Uji T Analisis Regresi Linear

193 kurang dari 0,05, maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas diperlihatkan pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Kreativitas Inovasi Unstandardized Residual Spearmans rho Kreativitas Correlation Coefficient 1.000 .517 .021 Sig. 2-tailed .000 .841 N 95 95 95 Inovasi Correlation Coefficient .517 1.000 .011 Sig. 2-tailed .000 .916 N 95 95 95 Unstandardized Residual Correlation Coefficient .021 .011 1.000 Sig. 2-tailed .841 .916 N 95 95 95 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Data diolah peneliti Hasil uji heteroskedastisitas seperti yang diperlihatkan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel kreativitas dengan unstandardized residual menghasilkan nilai signifikasi 0,841 dan korelasi antara variabel inovasi dengan unstandardized residual menghasilkan nilai 0,916. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas karena nilai signifikasi korelasi lebih besar dari 0,05.

3.4 Analisis Regresi Linear

Analisis ini digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel terikat dengan satu atau beberapa variabel bebas. Jika variabel terikat dihubungkan dengan sebuah variabel indepeden, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear sederhana. Jika variabel bebasnya lebih dari satu, regresi yang dihasilkan adalah regresi linear berganda.

3.4.1 Uji T

Uji T bertujuan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu dan menganggap terikat yang lain konstan. Dalam hal ini, uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel kreativitas X 1 dan inovasi X 2 terhadap orientasi kewirausahaan Y. Hasil uji T diperlihatkan pada Tabel 8 dan Tabel 9. 194 Tabel 8. Hasil Uji T Variabel Kreativitas terhadap Orientasi Kewirausahaan Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Kreativitas - Orientasi_Ke wirausahaan 32.96842 4.58363 .47027 32.03469 33.90215 70.105 94 .000 Sumber: Data diolah peneliti Tabel 9. Hasil Uji T Variabel Inovasi terhadap Orientasi Kewirausahaan Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Inovasi - Orientasi_ Kewiraus ahaan -.22105 1.89725 .19465 -.60754 .16544 -1.136 94 .259 Sumber: Data diolah peneliti Hasil uji T untuk variabel kreativitas terhadap orientasi kewirausahaan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel kreativitas sebesar 70,105. Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t yang dicari p ada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 95-2-1, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas. Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat t tabel sebesar 1,986. Dengan demikian t hitung t tabel . Selain itu, uji hipotesis juga dapat dilakukan dengan melihat signifikasi pada uji T, dimana H ditolak dan H a diterima jika signifikasi lebih kecil dari 0,05. Signifikasi pada uji T variabel kreativitas sebesar 0,000, dengan demikian lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil, H ditolak dan H a diterima. Hipotesisnya adalah kreativitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orientasi kewirausahaan. Pengaruh kreativitas terhadap orientasi kewirausahaan yaitu terbentuknya pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Belum terbentuknya jiwa dan semangat kewirausahaan secara optimal oleh seorang mahasiswa dapat terjadi karena adanya keterbatasan untuk menciptakan kreativitas dalam mengembangkan usaha baik secara pribadi maupun kelompok. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dalam upaya membangun semangat kewirausahaan mahasiswa. Pengembangan kreativitas harus dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri dan tentunya dengan dukungan eksternal baik moril maupun materil, 195 misalnya dari pihak perguruan tinggi. Kondisi ini salah satunya menjadi suatu pertimbangan dan alasan bahwa kreativitas berpengaruh signifikan terhadap orientasi kewirausahaan. Hasil uji T untuk variabel inovasi terhadap orientasi kewirausahaan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 9 menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel kreativitas sebesar -1,136. Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t, yang dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 95-2-1, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas. Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat t tabel sebesar 1,986. Dengan demikian t hitung t tabel . Selain itu, uji hipotesis juga dapat dilakukan dengan melihat signifikasi pada uji T, dimana H ditolak dan H a diterima jika signifikasi lebih kecil dari 0,05. Signifikasi pada uji T variabel kreativitas sebesar 0,259, dengan demikian lebih besar dari 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil, H diterima dan H a ditolak. Hipotesisnya adalah inovasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orientasi kewirausahaan. Inovasi pada dasarnya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap orientasi kewirausahaan karena inovasi mendorong pengembangan kreativitas dalam membangun usaha. Namun pada penelitian ini variabel inovasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini disebabkan karena mahasiswa belum memandang inovasi sebagai suatu kebutuhan bagi pengembangan minat wirausaha. Hal ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi pihak Universitas Andalas agar lebih memberikan edukasi akan pentingnya inovasi kepada mahasiswa.

3.4.2 Uji F