Metode Pemecahan Masalah Metode Struktural

kangmartho.com Page 180 dengan pelajaran lain. Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah sebagai pembimbing siswa dalam nenemukan konsep.

110. Metode Pemecahan Masalah

Problem Solving Metode pemecahan masalah merupakan metode pengajaran yang digunakan guru untuk mendorong siswa mencari dan menemukan serta memecahkan persoalan-persoalan. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara yang ilmiah. Artinya, mengikuti kaidah keilmuan, seperti yang dilakukan dalam penelitian ilmiah. Oleh sebab itu, dalam memecahkan masalah tidak dilakukan dengan trial and error coba-coba, melainkan dilakukan secara sistematis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah dengan memahami, meneliti dan kemudian membatasi masalah. 2. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara bagi masalah yang diajukan. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan berdasarkan data dari lapangan. 3. Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa informasi, keterangan, dan barang bukti sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk mengumpulkan data, dapat dilakukn dengan wawancara, angket, studi dokumentasi, dan sebagainya. kangmartho.com Page 181 4. Menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, diolah, atau dianalisa. Jika data yang dikumpulkan, ternyata sesuai dengan isi hipotesis, berarti hipotesis dapat diterima atau dapat dikatakan benar. Sebaliknya jika hsil analisis menunjukkan tidak sesuai, berarti hipotesis titolak atau tidak benar. 5. Menyimpulkan. Berdasarkan hasil pengolahan atau analisis data dapat dihasilkan kesimpulan. selain itu beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran untuk memperbaiki kelemahan yang msih ada serta untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai.

111. Metode Struktural

Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya. Metode struktural menekankan pada strukur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengankat tangan dan ditunjuk oleh guru. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum goal untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya kangmartho.com Page 182 untuk mengajarkan keterampilan sosial.

112. Cara Belajar Aktif Model Pencocokan Kartu Indeks