Jenis-jenis garis pantai Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir

Pritchard 1967 dalam Kennish 1994, mengklasifikasikan estuarin ke dalam empat tipe berdasarkan sirkulasi air : 1. Tipe A Salt wedge estuaries, estuarin baji garam. Tipe estuarin ini memiliki stratifikasi salinitas yang tinggi. 2. Tipe B Partially mixed estuaries, estuarin campuran sebagian. Tipe estuarin ini memiliki stratifikasi salinitas sedang moderat. 3. Tipe C Vertically homogeneous estuarine estuarin homogen secara sempuma atau homogen vertikal. Tipe estuarin ini memiliki gradien salinitas ke arah samping. 4. Tipe D Sectionally homogeneous estuarine or Fjord, estuarin homogen terpisah-pisah. Tipe estuarin ini memiliki gradian salinitas membujur dan memiliki hubungan sirkulasi massa air laut dan air tawar yang tertutup serta menghasilkan perubahan salinitas yang menyebar ke segala arah. Duxbury dan Dexbury 1993 mengklasifikasikan karakteristik masing-masing tipe estuarin sebagai berikut : 1 Salt wedge estuaries memiliki karateristik sebagai berikut : arus sungai sebagai pencampur utama, percampuran air laut terjadi dari dasar ke permukaan, stratifikasi densitas air laut dengan jelas, gradian salinitas terjadi secara vertikal, melintang atau membujur, tingkatan kekeruhan sangat tinggi. 2 Well mixed estuaries : angin dan pasang surut sebagai pencampur utama, arus pasang bergerak memasuki sungai dan terjadi percampuran oleh turbulensi arus, tidak terdapat stratifikasi densitas air laut dengan jelas, gradian salinitas terjadi secara melintang dan membujur, tingkat kekeruhan tinggi. 3 Partially mixed estuaries: arus sungai, angin dan pasang surut merupakan pencampur utama, air laut bergerak dari bagian bawah ke atas, sehingga terjadi percampuran pada bagian atas, tidak terdapat stratifikasi densitas air laut, gradien salinitas terjadi secara melintang atau vertikal dan membujur, tingkat kekeruhan sedang. 4 Fjord. arus sungai, pasang surut dan angin merupakan air bagian dasar cenderung lebih homogen dan relatif tetap, laut bercampur pada bagian atas, stratifikasi densitas air laut terjadi permukaan. Secara ekologis estuarin dapat dianggap sebagal wilayah zona peralihan atau ekoton antara habitat air tawar dan habitat air laut, akan tetapi banyak dari sifat fisika, kimia dan biologinya yang utama tidak bersifat peralihan, melainkan unik Nybakken 1992. Ke arah daratan wilayah ini dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang laut, angin laut intrusi air laut, sedangkan ke arah laut dipengaruhi oleh kegiatan alamiah dan manusia di wilayah daratan dan laut seperti air sungai yang bersumber dari aliran permukaan run off, sedimentasi, bahan beracun dan pencemar lainnya. Keadaan sifat fisika, kimia dan biologis di estuarin juga bervariasi dan dipengaruhi oleh musim Kennish 1990, 1992. Dinamika ekosistem estuarin laut dan darat di seluruh wilayah Indonesia ini berpengaruh terhadap faktor-faktor biotik dan biotik: salinitas, suhu air, total padatan tersuspensi, musim, massa air, sumberdaya ikan dan organisme makanan alami Kennish 1992. Bentuk pasang surut perairan laut yang terdapat di perairan Indonesia tidak sama. Di dalam wilayah tertentu, kondisi pasang surut dalam satu hari dapat terjadi satu kali atau dua kali pasang surut. Menurut Triatmodjo 1999, pasang surut perairan laut di wilayah Indonesia dapat dibedakan dalam empat tipe : 1. Pasang surut harian ganda semi diurnal tide. Tipe pasang surut ini dalam sehari terjadi dua kali air pasang dan dua kali surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut tersebut terjadi berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit. Pasang surut tersebut terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman. 2. Pasang surut harian tunggal diurnal tide. Tipe pasang surut ini dalam sehari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang terjadi selama 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini tejadi di perairan selat Karimata. 3. Pasang surut campuran cenderung ke harian ganda mixed tide prevailing semi diurnal . Tipe pasang surut ini dalam sehari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut akan tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Tipe pasang surut jenis ini banyak terdapat di perairan Indonesia Timur. 4. Pasang surut campuran cenderung ke harian tunggal mixed tide prevailing diumal . Tipe pasang surut ini dalam sehari terjadi satu kali pasang dan satu kali air surut, akan tetapi kadang-kadang untuk beberapa waktu terjadi dua kali pasang dan dua kati surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Tipe