Dinamika wilayah pesisir Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir

Pada estuarin yang terdapat air tawar yang cukup melimpah dan penguapan tidak begitu tinggi, air tawar bergerak keluar di atas air laut dan bercampur dekat permukaan air laut sehingga salinitas turun dan sebagian air yang lebih dalam tetap lebih tinggi salinitasnya. Kondisi demikian dapat memperlihatkan penampang melintang estuarin dalam garis salinitas yang sama isohalin Hutabarat dan Evans 1996; Nyabakken 1992. Estuarin dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan gradien salinitas dan proses percampurannya : 1. Estuarin positif Pada musim hujan, curah hujan sangat tinggi dan jumlah debit air tawar yang memasuki wilayah estuarin lebih besar. Pada bagian tertentu di kolom air secara vertikal di wilayah estuarin mempunyai salinitas tinggi di dekat dasar dan salinitas rendah di dekat permukaan. Kondisi estuarin yang demikian disebut estuarinpositif estuarin baji garam. Estuarin baji garam sebagian tejadi karena percampuran. Baji garam yang mencolok sampai homogen menghasilkan salinitas yang sama secara vartikal dari permukaan sampai dasar pada tiap titik tertentu, akan tetapi kondisi pasang surut dan aliran air sungai diwilayah estuarin dapat berubah-ubah karena pengaruh musim Nyabakken 1992. 2. Estuarin negatif Pada musim kemarau, curah hujan sangat rendah dan jumlah debit air tawar yang memasuki estuarin jauh berkurang serta kecepatan penguapan tinggi, maka masalah ini dapat menghasilkan estuarin negatif, dan biasanya air laut masuk sampai beberapa kilometer kearah hulu. Dalam estuarin yang demikian, air laut ke luar dan masuk melalui permukaan dan selanjutnya mengalami sedikit pengeceran karena bercampur dengan air tawar yang terbatas jumlahnya. Bila kecepatan penguapan tinggi dapat menyebabkan permukaan air di wilayah estuarin menjadi hipersalin. Air hipersalin lebih berat darl air laut dan tenggelam ke dasar serta bergerak ke luar estuarin bersama dengan arus dasar Nyabakken 1992. 3. Estuarin netral. Estuarin yang demikian tejadi karena sumber air tawar dari sungai dan hujan seimbang dengan penguapan Morrisey 1995. Pritchard 1967 dalam Kennish 1994, mengklasifikasikan estuarin ke dalam empat tipe berdasarkan sirkulasi air : 1. Tipe A Salt wedge estuaries, estuarin baji garam. Tipe estuarin ini memiliki stratifikasi salinitas yang tinggi. 2. Tipe B Partially mixed estuaries, estuarin campuran sebagian. Tipe estuarin ini memiliki stratifikasi salinitas sedang moderat. 3. Tipe C Vertically homogeneous estuarine estuarin homogen secara sempuma atau homogen vertikal. Tipe estuarin ini memiliki gradien salinitas ke arah samping. 4. Tipe D Sectionally homogeneous estuarine or Fjord, estuarin homogen terpisah-pisah. Tipe estuarin ini memiliki gradian salinitas membujur dan memiliki hubungan sirkulasi massa air laut dan air tawar yang tertutup serta menghasilkan perubahan salinitas yang menyebar ke segala arah. Duxbury dan Dexbury 1993 mengklasifikasikan karakteristik masing-masing tipe estuarin sebagai berikut : 1 Salt wedge estuaries memiliki karateristik sebagai berikut : arus sungai sebagai pencampur utama, percampuran air laut terjadi dari dasar ke permukaan, stratifikasi densitas air laut dengan jelas, gradian salinitas terjadi secara vertikal, melintang atau membujur, tingkatan kekeruhan sangat tinggi. 2 Well mixed estuaries : angin dan pasang surut sebagai pencampur utama, arus pasang bergerak memasuki sungai dan terjadi percampuran oleh turbulensi arus, tidak terdapat stratifikasi densitas air laut dengan jelas, gradian salinitas terjadi secara melintang dan membujur, tingkat kekeruhan tinggi. 3 Partially mixed estuaries: arus sungai, angin dan pasang surut merupakan pencampur utama, air laut bergerak dari bagian bawah ke atas, sehingga terjadi percampuran pada bagian atas, tidak terdapat stratifikasi densitas air laut, gradien salinitas terjadi secara melintang atau vertikal dan membujur, tingkat kekeruhan sedang. 4 Fjord. arus sungai, pasang surut dan angin merupakan air bagian dasar cenderung lebih homogen dan relatif tetap, laut bercampur pada bagian atas, stratifikasi densitas air laut terjadi permukaan. Secara ekologis estuarin dapat dianggap sebagal wilayah zona peralihan atau ekoton antara habitat air tawar dan habitat air laut, akan tetapi banyak dari sifat fisika,