181 4
Pipa Gas Utama. Gas yang ditampung di kubah utama, lalu dialirkan melalui pipa gas utama ke titik pengguna kompor atau lampu. Pada pipa gas utama ini dilengkapi
dengan beberapa komponen yaitu: a. Katup gas utama: fungsinya mengatur aliran gas utama dari kubah ke titik pengguna; dan b. Penguras air saluran pembuangan
air. Uap air yang terkandung di dalam gas akan dialirkan melalui saluran penguras air water drain. Saluran terletak di titik terendah pipa gas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan biogas meliputi: a. Tangkidigester harus terus diisi kotoran sapi yang telah dicampur air setiap hari,
tergantung besar ukuran tangki. Sebagai acuan dapat ditentukan sebagai berikut: - Volume 4 M3 diisi 20
– 30 Kg. kotoran basah - Volume 6 M3 diisi 30
– 40 kg. kotoran basah - Volume 8 M3 diisi 40
– 50 kg. kotoran basah - Volume 10 M3 diisi 50
– 60 kg. kotoran basah - Volume 12 M3 diisi 60
– 70 kg. kotoran basah b Tangki reaktor harus terbuka dan kena sinar matahari langsung, namun tidak
kemasukan air disaat hujan; c Periksa secara kontinyu pipa-pipa aliran gas dari kebocoran.
d Periksa lubang pemasukan kotoran ke tangki reaktordigester dan lubang pembuangan kalau ada yang tersumbat.
Biogas yang dihasilkan di Desa Nongkojajar, Pasuruan selain digunakan untuk kepentingan memasak, beberapa warga telah menggunakannya sebagai energi heather
mesin pemanas air untuk keperluan mandi dan lampu petromak. Di Pujon, Malang, biogas sudah menghasilkan listrik melalui generator.
Pada saat ini dengan bantuan Pemerintah Belanda melalui LSM bernama Hivos, pembangunan biogas rumah dari limbah ternak terus digalakkan. Meskipun target pada akhir
tahun 2012 adalah 8.000 digester dan angka tersebut belum terpenuhi, namun Hivos bersama- sama dengan pemerintah pusat dan daerah serta para pemangku kepentingan bidang
peternakan, termasuk koperasi dan industri susu sapi terus melakukan sosialisasi dan pembangunan digester biogas di berbagai provinsi.
4.4 Tungku Sehat dan Hemat Energi TSHE
Selain biogas dari sampah organik, sebagian besar masyarakat 116 KK di Desa Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo banyak memanfaatkan sampah berupa ranting kayu dan
patahan dahan kayu dari pekarangan atau kebun untuk bahan bakar tungku sehat. Tungku sehat ini adalah inovasi dari tungku tradisionil. Pada awalnya masyarakat menggunakan tungku
tradisionil secara turun temurun. Dengan Tungku sehat ini, penggunanya mendapatkan manfaat ganda, yaitu tidak terpapar oleh asap tungku dan panas yang dihasilkan tungku lebih
baik, sehinga waktu untuk memasak menjadi lebih cepat. Keuntungan lainnya adalah bahan bakar kayu atau ranting yang digunakan lebih sedikit.
Pada awalnya program tungku sehat diprakarsai oleh Yayasan Dian Desa dengan pelatihan pembuatan tungku yang diselenggarakan di wilayah Yogyakarta, terutama di
Kabupaten Kulon Progo, dan ditujukan terutama untuk usaha kecil pengolahan gula merah dan masyarakat sekitar. Penggunaan tungku sehat diketahui menghasilkan efisiensi bahan bakar
hampir 60 dan tidak menyisakan asap di dalam ruang, karena cerobong asap dibuat langsung ke atas atap. Keberhasilan penyebarluasan tungku sehat antara lain disebabkan oleh
komunikasi yang baik antar pelaksana program serta pelaksana kegiatan dengan keterbukaan masyarakat terhadap hal-hal baru. Inovasi tungku sehat terhadap aspek ekonomi dapat dilihat
dari penghematan penggunaan kayu bakar, mengurangi dampak buruk kesehatan, dan memberikan alternatif pekerjaanketerampilan bagi sebagian orang yang bekerja sebagai
teknisi pembuat tungku.
182
4.5 Diskusi
Meskipun peraturan di tataran pemerintah cukup kondusif, namun dalam praktek di masyarakat, pemanfaatan sampah dan limbah ternak belum maksimal dilakukan. Pemanfaatan
biomassa sampah organik untuk energi pada skala rumah tangga belum umum dilakukan, kecuali untuk pembakaran langsung dengan menggunakan tungku. Namun demikian, potensi
pengembangan biogas dari sampah organik skala rumah tangga cukup baik, terutama di wilayah perdesaan, dimana penggunaan bahan-bahan organik masih tinggi, ketersediaan gas
komersial dan bahan bakar minyak tanah masih tidak kontinu dan harganya cenderung naik dari waktu ke waktu. Selain memberikan manfaat berupa penyediaan gas bagi rumah tangga,
pengurangan sampah di tingkat rumah tangga berdampak cukup besar terhadap jumlah timbulan sampah di kawasan tersebut. Apalagi jika masyarakat juga diperkenalkan teknik
mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang-barang bernilai tambah tinggi.
Pemanfaatan limbah ternak untuk biogas perlu terus disosialisasikan dan difasilitasi oleh pemerintah atau pihak lain yang berkepentingan, agar masyarakatpeternakpetani
berkeinginan untuk membangun dan menggunakan biogas secara berkesinambungan sebagai sumber energi rumah tangga mereka. Pemberian secara cuma-cuma atau hibah yang diberikan
kepada perorangan sebaiknya dihindari karena menimbulkan konflik diantara para petanipeternak dan tidak memacu motivasi untuk memiliki biogas. Dengan skema hibah
banyak peternak tidak termotivasi membangun sendiri digester biogas, tetapi menunggu sampai dana hibah atau bantuan cuma-cuma menghampiri mereka. Pemberian bantuan
digester biogas tanpa syarat sebaiknya diberikan kepada kelompok tani skala besar yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota kelompok. Biogas yang dihasilkan akan disalurkan kepada
seluruh rumah tangga kelompok. Persoalan yang harus diantisipasi dalam kasus seperti ini adalah kinerja manajemen kelompok, agar biogas berkesinambungan dan tersalurkan dengan
baik dan adil bagi seluruh anggota kelompok.
Untuk mempercepat pemanfaatan limbah ternak dan sampah organik untuk energi, fasilitas yang harus disediakan pemerintah diantaranya adalah pinjaman bersyarat ringan untuk
pembangunan digester biogas. Selain fasilitas modal, Hivos juga telah memfasilitasi pembangunan biogas di Indonesia sejak tahun 2010. Kerja sama diantara berbagai pihak demi
terwujudnya kemandirian energi melalui biogas bagi para petanipeternak kiranya dapat terwujud. Pemanfaatan limbah ternak dan sampah di tingkat rumah tangga tidak saja
mendatangkan manfaat berupa penyediaan energi bagi rumah tangga, namun juga menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar, sekaligus berdampak langsung terhadap
kesehatan fisik masyarakat sendiri. Dengan pemanfaatan sampah dan limbah, penyakit endemik, seperti demam berdarah dapat berkurang. Pengguna biogas juga mendapatkan
dampak ekonomi dari hasil samping biogas berupa slurry atau pupuk organik yang dapat dijual atau digunakan langsung di kebun petani.
5. KESIMPULAN