Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas di Tingkat Rumah Tangga

180 Sumber : Hozairi 2012 Gambar2 Model Biogas Skala Rumah Tangga dari Tong Plastik Untuk penduduk sekitar TPA Talangagung, Kepanjen, Kabupaten Malang, memanfaatkan biogas yang dialirkan dari TPA Kepanjen. Gas metan yang dihasilkan oleh TPA dialirkan kerumah-rumah warga sekitar TPA untuk keperluan energi memasak. Pemberian gas bio ini dilakukan sebagai bagian dari kompensasi masyarakat mendapatan dampak bau dan sebagainya atas keberadaan TPA di lokasi tersebut.

4.3 Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas di Tingkat Rumah Tangga

Dari enam desa yang dikunjungi terdapat kesamaan dalam pengelolaan limbah ternak menjadi energi ditingkat rumah tangga. Energi yang dihasilkan dari proses pengelolaan limbah ternak ini disebut dengan biogas. Proses pengelolaan limbah ternak sendiri dimulai dengan pengumpulan kotoran ternak dari dalam kandang. Pengumpulan kotoran ternak harus dilakukan dengan baik agar tidak tercampur dengan benda lain jenis anorganik, seperti plastik, kayu, dan lain-lain yang menyebabkan tidak terbentuknya gas dalam digester. Hasil akhir fermentasi kotoran ternak yang menjadi biogas dialirkan ke rumah-rumah untuk energi memasak. Pengguna biogas rata-rata tidak membeli gas komersial LPG yang harganya cenderung meningkat dan pasokannya sering terlambat. Pemanfaatan biogas dalam rumah tangga telah menghemat biaya sekitar 2 sampai 3 tabung gas ukuran 3 Kg per bulan. Selain itu, para ibu sudah tidak dipusingkan lagi dengan pasokan gas yang sering datang terlambat, atau harga gas LPG yang mahal. Hivos Biru, 2010 menyatakan bahwa perlengkapan untuk membuat biogas adalah sebagai berikut . 1 Inlet. Inlet adalah tangki untuk mencampur kotoran dan air. Inlet ini dilengkapi dengan pipa untuk mengalirkan campuran tersebut ke dalam digester. 2 Digester. Digester atau reaktor adalah tempat penampungan campuran kotoran sapi dan air yang merupakan ruang hampa udara. Dalam tempat ini terjadi fermentasi sehingga terbentuk gas. Digesterreaktor ini terdiri dari beberapa komponen yaitu: a. Kubah tempat penampung gas bagian atas dari tangki reactor. Gas yang dihasilkan dari hasil fermentasi tertampung pada kubah; b. Outlet. Ampas biogas yang telah terfermentasi di dalam digester, akan terdorong keluar menuju ke outlet karena tekanan gas dari dalam digester. Ampas ini bernama Bio-slurry; dan c. Manhole. Menhole adalah lubang yang menghubungkan digester dengan outlet. Lubang ini juga digunakan sebagai jalan masuk untuk memeriksa atau memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi dibagian dalam kubah. 3 Penampung Ampas Biogas, merupakan tempat untuk menampung ampas biogas yang keluar dari outlet, setelah proses fermentasi selesai. Ampas biogas ini bermanfaat sebagai pupuk organik berkualitas tinggi dan siap digunakan. 181 4 Pipa Gas Utama. Gas yang ditampung di kubah utama, lalu dialirkan melalui pipa gas utama ke titik pengguna kompor atau lampu. Pada pipa gas utama ini dilengkapi dengan beberapa komponen yaitu: a. Katup gas utama: fungsinya mengatur aliran gas utama dari kubah ke titik pengguna; dan b. Penguras air saluran pembuangan air. Uap air yang terkandung di dalam gas akan dialirkan melalui saluran penguras air water drain. Saluran terletak di titik terendah pipa gas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan biogas meliputi: a. Tangkidigester harus terus diisi kotoran sapi yang telah dicampur air setiap hari, tergantung besar ukuran tangki. Sebagai acuan dapat ditentukan sebagai berikut: - Volume 4 M3 diisi 20 – 30 Kg. kotoran basah - Volume 6 M3 diisi 30 – 40 kg. kotoran basah - Volume 8 M3 diisi 40 – 50 kg. kotoran basah - Volume 10 M3 diisi 50 – 60 kg. kotoran basah - Volume 12 M3 diisi 60 – 70 kg. kotoran basah b Tangki reaktor harus terbuka dan kena sinar matahari langsung, namun tidak kemasukan air disaat hujan; c Periksa secara kontinyu pipa-pipa aliran gas dari kebocoran. d Periksa lubang pemasukan kotoran ke tangki reaktordigester dan lubang pembuangan kalau ada yang tersumbat. Biogas yang dihasilkan di Desa Nongkojajar, Pasuruan selain digunakan untuk kepentingan memasak, beberapa warga telah menggunakannya sebagai energi heather mesin pemanas air untuk keperluan mandi dan lampu petromak. Di Pujon, Malang, biogas sudah menghasilkan listrik melalui generator. Pada saat ini dengan bantuan Pemerintah Belanda melalui LSM bernama Hivos, pembangunan biogas rumah dari limbah ternak terus digalakkan. Meskipun target pada akhir tahun 2012 adalah 8.000 digester dan angka tersebut belum terpenuhi, namun Hivos bersama- sama dengan pemerintah pusat dan daerah serta para pemangku kepentingan bidang peternakan, termasuk koperasi dan industri susu sapi terus melakukan sosialisasi dan pembangunan digester biogas di berbagai provinsi.

4.4 Tungku Sehat dan Hemat Energi TSHE