kangmartho.com Page 100
Siswa di dalam pelajaran bahasa Spanyol konvensional, Misalnya, dapat menggunakan aktivitas ini untuk mempraktikkan tatabahasa. Guru
menyiapkan 10 situasi yang berbeda dan meminta partisipan pemeran drama untuk memilih salah satunya dari sebuah topi. Sebelum pemeranan lakon
dimulai, siswa memilih isyarat untuk menandakan penggunaan tata bahasa yang tidak benar menjentikkan jari dan satu untuk dukungan positif
melambaikan tangan. Pemeran lakon dua siswa memulai dialog dalam bahasa Spanyol. Jika kemudian dijumpai kesalahan gramatika anggota,
audiens dapat menjentikkan jari; untuk memberikan umpan balik positif, mereka melambaikan tangan. Variasi untuk menghindari interupsi terus-
menerus adalah dengan menetapkan waktu interval satu menit dan memberikan penghargaan umum jumlah jentikkan atau lambaian tangan atau
penilaian langsung. 3. Jelaskan bahwa tujuan dari isyarat-isyarat itu adalah memberikan umpan balik
segera kepada pemeran lakon mengenal pementasan mereka. 4. Diskusikan pengalaman itu dengan pemeran lakon yang terlibat dalam
pemeragaan ketrampilan. Cari tahu apakah masukan yang sifatnya segera itu membantu, ataukah justru mengganggu mereka.
VARIASI 1.
Beri kesempatan pengamat untuk menggunakan sebuah sinyal misalnya, meniup peluit untuk menghentikan aksi pemeran lakon dan mengajukan
pertanyaan atau memberikan umpanbalik yang lebih rinci kepada para pemeran lakon.
2. Rekamlah pemeranan lakon itu dengan kamera video. Jangan sampai ada yang
memberikan masukan selama perekaman. Perintahkan siswa untuk menonton rekaman itu dan menggunakan isyarat yang baku pemutaran ulang ulang.
70. Pemeranan Lakon yang Tidak Membuat Grogi Siswa
URAIAN SINGKAT
kangmartho.com Page 101
Tehnik ini mengurangi ancaman atau rasa khawatir siswa dalam pemeranan lakon. Caranya adalah dengan menempatkan guru pada peran utama dan
melibatkan siswa dalam memberikan respons dan menetapkan arah skenarionya.
PROSEDUR 1.
Buatlah peran lakon di mana anda akan menunjukkan perilaku yang dikehendaki, misalnya mengatasi orang yang sedang sangat marah.
2. Beritahu siswa bahwa anda akan memegang peran utama dalam pemeranan
lakon Itu. Tugas siswa adalah membantu anda mengatasi situasi. 3.
Perintahkan beberapa siswa untuk mengambil peran sebagai orang lain dalam situasi itu misalnya, orang yang sedang marah. Berikan kepada siswa itu
naskah pembuka untuk dibaca guna membantu dia memahami perannya. Mulailah pemeranan tersebut, namun hentikan pada beberapa selang waktu
dan perintahkan siswa untuk memberikan umpan balik dan arahan seiring berjalannya skenario. Jangan ragu-ragu untuk meminta siswa memberikan
panduan khusus untuk anda gunakan. Sebagai contoh, pada poin tertentu. tanyakan Apa yang selanjutnya mesti saya katakan? Dengarkan saran
mereka dan kemudian cobalah. 4.
Lanjutkan pemeranan lakon agar siswa kian melatih anda tentang cara mengatasi situasi. Ini akan memberi mereka praktik keterampilan sementara
anda melakukan pemeranan aktual bagi mereka.
VARIASI 1.
Dengan menggunakan prosedur yang sama, perintahkan siswa untuk melatih kawannya Sebagai alternatif dari melatih gurunya.
2. Rekamlah seluruh pemeranan lakon. Putar ulang dan diskusikan dengan siswa
tentang cara lain untuk merespons poin tertentu dalam situasi itu.
71. Pemeranan Lakon Oleh Tiga Orang Siswa
kangmartho.com Page 102
URAIANSINGKAT Tehnik ini memperluas pemeranan lakon tradisional dengan menggunakan
tiga siswa yang berbeda dalam situasi pemeranan lakon yang sama. Tehnik ini menunjukkan pengaruh dari variasi gaya individual terhadap akibat dari
situasi itu.
PROSEDUR 1.
Dengan bantuan siswa, tunjukkan konsep dasar pemeranan lakon jika perlu dengan sebuah situasi semisal siswa yang memprotes nilainya kepada seorang
guru. 2.
Buatlah skenario dan jelaskan kepada siswa. 3.
Perintahkan empat siswa untuk mengambil peran karakter dalam pemeranan lakon. Tugaskan satu siswa untuk tetap menjadi karakter standar misalnya,
seorang guru dan instruksikan tiga siswa yang lain bahwa mereka akan memainkan peran yang lainnya misalnya sebagai siswa secara bergiliran.
4. Perintahkan tiga siswa secara bergilir untuk meninggalkan ruang dan
memutuskan pada urutan mana ereka akan berpartisipasi. Bila sudah siap, siswa yang pertama kembali memasuki ruangan dan memulai peranan lakon
dengan dua siswa lainnya. 5.
Setelah tiga menit, umumkan waktunya dan perintahkan siswa kedua untuk memasuki ruangan dan mengulang situasi yang sama. Siswa pertama kini dan
dapat tetap tinggal dalam ruangan. Setelah tiga menit dengan siswa kedua, lanjutkan dengan siswa ketiga dengan ulang skenario itu.
6. Pada akhir pemeranan lakon, perintahkan siswa u niembandingkan dan
membedakan gaya dan kpf siswa relawan dengan mengidentifikasi tehnik- tehnik mana yang efektif dan dengan mencatat bagian man saja yang perlu
diperbaiki.
VARIASI 1.
Sebagai alternatif dari memimpin diskusi kelas, bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Berikan satu dari tiga pemeran lakon kepada tiap kelompok.
kangmartho.com Page 103
Perintahkan tiap kelompok untuk menentukan siswa yang akan memberi mereka umpan balik pendukung. Gunakan prosedur ini ketika anda merasa
perlu mengurangi kemungkinan adanya rasa malu karena dilakukannya pembandingan antar para pemeran lakon secara terbuka.
2. Untuk kelompok yang lebih besar, bagilah siswa menjadi tiga bagian dan ikuti
prosedur penggiliran dari pemeranan lakon rangkap tiga. Siswa selanjutnya kembah ke posisi semula untuk membandingkan dan membedakan ketiga
gaya pemeranan lakon tersebut.
72. Mengilir Peran