungan, terutama jlka siswa diharapkan mengemukakan pendapat yang ber-tentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat yang secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas—tidak hanya mereka yang berdebat.

PROSEDUR

1. Susunlah sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait dengan mata pelajaran anda (misalnya., "Media cuma membuat berita, bukan melaporkannya.")

2. Bagilah siswa menjadi dua tim debat. Berikan (secara acak) posisi "pro" kepada satu kelompok dan posisi "kontra" kepada kelompok yang lain.

3. Selanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok dalam masing-masing tim debat. Misalnya, dalam sebuah kelas yang berisi 24 siswa anda dapat membuat tiga sub kelompok pro dan tiga sub kelompok kontra, yang masing-masing terdiri dan empat anggota. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyusun argumen bagi pendapat yang dipegangnya, atau menyediakan daftar panjang argumen yang mungkin akan mereka diskusikan dan pilih. Pada akhir dari diskusi mereka. perintahkan sub kelompok untuk memilih juru bicara. 4. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung jumlah dari sub kelompok

yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang pro dalam posisi berhadapan dengan jumlah kursi yang sama bagi juru bicara dari pihak yang kontra. Posisikan siswa yang lain di belakang tim debat mereka. Untuk contoh sebelumnya, susunannya akan tampak seperti ini:

x x

x x

x x

x pro kon x x pro kon x x pro kon x


(44)

kangmartho.com Page 44

x x

x x

Mulailah "debat" dengan meminta para Juru bicara mengemukakan pendapat mereka. Sebutlah proses Ini sebagai "argumen pembuka."

5. Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan suruh mereka kembali ke sub kelompok awal mereka. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka mengkonter argumen pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, perintahkan tiap sub kelompok memllih juru bicara, akan lebih baik bila menggunakan orang baru.

6. Kembali ke "debat". Perintahkan para juru bicara, yang duduk berhadap-hadapan, untuk memberikan "argumen tandingan" Ketika debat berlanjut (pastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah pihak), anjurkan siswa lain untuk memberikan catatan yang memuat argumen tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Juga, anjurkan mereka untuk memberi tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan tim debat mereka.

7. Bila anda rasa perlu, akhirilah debat. Tanpa menyebutkan pemenangnya, perintahkan siswa untuk kembali berkumpul membentuk satu lingkaran. Pastikan untuk mengumpulkan siswa dengan meminta mereka duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan debatnya. Lakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh siswa dari persoalan yang diperdebatkan. Juga perintahkan siswa untuk mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah pihak.

VARIASI

1. 'Tambahkan satu atau beberapa kursi kosong bagi tim-tim debat. Ijinkan siswa untuk menempati kursi-kursi kosong ini manakala mereka ingin turut berdebat.


(45)

kangmartho.com Page 45

Lakukanlah dengan debat konvensional, namun sering-seringlah menggilir para pendebatnya.

35. Rapat Dewan Kota

URAIAN SINGKAT

Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas besar. Dengan menclptakan suasana yang menyerupai rapat dewan kota, seluruh siswa bisa terlibat dalarn diskusi.

PROSEDUR

1. Pilihlah topik menarik atau problema kasus mengenai mata pelajaran anda. Sajikan secara singkat topik atau problemanya seobyektif mungkin, dengan mernberikan infomasi latar belakang dan uraian singkat tentang beragam sudut pandang. Jika anda menghendaki. sediakanlah dokumen yang dapat memperjelas topik atau problemanya.

2. Tegaskan bahwa anda menginginkan pendapat dari siswa sendiri tentang persoalan itu. Tanpa memanggil siswa dari bagian depan kelas, jelaskan bahwa anda akan mengikuti format yang disebut "panggil pembicara berikutnya." Manakala seorang siswa selesai berbicara, siswa itu harus melihat ke sekeliling ruang kelas dan memanggil siswa lain yang juga ingin berbicara (ketahuan dari siswa yang mengangkat tangan).

3. Anjurkan siswa agar berbicara singkat dan padat supaya siswa yang lain mendapat kesempatan berpartisipasi dalam rapat "dewan kota" Jika anda menghendaki tetapkan batas waktu sampai pembicara mendapatkan giliran untuk berbicara. Arahkan siswa untuk memanggil siswa lain yang belum pernah mendapat giliran sebelum memilih siswa yang sudah mendapat giliran. 4. Lanjutkan diskusi selama hal itu dirasa ada gunanya..


