Pengumpulan data Wawancara responden

3.1.1. Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penyusunan peta kawasan pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data tabuler. Data spasial yang digunakan berasal dari peta topografi sebagai peta dasar dan beberapa peta tematik, seperti peta kemiringan lereng, peta ketersediaan air tawar, peta ketinggian, peta jenis tanah, peta drainase, peta penggunaan tanah, peta rawan bencana, peta sempadan pantai, peta kedalaman dan arus, peta jalan, dan peta sungai. Untuk menghasilkan data digital, peta yang digunakan adalah peta data pokok dengan skala 1 : 50.000 yang dikumpulkan dari Pemda Bangka dan Bappeda Kabupaten Bangka. Sedangkan data tabuler dimasukkan sebagai bagian dari sistem informasi geografis SIG.

3.1.2. Wawancara responden

Pengumpulan data sebagai bahan analisis penentuan prioritas alternatif lokasi kawasan dan penentuan prioritas kegiatan dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner terlampir. Responden yang dilibatkan dipilih secara purposive sampling , yaitu penentuan responden dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku individu atau lembaga yang mempengaruhi pengambilan kebijakan, baik langsung maupun tidak langsung, responden yang memiliki keahlian khusus, dan yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait dengan Perencanaan Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus. Adapun nama-nama responden dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan prioritas kegiatan penggunaan lahan dilakukan terhadap 25 orang responden, yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta dan masyarakat. Responden dari unsur pemerintah di lingkup Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten Bangka berjumlah 11 orang, yaitu pejabat dan staf yang menguasai permasalahan yang berasal dari beberapa instansilembaga, Responden dari unsur swasta berjumlah 7 orang, terdiri dari para pengusaha . Sedangkan responden dari unsur masyarakat berjumlah 7 orang, terdiri dari tokoh masyarakat Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus, Lembaga Swadaya Masyarakat Lintas Pelaku. Variabel yang diamati untuk mengetahui pemanfaatan ruang kawasan dan skenario pemanfaatannya yang optimal, serta untuk mengetahui permasalahan mendasar dan kebijakan apa yang perlu diambil untuk mengkaji perencanaan, anatara lain : Perencanaan tata ruang kawasan pesisir dalam bentuk penempatan setiap kegiatan pembangunan harus dilakukan secara berimbang antara kepentingan sosial ekonomi dengan kepentingan ekologisnya. Melalui penempatan spasial tersebut terjaga ekosistem dan terdapat keharmonisan spasial antara kawasan peruntukan pemanfaatan dengan kawasan lindung atau penyangga. Prinsip pembangunan yang berkelanjutan adalah mempertemukan dimensi kepentingan sosial-ekonomis dengan dimensi ekologis, sehingga ketiga dimensi tersebut dapat diakomodir secara proporsional dan pembangunan berkelanjutan dapat terjamin. Dalam dimensi ekologis, penempatan setiap kegiatan pembangunan harus bersesuaian dengan kebutuhan biofisik–kimianya, sehingga terbentuk suatu mosaik yang harmonis, dalam arti kesesuaian satu sama lainnya. Perencanaan Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus harus dilakukan dengan analisis kesesuaian daya dukung lahan. Analisis kesesuaian ini dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan sistem informasi geografis SIG. Hal ini tentunya perlu ditunjang oleh ketersediaan data kondisi fisik dan sosial ekonomi dari sumberdaya alamlahan yang ada. Masukan data untuk analisis SIG yang diperoleh dari berbagai sumber, dikompilasikan dalam suatu basis data digital. Basis data ini mengandung data berbagai tema, misalnya penggunaan tanah, batas administrasi, penyebaran penduduk, prasarana transportasi, jalan, kualitas jalan, pendidikan dan kesehatan, kemiringan lahan dan lainnya. Tema-tema ini disajikan di dalam lapisan lapisan layers informasi yang berbeda. Selanjutnya, terhadap lapisan- lapisan informasi tersebut dibobot sesuai tingkat kepentingan masing-masing. Dari analisis tumpang susun akan diketahui daerah potensial yang dapat dikembangkan untuk penggunaan lahan industri, perikanan, pariwisata dan pelabuhan yang sesuai dengan daya dukung lahan tersebut. i. Manfaat dan kerugian ekonomi bila Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus dikelola menjadi kawasan industri, kawasan pelabuhan, kawasan pariwisata dan kawasan perikanan ii. Manfaat dan kerugian lingkungan bila Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus dikelola menjadi kawasan industri, kawasan pelabuhan, kawasan pariwisata dan kawasan perikanan. iii. Manfaat dan kerugian sosial bila Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus dikelola menjadi kawasan industri, kawasan pelabuhan, kawasan pariwisata dan kawasan perikanan. iv. Manfaat dan kerugian teknologi bila Kawasan Pesisir Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus dikelola menjadi kawasan industri, kawasan pelabuhan, kawasan pariwisata dan kawasan perikanan.

3.2 Analisis data