jenis ekor kuning Caesio cunning merupakan jenis ikan yang umumnya ditemukan dalam jumlah besar serta terdapat hampir di setiap lokasi ikan ini pada
ukuran dewasa, suku Serranidae kerapu yang ditemukan umumnya masih merupakan benih kerapu. Kepadatan dari beberapa jenis ikan target ekonomis
penting pada daerah ini dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 10. Kepadatan ikan target ekonomis penting
No Nama Jenis
Nama Lokal Jumlah
individu Densitas
ekorm2 total indv3750
m 2 Taksiran
ukuran Ketika di
sensus 1.
2. 3.
4. 5.
Cephalopolis boenack Cephalopolis formosa
Caesio cunning Lutjanus carponotatus
Siganus virgatus Kerapu
Kerapu Ekor kuning
Kakap Beronang
28 21
740 28
17 0,007
0,005 0,197
0,007 0,0045
15 – 20 cm 12 – 16 cm
20 – 25 cm 25 – 30 cm
20 – 25 cm
Sumber : P2O LIPI 2003.
Jumlah jenis ikan indikator yang ditemukan pada daerah ini hanya 2 jenis yakni jenis Chaetodon oktofasciatus dan Chelmon rostratus. Hal ini karena
umumnya di daerah Propinsi Bangka Belitung ini jumlah jenis ikan Chaetodontidae
relatif sedikit.
4.1.5. Toksikologi
Kualitas sedimen dari perairan dalam Teluk Kelabat dijumpai masih relatif lebih baik dibanding dengan sedimen dari perairan di luar. Kualitas sedimen
sangat dipengaruhi oleh kualitas air laut. Kontaminan yang tidak terserap atau terurai akan mengendap di dasar perairan. Kandungan kontaminan dalam
sedimen yang terlarut dalam air bioavailable akan menjadi sumber toksikan
bagi biota yang hidup disekitarnya. Hasil uji toksisitas sedimen menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya pengaruh toksik dari sedimen yang di uji. Hal ini
ditunjukkan oleh pertumbuhan algae yang diuji, yaitu meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan algae pada kontrol. Sehingga dapat diduga bahwa
kandungan kontaminan dalam sedimen tidak bioavailable bagi biota atau karena faktor lingkungan lain yang tidak diukur.
20 40
60 80
100 120
140 160
1 2
3 4
5
Lokasi J
u m
la h s
e l
x 1 00 s
el m
L
Laut Cina Selatan 2002 Teluk Mei 03
Sumber : P2O LIPI 2003.
Gambar 8. Perbandingan pertumbuhan Chaetoceros gracilis yang dipaparkan pada sedimen dari perairan Teluk Kelabat, Bangka Belitung, Juni- Juli 2003
dengan dari perairan di Laut Cina Selatan 2002.
4.1.6. Fisika oseanografi dan kondisi hidrologi perairan
4.1.6.1. Suhu
Secara umum suhu air laut di sekitar perairan Teluk Kelabat pada Bulan 27 Juni – 8 Juli 2003 ini bervariasi antara 29,283
° C – 30,671° C. Suhu air pada lapisan permukaan memperlihatkan nilai yang lebih bervariasi dari pada suhu air pada
lapisan yang lebih dalam. Semakin ke dalam, suhu air memperlihatkan nilai yang cenderung makin dingin. Suhu pada lapisan permukaan cenderung lebih hangat dari
pada lapisan di bawahnya, dan maksimum suhu air teramati pada lapisan permukaan. Secara rinci distribusi nilai suhu air laut di perairan Teluk Kelabat, Bangka
Belitung di setiap interval lapisan kedalaman seperti terlihat dalam Tabel 11.
Tabel 11. Distribusi suhu air laut
o
C di perairan Teluk Kelabat, Bangka Belitung Bulan Juni – Juli 2003.
Suhu air
o
C Parameter
Lapisan Kedalaman
m Minimum
© Maksimum
© Nilai
Rerata ©
Simpangan baku std.dev
Suhu 1
29,288 30,671
29,677 0,321
5 29,283
29,998 29,507
0,1923 Sumber : P2O LIPI 2003.