(46)

kangmartho.com Page 46

1. Buatlah pertemuan itu menjadi perdebatan. Perintahkan siswa untuk duduk di sisi ruangan yang berbeda, sesuai dengan posisi perdebatannya. Ikuti format "memanggil pembicara berikutnya," dengan instruksi bahwa pembicara berikutnya harus memiliki pendapat yang bertentangan. Perintahkan siswa untuk berpindah ke sisi ruangan yang berbeda jika pendapat mereka terpengaruhi oleh debat itu.

2. Mulailah rapat "dewan kota" dengan diskusi panel. Perintahkan para panelis untuk mengemukakan pendapat mereka dan kemudian memanggil pembicara dari kalangan pendengar.

36. Keputusan Terbuka Tiga-Tahap

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan format diskusi di mana sebagian dari siswa membentuk lingkaran diskusi dan sebagian yang lain rnembentuk lingkaran pendengar di sekeliling kelompok diskusi (Lihat Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partisipasi Kapanpun", pada halaman 22.) Berikut ini adalah salah satu dari cara-cara yang lebih menarik untuk membentuk diskusi terbuka.

PROSEDUR

1. Susunlah tiga pertanyaan diskusi yang relevan dengan materi pelajaran anda. Dalam kelas ekologi, sebagai misal, pertanyaannya boleh jadi sebagai berikut:

 Bagaimanakah lingkungan mengalami perusakan?

 Langkah-langkah apakah yang bisa diambil oleh pemerintah dan industri swasta untuk mengatasi masalah ini?

 Apakah yang dapat kita lakukan secara pribadi?

Idealnya, pertanyaan-pertanyaan itu mesti berkaitan, namun itu tidak diharuskan. Putuskan dalam urutan seperti apakah anda menghendaki didiskusikannya pertanyaan-pertanyaan itu.


(47)

kangmartho.com Page 47

Perintahkan siswa untuk berhitung 1,2, dan 3. Perintahkan anggota kelompok 1 untuk menempati kursi lingkar diskusi dan perintahkan anggota kelompok 2 dan 3 untuk duduk di kursi lingkar-luamya. Ajukan pertanyaan pertama anda untuk didiskusikan. Berikan waktu diskusi selarna 10 menit. Perintahkan satu orang siswa untuk memfasilitasi diskusi atau bertindak sebagai fasilitator. 3. Selanjutnya, perintahkan anggota kelompok 2 untuk duduk di lingkar dalam.

menggantikan anggota kelompok 1 yang sekarang duduk di lingkar luar. Tanyalah anggota kelompok 2 apakah mereka hendak memberikan tanggapan singkat tentang diskusi pertama, dan kemudlan beralihkan ke topik diskusi kedua.

4. Ikuti prosedur yang sama dengan anggota kelompok 3.

5. Bila ketiga pertanyaan itu telah didiskusikan, kembalikan siswa menjadi satu kelompok besar diskusi. Perintahkan mereka untuk membahas keseluruhan diskusi yang telah berlangsung.

VARIASI

1. Sebagai alternatif, jika tidak memungkinkan untuk melakukan penataan kursi secara melingkar, buatlah diskusi panel secara bergiliran. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap pertanyaan diskusi. Para panelis bisa duduk di depan kelas menghadap kepada siswa lainnya di kelas. Jika anda menggunakan susunan kelas berbentuk U atau meja konferensi (lihat "Sepuluh Tata-letak untuk Menyusun Kelas," halaman 17), tunjuklah kelompok sebelah sebagai kelompok panel.

2. Gunakan hanya satu pertanyaan diskusi saja. Perintahkan tiap kelompok berikutnya untuk menanggapi diskusi kelompok sebelumnya.

37.Memperbanyak Anggota Diskusi Panel

URAIAN SINGKAT


(48)

kangmartho.com Page 48

memberi siswa kesempatan untuk mengenali. menjelaskan. dan mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa berpartisipasi aktif dengan seluruh siswa.

PROSEDUR

1. Pillhlah sebuah masalah yang akan mengundang minat siswa. Sajikan persoalan Itu agar siswa terstimulasi untuk mendiskusikan pendapat mereka. Sebutkan lima pertanyaan untuk didiskusikan.

