Argumen dan Argumen Tandingan Membaca Keras-keras

kangmartho.com Page 49 menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang pertanyaan yang masih ada. VARIASI 1. Baliklah urutannya; mulalah dengan diskusi kelompok kecil dan diikuti dengan diskusi panel. 2. Perintahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan diskusi.

38. Argumen dan Argumen Tandingan

URAIAN SINGKAT Kegiatan ini merupakan cara yang sangat bagus untuk menstimulir diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang persoalan kompleks. Formatnya serupa dengan sebuah debat, namun tidak begitu formal dan berlangsung lebih cepat. PROSEDUR 1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih. 2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok sesual dengan jumlah pendapat yang telah anda nyatakan, dan perintahkan tiap kelompok untuk mengemukakan argumen yang mendukung pihaknya. Doronglah mereka untuk bekerja dengan rekan sebangku atau dalam gugusan kelompok kecil. 3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bisa memulai debat. Setelah seorang siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argumen yang mendukung pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argumen lain atau argumen yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan diskusi, lakukan prosesnya dengan cepat. 4. Akhiri kegiatan ini dengan membandlngkan persoalan menurut pandangan anda Sebagai guru. Beri kesempatan dilakukannya diskusi lanjutan. VARIASI kangmartho.com Page 50 1. Sebagai ganti debat antar kelompok, pasangkan masing-masing siswa dari kelompok yang berbeda dan perintahkan mereka untuk saling beradu argumentasi. Ini bisa dilakukan secara serentak, dan dengan demikian setiap siswa terlibat dalam perdebatan dalam waktu bersamaan. 2. Buatlah formasi dua kelompok yang bertentangan agar mereka berhadapan satu sama lain. Ketika satu siswa mengakhiri argumennya, perintahkan agar siswa itu melemparkan suatu benda misalnya bola atau benda semacamnya kepada anggota dari pihak yang berlawanan. Siswa yang menangkap benda yang dilemparkan itu harus membantah argumen dari siswa sebelumnya.

39. Membaca Keras-keras

URAIAN SINGKAT Yang rnengherankan, membaca sebuah teks keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran. mengajukan pertanyaan, dan menstimulasi diskusi. Strategi Ini agak serupa dengan pelajaran mengkaji kitab suci. Cara ini memililki dampak berupa terfokusnya perhatian dan terciptanya kelompok yang padu. PROSEDUR 1. Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca keras-keras. Batasi diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang dari 500 kata. 2. Perkenalkan teks itu kepada siswa. Cermati poin-poin atau persoalan utama yang hendak diajukan. 3. Bagilah teks itu berdasarkan paragrafnya atau dengan cara lain. Tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca keras-keras beberapa bagian yang berbeda. 4. Ketika pembacaan sedang berlangsung. hentikan pada beberapa bagian untuk menekankan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh. Beri kesempatan untuk melakukan diskusi singkat jika siswa memperlihatkan minat terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa yang dimuat dalam teks. kangmartho.com Page 51 VARIASI 1. Lakukan pembacaan oleh anda sendiri jika anda merasa hal ini akan meningkatkan cara penyajian teks, atau anda jika meragukan kemampuan baca siswa. 2. Perintahkan pasangan siswa untuk membacakan sata sama lain, hentikan untuk klarifikasi dan diskusi bila itu dirasa perlu. 40.Pengadilan oleh Majelis Hakim URAIAN SINGKAT Tehnik ini memanfaatkan pengadilan bohong-bohongan. lengkap dengan saksi, jaksa penuntut, pembela, anggota pengadilan dan lain-lain. Ini merupakan metoda yang baik untuk memicu belajar berbeda pendapatyakni belajar dengan secara efektif mengemukakan sebuah sudut pandang dan menentang pendapat yang sebaliknya. PROSEDUR 1. Buatlah dakwaan yang akan membantu siswa mengetahui sisi-sisi yang berbeda dari sebuah persoalan. Contoh-contoh kejahatan yang bisa didakwakan kepada seseorang atau kepada suatu benda adalah: orang berpendidikan atau orang biasa yang moralnya bobrok; buku kontroversial; teori yang tidak terbukti; nilal-nilal yang tidak memlliki manfaat; dan proses, hukum, atau institusi yang menyimpang. 2. Berikan peran kepada siswa. Tergantung pada jumlah siswa, anda dapat menggunakan semua atau beberapa dari peran berikut ini, pembela, saksi meringankan, jaksa penuntut umum, saksi memberatkan, panitera, hakim ketua, dan hakim anggota. Tiap peran bisa diisi oleh satu orang siswa atau satu tim. Anda bisa menetapkan sendiri jumlah majelis hakimnya 3. Berikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan diri. Ini bisa berlangsung kangmartho.com Page 52 dari beberapa menit hingga satu jam, tergantung pada kerumitan masalahnya. 4. Laksanakan pengadilan. Pertimbangkan untuk menggunakan aktivitas berikut ini: argumen pembuka, kasus yang diajukan oleh penuntut dan saksi, laporan singkat panitera persidangan, dan argumen penutup. 5. Lakukan pertimbangan hakim. Ini bisa dilakukan secara terbuka, agar semua siswa bisa mendengar bagaimana bukti ditimbang. Anggota non-hakim bisa diberi tugas untuk mendengarkan berbagai aspek kasus. VARIASI 1. Perluas kegiatan dengan pentarafan pengadilan ulang. 2. Hilangkan pengadilan oleh majelis hakim dan gantikan pengadilan hanya oleh hakim. Pengajuan Pertanyaan ‖Ada pertanyaan? tanya guru. Seringkali, setelah ditanya seperti itu siswa justru diam. Sebagian guru menganggap diamnya siswa menunjukkan bahwa mereka tidak berrninat Sebagian lain mungkin menyimpulkan bahwa semuanya sudah jelas. Sayangnya. yang sesung-guhnya terjadi ialah bahwa siswa belum siap mengajukan pertanyaan. Strategi-strategi yang berikut ini akan membantu anda mengubah keadaan seperti ini. Siswa akan lebih tertantang untuk membuat pertanyaan karena mereka memlliki kesempatan untuk memahami materi yang diajarkan.

41. Belajar berawal dari Pertanyaan