4.1.6.2. Salinitas
Nilai salinitas di sekitar perairan teluk pada bulan 27 Juni – 8 Juli 2003 ini bervariasi antara 24,957 psu – 32,739 psu. Makin ke dalam, salinitas cenderung
makin besar. Salinitas pada lapisan permukaan juga lebih bervariasi daripada lapisan dibawahnya. Kisaran salinitas tertinggi dijumpai pada lapisan permukaan dan
maksimum salinitas teramati pada lapisan kedalaman dekat dasar. Pada arah menegak distribusi nilai salinitas yang relatif lebih bervariasi
dijumpai di alur stasiun bagian luar dari teluk. Pada alur stasiun luar, distribusi nilai
salinitas lebih beragam. Secara rinci distribusi nilai salinitas di setiap interval lapisan kedalaman pada bulan Juni – Juli 2003 seperti terlihat dalam Tabel 12.
Tabel 12. Distribusi nilai salinitas dalam psu di perairan Teluk Kelabat, Bangka Belitung Bulan Juni – Juli 2003
Salinitas psu
Parameter Lapisan
Kedalaman m
Minimum psu
Maksimum psu
Nilai Rerata
psu Simpangan baku
std.dev
Salinitas 1
24,957 32,739
30,975 2,183
5 30,264
32,734 32,206
0,688 Sumber : P2O LIPI 2003. Jakarta
4.1.6.3. Arus
Kecepatan arus yang diukur beragam dengan arah yang bervariasi. Arus waktu pengamatan mempunyai kecepatan yang bervariasi dari 5,0 cmdetik – 71,9 cmdetik.
Arah arus menujukkan arah yang berbeda di setiap lapisan kedalaman. Di lapisan permukaan lapisan 1 m arah arus cenderung menuju ke arah Barat Daya, sedangkan
pada lapisan kedalaman 5 m dan arus cenderung menuju ke arah Tenggara. Secara terperinci distribusi nilai arus di setiap interval lapisan kedalaman pada bulan Juni -
Juli 2003 seperti terlihat dalam Tabel 13 .
Tabel 13. Distribusi nilai kecepatan arus cmdetik di perairan, Bulan Juni – Juli 2003.
Kecepatan arus cmdetik
Parameter Lapisan
Kedalaman m
Minimum psu
Maksimum psu
Nilai Rerata
cmdetik Simpangan
baku cmdetik
Arah arus rerata
cmdetik Arus
1 5,0
71,8 28,3
7,723 Barat daya
5 5,0
71,9 41,7
20,99 Tenggara
Sumber : P2O LIPI 2003.
4.1.7. Geologi
Fragmen batuan yang dijumpai umumnya dari batuan beku dan batuan sedimen ini sendiri, cangkang biota umumnya dari jenis moluska. Karbon yakni
bahan-bahan organik seperti sisa tumbuh–tumbuhan berupa kayu, akar dan daun dijumpai sangat sedikit dengan pengendapan karbon ini menunjukkan lokasi
sedikit memiliki bentang mengingat berat jenis karbon adalah kecil. P2O LIPI 2003
4.1.8. Kimia anorganik
Perairan Teluk Kelabat, Bangka-Belitung yang diteliti adalah perairan antara 01
o
25’ 00” LS, - 105
o
32’ 00” BT dengan 0
o
32’ 39,84” LS, - 105
o
41’ 34,50” BT. Perairan Teluk Kelabat termasuk perairan neritik dangkal. Kadar
logam berat Pb perairan pada permukaan berkisar antara 0,001 ppm – 0,007 ppm. Untuk kadar logam berat Cd relatif sama yaitu 0,001 ppm. Untuk kadar
logam berat Cu relatif sama yaitu 0,001 ppm. Untuk kadar logam berat Zn berkisar antara 0,001 – 0,007 ppm, untuk kadar logam berat Ni berkisar antara
0,001 ppm – 0,003 ppm. Walaupun daerah tersebut dekat penambangan timah TI, namun tetap saja sama kadar logam beratnya dengan yang tidak dekat
penambangan. Ini diduga karena pengadukan arus yang relatif seragam.