2. Pilihlah empat hingga enam siswa untuk membentuk kelompok diskusi panel. Aturlah mereka dalam formasi semi lingkaran di bagian depan kelas.

3. Perintahkan siswa yang lain untuk duduk di sekeliling kelompok diskusi pada tiga sisi dalam formasi sepatu kuda.

4. Mulailah dengan pertanyaan pembuka yang provokatif. Serahkan tanggung jawab diskusi panel kepada kelompok inti sedangkan siswa yang lain membuat catatan dalam rangka mempersiapkan giliran diskusi mereka.

Sebagai contoh, beberapa poin yang dapat dikemukakan dalam sebuah diskusi adalah tentang pertanyaan "Apa sajakah pendapat pro dan kontra terhadap rekayasa genetik?"

Pro

 Ilmu kesehatan telah mencapai tahap yang memungkinkan hal ini, lantas mengapa mesti menolaknya?

 Ilmuwan akan mampu menghilangkan rasa nyeri dan penderitaan.

 Orang tua akan bisa menghindari kelahiran bayi yang cacat-lahir.

Kontra

 Manusia tidak boleh merusak rencana Tuhan.

 Kelainan genetik akan timbul.

 Orang tua tidak boleh memutuskan seperti apa anak yang ingin mereka miliki.


(49)

kangmartho.com Page 49

menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang pertanyaan yang masih ada.

VARIASI

1. Baliklah urutannya; mulalah dengan diskusi kelompok kecil dan diikuti dengan diskusi panel.

2. Perintahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan diskusi.

38. Argumen dan Argumen Tandingan

URAIAN SINGKAT

Kegiatan ini merupakan cara yang sangat bagus untuk menstimulir diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang persoalan kompleks. Formatnya serupa dengan sebuah debat, namun tidak begitu formal dan berlangsung lebih cepat.

PROSEDUR

1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih.

2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok sesual dengan jumlah pendapat yang telah anda nyatakan, dan perintahkan tiap kelompok untuk mengemukakan argumen yang mendukung pihaknya. Doronglah mereka untuk bekerja dengan rekan sebangku atau dalam gugusan kelompok kecil. 3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bisa memulai debat. Setelah seorang siswa

memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argumen yang mendukung pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argumen lain atau argumen yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan diskusi, lakukan prosesnya dengan cepat.

4. Akhiri kegiatan ini dengan membandlngkan persoalan menurut pandangan anda Sebagai guru. Beri kesempatan dilakukannya diskusi lanjutan.


(1)

kangmartho.com Page 249 penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program ilmu penetahuan sosial sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes.

Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam metode pembelajaran ini.

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.

139. Pengajaran Berbasis Tugas/Proyek

Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan


(2)

kangmartho.com Page 250 belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).

Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas outentik/asli yang sebenarnya.

Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang efektif.

5. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang

Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah


(3)

kangmartho.com Page 251 menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan, khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.

Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar bermakna.

Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural. Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang ―apa yang dilakukan‖ adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang ―mengapa‖ sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat. Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.


(4)

kangmartho.com Page 252 Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri. Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari.

7. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan

Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas-tugas-tugas seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.


(5)

kangmartho.com Page 253 8. Memonitor Kemajuan Siswa

Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu, hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.

140. Metode Penampilan

Metode penampilan adalah berbentuk pelaksaan praktik oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau penampilan yang diterima atau diamati siswa.

Metode ini dipergunakan pengajar harus:

1. Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa berpraktik 2. Melakukan tindakan pengamatan sebelum kegaitan praktik di mulai untuk


(6)

kangmartho.com Page 254 keselamatan siswa yang digunakan.

Metode penampilan ini tepat digunakan manakala: 1. Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan

2. Kegiatan pembelajaran bersifat formal, latihan kerja atau magang

3. Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke dalam situasi sesungguhnya

4. Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja

5. Dapat disediakan bombing kepada siswa secara dekat selama praktik 6. Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa

Keterbatasan penggunaan metode penampilan adalah:

1. Membutuhkan waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan berpraktik sampai baik.

2. Membutuhkan fasilias dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus.

3. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak, karena setiap pengajar hanya dapat membantu sejumlah siswa.