Usulan Sistem Insentif dan Inovasi yang Dikelola Lembaga Penelitian Lemlit Unila

108 Kebijakan Kekayaan Intelektual CEO Urusan Hak Kekayaan Intelektual Staf Dosen Kebijakan Umum Akademik Sistem HKI Fakultas Teknik Supervisor: Pembantu Dekan I CEO Chief Executive Officer, diangkat oleh Dekan menangani memanfaatkan: 1. Laporan tahunan potensi hak kekayaan intelektual. 2. Workshop HKI tiap bulan November untuk menyongsong workshop sejenis di level universitas. 3. SK Dekan untuk Staf HKI di level Fakultas dan level Jurusan dengan masa tugas satu tahun. 4. Anggaran HKI melalui jalur: a Anggaran fakultas; b Anggaran universitas; c Fund raising event, donatur. ICT KEBIJAKAN SERVER Faculty IT team 1. IPR Corner di halaman index dari faculty website. 2. Minimal satu halaman web yang berisi link ke laman yang dikelola oleh Staf HKI. Kerja sama, Proposal Pengabdian. Busi- ness incu- bator kebijakan Koleksi skripsi, Laporan penelitian, Laporan pengabdian Faculty library 1. Data mining tentang potensi paten dari skripsi, penelitian, dan pengabdian. 2. Follow up dari temuan potensi itu yang bisa dikomersialisasikan. Kerja sama, Proposal UJI Kerja sama, Proposal Penelitian. DATA CENTER jurusan Di tiap jurusan, pengelola dosen, staf mahasiswa, kerja sama dgn HIMA, website teamwork, laboratorium, bengkel, jurnal. 1. IPR Corner di hlm index department website. 2. Data mining di perpus jurusan. Gambar 3 Sistem Hak Kekayaan Intelektual Fakultas yang perlu diimplementasikan ke semua fakultas.

3.3. Usulan Sistem Insentif dan Inovasi yang Dikelola Lembaga Penelitian Lemlit Unila

Lembaga Penelitian perlu mengelola sistem insentif dan inovasi yang terintegrasi dengan fakultas dan jurusan melalui kompetisi inovasi dengan cara membuka penerimaanproposal pelaksanaan penelitian dan memberikan insentif riset sistem inovasi dan kegiatan terkait denganpembangunan sistem inovasi nasional dan daerah. Siapa lagi yang akan ditugasi kalau bukan Sentra HKI? Sistem insentif untuk mendorong inovasi bisa berdampak pada kegiatan ekonomi, sesuai dengan pedoman insentif riset sistem inovasi nasional SINas. Perguruan tinggi perlu meningkatkan prakarsa mengembangkan sistem inovasi daerah dalam bentuk workshop untuk sinergitas hasil litbang yang bisa memperkuat sistem inovasi nasional. UU No. 18 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaran Negara RI Tahun 2002 No. 84, Tambahan Lembar Negara No. 4219 mengatur tentang penguatan Sistem Inovasi Nasional yang dilakukan melalui peningkatan sinergi, peningkatan produktivitas, dan pendayagunaan sumber 109 daya litbang nasional. Dalam rangka kemandirian teknologi dan kegiatan ekonomi utama dalam MasterPlan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI, perguruan tinggi perlu mengacu pada undang-undang di atas dan dokumen lain seperti RPJPN, RPJMN, Jakstranas Iptek, dan Insentif Riset SINas. Buku Pedoman Insentif Riset SINas 2014 menyatakan bahwa pendanaan riset masih tetap terdiri atas empat skema pendanaan yaitu Riset Dasar RD, Riset Terapan RT, Riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi KP, dan Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek DF. Tiga skema yang pertama seyogyanya diperuntukkan bagi dosen peneliti. Skema DF sebaiknya dipercayakan ke Sentra HKI karena berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka kompetisi inovasi dan pembangunan sistem inovasi daerah. Insentif Riset SINas merupakan instrumen kebijakan yang perlu dipakai untuk optimalisasi sumber daya litbang, meningkatkan sinergi lemlitbang dengan industri, memperkuat kapasitas iptek di lemlitbang dan industri. Dokumen kontrak kerja sama antara satuan kerja Sekretariat Kementerian Riset dan Teknologi dengan Lembaga Penelitian Universitas Lampung merupakan kontrak berdasarkan referensi pada PP No. 20 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan tinggi dan lembaga Penelitian dan Pengembangan; Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi No.: 04MPerIII2007, tentang Tata Cara Pelaporan Kekayaan Intelektual, hasil kegiatan penelitian dan Pengembangan dan hasil pengelolaannya. Dari dokumen itu pasal 9 mengatur tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual di mana Ayat 2 berbunyi Para Pihak sepakat akan mengatur lebih lanjut di dalam sebuah perjanjian tersendiri sesuai ketentuan yang berlaku hal-hal yang berkaitan dengan Hak Kekayaan IntelektualIntelectual Property Rights HKIIPR yang timbul dari pelaksanaan kerja sama ini.

3.4. Pemanfaatan Inovasi Hasil Penelitian Pengembangan Melalui Proposal