Kadar logam berat Pb perairan pada dasar berkisar antara 0,001 ppm
– 0,006 ppm. Kadar logam berat Cd relatif sama yaitu 0,001 ppm. Untuk kadar logam berat Cu juga relatif sama. Untuk kadar logam berat Zn berkisar antara
0,001 ppm – 0,003 ppm. Untuk kadar logam berat Ni berkisar antara 0,001 ppm – 0,002 ppm. Dekat penambangan timah TI, kadar logam beratnya relatif
sama dengan stasiun yang tidak dekat penambangan timah TI, karena pengadukan massa air yang relatif seragam.
Kadar logam berat perairan Teluk Kelabat, Bangka Belitung baik permukaan atau dasar, masih dalam ambang batas diperbolehkan untuk budidaya
dan konservasi menurut Peraturan Pemerintah No. Kep-02Men KLHI1998. Namun karena perairan ini penuh dengan mineral berat, maka disarankan agar
Pemda membuat Baku Mutu Daerah BMD. Kadar logam berat dalam sedimen, dapat dikatakan abadi dengan tanda
kutip, karena logam berat diserap lewat kisi-kisi kristal sedimen. Kadar logam
berat Pb dalam sedimen perairan berkisar antara 1,06 ppm – 58,19 ppm. Dekat
lokasi penambangan timah TI, kadar logam berat Pb relatif besar yaitu berkisar antara 2,75 ppm – 45,00 ppm, diduga karena pengendapan sedimen yang mantap
dalam palung hasil pengerukan. Untuk kadar logam berat Cd berkisar antara 0,01 ppm – 0,10 ppm, dan stasiun dekat penambangan timah TI adalah relatif sama
kadar logam beratnya. Untuk kadar logam berat Cu berkisar antara 0,28 ppm – 5,67 ppm, dan stasiun dekat penambangan timah TI adalah relatif sama kadar
logam beratnya yaitu 0,44 ppm – 2,78 ppm. Untuk kadar logam berat Cr berkisar antara 0,68 ppm – 15,97 ppm, namun stasiun dekat penambangan relatif kecil
kadar logam beratnya , dan yang relatif besar kadar logam beratnya justru stasiun yang jauh dari penambangan timah TI, hal ini diduga karena porositas sedimen
kecil. Untuk kadar logam berat Zn berkisar antara 0,43 ppm – 36,85 ppm, dan stasiun pada penambangan timah TI relatif besar karena adanya palung yang
memantapkan pengendapan sedimen. Untuk kadar logam berat Mn berkisar antara 5,34 ppm – 376,53 ppm, sedangkan kadar logam berat dekat penambangan
timah TI lebih kecil yang diduga pengadukan arus. Untuk kadar logam berat Ni berkisar antara 0,26 ppm – 7,55 ppm, dan juga kadar logam beratnya kecil pada
lokasi penambangan timah TI. Untuk kadar logam berat Fe berkisar antara 468,64 ppm – 12.838,16 ppm, dan inipun kadar logam berat kecil pada lokasi
penambangan timah TI. Disebabkan perairan Teluk Kelabat, Bangka-Belitung penuh dengan batuan mineral, kawasan ini memiliki unsur hara yang amat
lengkap dan meningkatkan kualitas tanah. Untuk itu disini dapat digalakkan “agrogeologi”
. Agrogeologi adalah geologi yang melayani pertanian. Namun harus diketahui bahwa adanya penambangan hanya memberikan
pendapatan tinggi karena skala produksi. Dengan perkataan lain, tidak memberikan nilai tambah dari industri hilir. Lingkungan dapat dipulihkan adalah
“retorika kosong” . Para ahli lingkungan mengatakan bahwa nilai ekonomi total
lingkungan adalah jumlah manfaat langsung harga crude oil, harga bijih tambang dan sebagainya ditambah manfaat tak langsung pencegahan banjir,
mematok kualitas air, mencegah longsor plus “optimal value” dan existention value”
nilai pilihan.
4.1.9. Kimia nutrisi