RUANG LINGKUP DAN METODE

186 Walaupun pemaknaan kewirausahaan memiliki sejarah panjang sejak abad ke 11, hingga saat ini pemaknaan kewirausahaan telah berkembang tidak hanya pemaknaan seseorang sebagai “pengusaha” namun orang yang mampu mengelola diri dan lingkungannya sehingga akan dihasilkan ide, inovasi, penemuan baru, kreativitas, semangat baru dan pasar yang baru Priyanto, 2009. Meredith 2000 yang menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki karakter utama sebagai wirausaha, yaitu inovatif dan kreatif. Pada dasarnya, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berfikir kreatif . dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang Drucker, 2002. Kewirausahaan adalah kemapuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju kesuksesan. Beberapa literatur manajemen memberikan landasan dimensi-dimensi dari kecenderungan organisasional untuk proses manajemen kewirausahaan, salah satunya yaitu kemampuan inovasi Weerawerdeena, 2003, p.411. Kemampuan inovasi berhubungan dengan persepsi dan akitvitas terhadap aktivitas- aktivitas bisnis yang baru dan unik. Kemampuan berinovasi adalah titik penting kewirausahaan dan esensi dari karakteristik kewirausahaan. Beberapa hasil penelitian dan literatur kewirausahaan menunjukan bahwa orientasi kewirausahaan menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan lebih signifikan mempunyai kemampuan inovasi daripada yang tidak memiliki kemampuan dalam kewirausahaan Koh, 1997,p.9. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dunia kewirausahaan adalah pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Pendidikan dan latihan, mentoring dan belajar dari pengalaman merupakan faktor pembentuk pembelajaran kewirausahaan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ahli tentang pembelajaran wirausaha Rae, 2000; Minniti dan Bygrave, 2001, proses pendidikan dan pelatihan Ulrich dan Cole, 1987; Gibb, 1997; Leitch dan Horrison, 1999 maupun pembelajaran wirausaha dari pengalaman Henderson, 1993; Rae, 2000. Universitas Andalas secara konsisten sejak November 2007 telah mengembangkan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dengan menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum Kewirausahaan kepada mahasiswa setiap minggu dengan menghadirkan pembicara- pembicara yang sukses sebagai wirausahawan. Hal tersebut sesuai dengan motto Universitas Anda las yaitu “The Leader in Character Building and Entrepreneurship” yang menunjukkan peran Universitas Andalas dalam membangun karakter dan jiwa kewirausahaan mahasiswa disamping proses pendidikan dan pembelajaran formal yang dilaksanakan. Namun sejauh ini program tersebut belum berdampak signifikan terhadap peningkatan minat wirausaha mahasiswa, terbukti dengan jumlah lulusan yang menjadi wirausahawan masih sedikit. Kurangnya inovasi dan kreativitas diperkirakan menjadi penyebab hal tersebut Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana variabel kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap program wirausaha mahasiswa Universitas Andalas, dalam hal ini orientasi kewirausahaan mahasiswa.

2. RUANG LINGKUP DAN METODE

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan penelitian eksplanatori. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan atau memberi paparan pada variabel yang diteliti dan ketergantungan variabel pada sub variabelnya Umar 2005:22. Penelitian eksplanatori yaitu penelitian yang membuktikan adanya sebab akibat dan hubungan yang mempengaruhi atau dipengaruhi dari dua atau lebih variabel yang diteliti Umar 2005:33. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Andalas yang aktif per tahun ajaran 20132013 yang berjumlah 2.049 orang. Sampel yang digunakan dihitung menurut rumus Slovin sebagai berikut: 187 n = N Dimana: n = ukuran sampel 1 + Ne 2 N = jumlah populasi e = 10 kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi Sehingga, n = 2049 = 95,34 1 + 20490,1 2 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian soft methodology berupa kuesioner. Variabel terikat penelitian yang digunakan adalah kreativitas X 1 dan inovasi X 2 , sementara variabel bebas yaitu orientasi kewirausahaan Y. Variabel kreativitas X 1 terdiri dari 13 indikator sesuai yang digunakan oleh Munandar 1992, yaitu 1 Dorongan rasa keingintahuan yang besar, 2 Sering mengajukan pertanyaan yang baik, 3 Banyaknya gagasan atau usul yang diberikan terhadap suatu masalah, 4 Kebebasan dalam menyatakan pendapat, 5 Rasa keindahan yang tinggi, 6 Menonjol dalam salah satu bidang seni, 7 Kemampuan mengungkapkan pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, 8 Selera humor yang tinggi, 9 Daya imajinasi yang kuat, 10 Keaslian orisinalitas yang tinggi dalam hal ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya, 11 Dapat bekerja sendiri, 12 Kesenangan mencoba hal-hal baru, dan 13 Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan kemampuan elaborasi. Variabel inovasi X 2 terdiri dari 5 indikator sesuai yang digunakan oleh Amabile 1996, yaitu 1 Inovasi teknis dalam menghasilkan produk, 2 Perubahan desain sesuai keinginan konsumen, 3 Daya kreativitas untuk menciptakan atau mengembangkan ide-ide baru, 4 Perubahan sistem distribusi produk, dan 5 Sistem administrasi pembayaran. Variabel orientasi kewirausahaan Y sebagai variabel bebas terdiri dari 5 indikator sesuai yang digunakan oleh Weerawerdena 2003, yaitu 1 Kemauan mengambil risiko, 2 Fleksibel dalam berbagai hal sesuai dengan keinginan konsumen, 3 Antisipatif terhadap segala perubahan, 4 Proaktif terhadap peluang dan komitmen untuk inovasi, dan 5 Pengalaman berusaha. Hipotesis penelitian dikembangkan sebagai berikut: H 1 : kreativitas berpengaruh segnifikan terhadap orientasi kewirausahaan H 2 : inovasi berpengaruh signifikan terhadap orientasi kewirausahaan H 3 : kreativitas dan inovasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap orientasi kewirausahaan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN