86 Zhang and Zhou 2012 mengungkap bahwa budaya inovasi terkait dengan praktik-praktik
inovatif, yang akan membantu dalam membentuk daya inovatif. Ada tiga level dalam menginterpretasikan arti budaya inovasi yaitu:
1. Bagian prinsip budaya inovasi. Hal itu merujuk pada karakteristik budaya esensial dan faktor-faktor yang paling mendasar.
2. Kelembagaan untuk budaya inovasi. Hal itu merujuk pada faktor budaya seperti struktur, mekanisme, dan kebijakan yang dapat berkontribusi untuk berbagai kegiatan inovasi.
3. Lingkungan untuk budaya inovasi. Hal itu merujuk pada faktor budaya seperti lingkungan sosial, suasana, dan programfasilitas layanan service platform yang dapat
berkontribusi untuk kegiatan-kegiatan inovasi. Definisi-definisi di atas mengarahkan pada pengertian budaya inovasidalam tulisan ini
sebagai suatu kesatuan nilainorma meliputi kepercayaankeyakinan, kesepakatan, aturan, dan keadaan sosial-ekonomi-politik di lingkungan sekitar yang telah terlembaga tertanam secara
kuat di dalam masyarakat untuk mendukung berbagai upaya penemuan hal-hal baru dan mendifusikannya ke konsumenpengguna di suatu wilayah tertentu.
2.2 Sistem Inovasi Daerah
Istilah sistem sering kita jumpai di banyak literatur yang memiliki makna sebagai suatu perangkatelemen yang berbeda namun saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu. Sistem inovasi daerah
5
dikarakteristikan sebagai kumpulan aktivitas inovasi dan merupakan bentuk kegiatan yang saling bekerja sama antara pemerintah, perusahaan,
universitas, lembaga litbang, organisasi pelatihan, dan agen transfer teknologi untuk menciptakan dan mendifusikan pengetahuan baru, serta adanya dukungan budaya inovasi
yang memungkinkan sistem ini dapat berkembang dari waktu ke waktu Doloreux and Parto, 2005. Sistem inovasi daerah ialah suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan,
hubungan, jaringan, interaksi, dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya termasuk teknologi dan praktek baikterbaik serta proses
pembelajaran di daerah Taufik, 2005. Tulisan ini mengacu pada definisi Sistem Inovasi Daerah SIDa yang dikemukakan oleh Taufik 2005, dengan alasan program SIDa yang
diterapkan di beberapa daerah di Indonesia merupakan inisiasi dari Tatang A. Taufik sebagai peneliti di Badan Perekayasa dan Pengkajian Teknologi BPPT.
2.3 Keterkaitan Antara Budaya Inovasi dan Sistem Inovasi Daerah
Sistem inovasi daerah yang baik seharusnya menjadi sumber kekuatan yang semakin efisien yang dapat menyesuaikan pada pembangunan wilayah. Itu merupakan suatu sistem
terbuka yang berdasar pada mekanisme pasar, bisnis, dan pemerintah. Tujuan utama sistem terbuka ini adalah untuk mendorong kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan daya saing di daerah dan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu budaya inovasi memainkan peran penting di dalam sistem ini. Sehingga untuk meningkatkan kemampuan
inovatif suatu kota daerah, masyarakat harus menempatkan elemen utama pada penanaman budaya inovasi Zhang and Zhou, 2012. Hal yang harus dipahami bahwa baik budaya inovasi
maupun sistem inovasi daerah memiliki satu arah tujuan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berada di kesatuan geografis
daerah tersebut.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian