Prioritas manfaat kegiatan terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat

banyak dengan tidak mengenyampingkan lingkungan serta mengabaikan tenaga kerja untuk mendukung produksi sehingga dapat menghasilkan barang yang berkualitas. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 V A R IA B E L SK AL A PR IOR ITAS PR IOR ITAS K R IT ER IA PE N GOL AH AN K AW AS AN TE LU K K E LAB AT B ER D AS AR K AN AN ALISIS G abungan Pe mda Swasta M asyarakat Ga bunga n 0 ,4 8 1 0 ,0 9 6 0 ,1 1 4 0 ,0 1 9 0 ,1 5 4 0 ,0 2 6 0 ,0 7 4 0 ,0 3 7 P e m da 0 ,4 5 3 0 ,1 1 3 0 ,1 1 6 0 ,0 1 9 0 ,1 2 9 0 ,0 2 6 0 ,0 9 5 0 ,0 4 8 S w a s ta 0 ,4 9 0 ,0 9 8 0 ,1 1 6 0 ,0 1 9 0 ,1 5 9 0 ,0 2 3 0 ,0 4 7 0 ,0 4 7 M a s ya ra k a t 0 ,4 4 7 0 ,0 8 9 0 ,1 1 2 0 ,0 1 9 0 ,2 0 9 0 ,0 3 0 ,0 7 7 0 ,0 1 5 P DP S INF P LP T ES TK TKER RRS TRK M TS Gambar 26 Prioritas manfaat kriteria dalam pengelolaan kawasan Teluk Kelabat Hal yang menarik pada prioritas ketiga untuk semua pendapat, yaitu: gabungan 0,114, pemerintah 0,116, swasta 0,116 dan masyarakat 0,112, menginginkan perlindungan pesisir pantai sebagai hal yang harus diperhatikan. Pemerintah melihat pelestarian ini sebagai suatu kewajiban, masyarakat dan swasta melihat pelestarian dan perlindungan pesisir sebagai pendukung utama perkembangan kawasan Teluk Kelabat. Wilayah pesisir merupakan wilayah ekonomis yang menciptakan alasan tumbuhnya perekonomian di daerah ini, sehingga wajar bila kriteria ini diprioritaskan oleh swasta dan masyarakat. Sementara kriteria sektor informal, rekreasi, estetika dan produksi mutu yang dapat bersaing menjadi prioritas selanjutnya.

5.3.1.4. Prioritas manfaat kegiatan terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat

Berdasarkan hasil analisis AHP prioritas manfaat terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat, seperti pada gambar, kegiatan perikanan menjadi prioritas pertama dari pendapat gabungan 0,455, pemerintah 0,401, swasta 0,425 dan pendapat masyarakat 0,588. Perikanan merupakan kegiatan ekonomi yang masih mendominasi dalam masyarakat di kawasan Teluk Kelabat. Sebagai Kegiatan utama, perikanan telah memberikan sumbangan yang cukup besar dan telah bertahan cukup lama karena kondisi lingkungan yang mendukung. Namun bila melihat penilaian semua terhadap kegiatan industri, responden gabungan 0,303, pemerintah 0,287, swasta 0,366 dan masyarakat 0,218 secara keseluruhan menginginkan industri sebagai sektor alternatif yang diharapkan bisa lebih meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan sektor informal. Selain itu dapat mempercepat transfer teknologi untuk menghasilkan barang berkualitas yang mampu bersaing. Selanjutnya menurut responden kegiatan pariwisata menjadi prioritas ketiga berdasarkan analisis manfaat pendapat gabungan 0,127, pemerintah 0,151, swasta 0,108, dan pendapat masyarakat 0,122. Kegiatan pariwisata ini, selain dapat meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan sektor informal, yang utama adalah menciptakan ruang yang berimbang dari keriuhan dan kesibukan industri dengan suasana yang lebih tenang dan menyejukkan. Selain itu dapat menjaga dan melindungi pantai melalui konsep ekowisata, serta memiliki nilai estetika yang tinggi yang dapat memberikan suasana rekreatif yang kondusif bagi proses produksi pada kawasan tersebut. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 P R IO R IT A S R E S P ON D E N P R IOR IT AS K E GIAT AN P AD A K AW AS AN T E L U K K E L AB AT B E R D AS AR K AN AN AL IS IS M AN F AAT Industri P e rikanan P ariwisata P e labuhan Industri 0,303 0,287 0,366 0,218 P e rika na n 0,455 0,401 0,425 0,588 P a riw isa ta 0,127 0,151 0,108 0,122 P e la buha n 0,115 0,162 0,101 0,072 G a bunga n P e m e rinta ha n S w a sta M a sya ra ka t Gambar 27 Prioritas manfaat kegiatan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat Dilihat pada gambar 27 kegiatan pelabuhan menjadi prioritas terakhir berdasarkan pendapat gabungan 0,115, pemerintah 0,162, swasta 0,101 dan pendapat masyarakat 0,072. Kegiatan ini berperan dalam arus keluar masuk barang dan penumpang melalui laut untuk mengangkut hasil produksi ke lokasi pemasaran dan mendatangkan barang baik sebagai sarana produksi industri maupun barang kebutuhan pokok dan lainnya. Pelabuhan juga menyediakan sarana pergudangan dan ruang bongkar muat peti kemas yang melayani pelayaran domestik dan internasional. Aktifitas pelabuhan akan memberikan lapangan pekerjaan yang cukup luas bagi masyarakat yang berarti dapat memberikan penghasilan dan menumbuhkan sektor informal. Selain itu pengelolaan pelabuhan yang baik akan memberi perlindungan pantai serta memberikan pemandangan yang menyenangkan. 5.3.2. Struktur hierarki penentuan penggunaan lahan Kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus berdasarkan biayakerugian Adapun struktur hierarki penentuan penggunaan lahan Kawasan Teluk Kelabat kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus berdasarkan biayakerugian terdiri dari 4 tingkat. Tingkat pertama adalah tujuan utama, tingkat kedua aspek, tingkat ketiga kriteria, dan tingkat keempat adalah kegiatan yang akan menggunakan lahan kawasan Teluk Kelabat. Untuk lebih jelasnya struktur hierarki penentuan penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat berdasarkan biayakerugian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 28 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi seluruh stakeholder. Gambar 28 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek- aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 6 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi. Gambar 29 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan seluruh stakeholder. Tk. 3 Kriteria Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT MODAL 0.458 PENCE MARAN 0.104 PERUB GAYA HIDUP 0.122 PENGA NGGU RAN 0.089 INDUSTRI 0.368 PERIKANAN 0.328 PARIWISATA 0.163 PELABUHAN 0.142 BIAYA OPERASI ONAL PEMELI HARAAN 0.092 DEGRA DASI 0.052 KECEM BURU AN SOSIAL 0.061 TEK THD PROD TRADS 0.022 EKONOMI 0.55 LINGKUNGAN 0.156 SOSIAL 0.183 TEKNOLOGI 0.111 Tingkat 1 Tujuan Utama Tk.2 Aspek Tk.4 Kegiatan Gambar 30 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi seluruh stakeholder. Gambar 29 dan 30 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang tertinggi dari pendapat gabungan adalah aspek ekonomi 0.55 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung memberikan nilai yang hampir sama lingkungan 0.156, sosial 0.183 dan teknologi 0.111. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap kriteria modal 0.458. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor industri 0.368, kemudian perikanan 0.328, pariwisata 0.163 dan pelabuhan 0.142. Gambar 31 Model biaya pengelolaan persepsi gabungan seluruh stakeholder. Gambar 31 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri 36.8 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri memberikan dampak terhadap aspek ekonomi yang tinggi 55.0 . Selanjutnya aspek sosial 18.3 , lingkungan 15.6 , dan teknologi 11.1 . Gambar 32 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi pemerintah. Gambar 33 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat pemerintah Gambar 33 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi pemerintah adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi. Tk. 3 Kriteria Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT MODAL 0.451 PENCEM ARAN 0.086 PERUB GAYA HIDUP 0.092 PENGA NGGU RAN 0.086 INDUSTRI 0.416 PERIKANAN 0.251 PARIWISATA 0.175 PELABUHAN 0.158 BIAYA OPERASI ONAL PEMELI HARAAN 0.09 DEGRA DASI 0.086 KECEM BURU AN SOSIAL 0.092 TEK THD PROD TRADS 0.017 EKONOMI 0.542 LINGKUNGAN 0.172 SOSIAL 0.183 TEKNOLOGI 0.103 Tingkat 1 Tujuan Utama Tk.2 Aspek Tk.4 Kegiatan Gambar 34 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi pemerintah. Gambar 33 dan 34 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek masing-masing stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan dengan persepsi pemerintah dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang tertinggi dari pendapat gabungan pemerintah adalah aspek ekonomi 0.542 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung memberikan nilai yang sama lingkungan 0.172, sosial 0.183 dan teknologi 0.103. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap kriteria modal 0.451. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi pemerintah adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor industri 0.416 kemudian perikanan 0.251, pariwisata 0.175 dan pelabuhan 0.158. Gambar 35. Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi pemerintah. Gambar 35 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri 41.6 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri memberikan dampak terhadap aspek ekonomi yang tinggi 54.2 . Kemudian disusul oleh aspek lingkungan 17.2 , sosial 18.3 , dan teknologi 10.3 . Gambar 36 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi swasta. Gambar 36 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi swasta adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek lingkungan ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi. G Gambar 37 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat persepsi swasta Tk. 3 Kriteria Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT MODAL 0.422 PENCEMA RAN 0.211 PERUB GAYA HIDUP 0.119 PENGA NGGUR AN 0.069 INDUSTRI 0.333 PERIKANAN 0.425 PARIWISATA 0.123 PELABUHAN 0.119 BIAYA OPERASI ONAL PEMELI HARAAN 0.084 DEGRA DASI 0.053 KECEM BURU AN SOSIAL 0.024 TEK THD PROD TRADS 0.017 EKONOMI 0.507 LINGKUNGAN 0.264 SOSIAL 0.143 TEKNOLOGI 0.086 Tingkat 1 Tujuan Utama Tk.2 Aspek Tk.4 Kegiatan Gambar 38 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi swasta. Gambar 37 dan 38 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang tertinggi dari pendapat gabungan swasta adalah aspek ekonomi 0.507 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya lingkungan 0.264, sosial 0.143 dan teknologi 0.086. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap kriteria modal 0.422. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan swasta adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan perikanan 0.425, kemudian sektor industri 0.333, pariwisata 0.123 dan pelabuhan 0.119. Gambar 39 Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi swasta Gambar 39 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan 42.5 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan memberikan dampak pertumbuhan aspek ekonomi yang tinggi 50.7 . Kemudian aspek lingkungan 26.4 , sosial 14.3 , dan teknologi 8.6 . Gambar 40 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi masyarakat. Gambar 40 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi masyarakat adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi. Gambar 41 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat masyarakat Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT MODAL 0.481 PENCEMA RAN 0.111 PERUB GAYA HIDUP 0.157 PENGA NGGUR AN 0.092 INDUSTRI 0.209 PERIKANAN 0.574 PARIWISATA 0.126 PELABUHAN 0.019 BIAYA OPERASI ONAL PEMELI HARAAN 0.096 DEGRA DASI 0.022 KECEM BURU AN SOSIAL 0.022 TEK THD PROD TRADS 0.018 EKONOMI 0.577 LINGKUNGAN 0.133 SOSIAL 0.179 TEKNOLOGI 0.111 Tingkat 1 Tujuan Utama Tk.2 Aspek Tk. 3 Kriteria Tk.4 Kegiatan Gambar 42 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi masyarakat. Gambar 40 dan 41 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang tertinggi dari pendapat gabungan masyarakat adalah aspek ekonomi 0.577 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung memberikan nilai yang hampir sama lingkungan 0.130, teknologi 0.111 dan sosial 0.179. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap kriteria modal 0.481. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor perikanan 0.574 kemudian industri 0.209, pariwisata 0.126 dan pelabuhan 0.019. Gambar 43 Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi masyarakat. Gambar 43 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan 57.4 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan memberikan dampak yang tinggi terhadap aspek ekonomi 57.7 , kemudian diikuti aspek sosial17.9 , aspek lingkungan 13.0 dan aspek teknologi 11.1 . 5.3.3. Struktur hierarki penentuan penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus berdasarkan biaya kerugian berdasarkan cost dan ratio. 5.3.3.1. Prioritas biayakerugian aspek terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat. Berdasarkan analisis AHP prioritas biayakerugian dalam pengelolaan kawasan Teluk Kelabat, pendapat gabungan stakeholder 0,55; CR 0,02 menyatakan aspek ekonomi yang membutuhkan biaya yang paling tinggi, demikian pula pendapat masing-masing unsur, pemerintah 0,542; CR 0,02, swasta 0,507; CR 0,01, dan pendapat masyarakat 0,577; CR 0,02. Dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, kegiatan pengelolaan Teluk Kelabat memang memerlukan modal yang besar baik sebagai modal dasar. 0 ,1 0 ,2 0 ,3 0 ,4 0 ,5 0 ,6 S K A L A P R IO R IT AA S R E S P O N D E N B IAYA K E R U GIAN AS P E K D AL AM P E N G E L OL AAN K AW AS AN T E L U K K E L AB AT E ko no mi L in g ku n gan S osial T e kno lo gi Ekonom i 0,55 0,542 0,577 0,507 Lingkunga n 0,156 0,172 0,133 0,264 S osia l 0,183 0,183 0,179 0,143 Te knologi 0,111 0,103 0,111 0,086 G a bunga n P e m e rinta h M a sya ra ka t S w a sta Gambar 44 Prioritas biayakerugian aspek terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat Gambar 43 menunjukkan bahwa Aspek sosial menjadi prioritas kedua menurut pendapat dari gabungan stakeholder 0,183, pemerintah 0,183, dan masyarakat 0,179, sementara itu pada posisi ini pihak swasta 0,0264 menyatakan aspek lingkungan mempunyai prioritas biayakerugian cukup penting selain ekonomi. Bila dihubungkan dengan aspek lingkungan sebagai prioritas ketiga pada pendapat gabungan stakeholder 0,156, pemerintah 0,172, dan masyarakat 0,133, biayakerugian sosial dan lingkungan menandakan kecemasan yang sama dari aktifitas industri akan memberikan tekanan yang keras terhadap sosial dan lingkungan. Secara sosial terlihat kekhawatiran akan kesiapan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap dampak negatif industri pada kehidupan seperti perubahan gaya hidup dan kecemburuan sosial. Sedangkan secara lingkungan dampak yang diperhitungkan adalah pencemaran dari limbah industri dan degradasi fisik lingkungan, yang semula sistem ekologis di dominasi habitat tumbuhan, maka dengan masuknya komunitas Teluk Kelabat akan terjadi keseimbangan ekologis yang baru di lingkungan tersebut. Apabila eksploitasi lingkungan tersebut masih sesuai dengan asimilasi atau daya dukung carring capacity lingkungan, maka kehidupan biota darat dan laut tidak berpengaruh nyata, namun bila yang terjadi lingkungan tidak mampu lagi menetralisir atau menampung limbah atau beban dari tekanan terhadap sumberdaya yang ada maka akan terjadi seperti langkanya sumberdaya alam sampai bahkan menghilangnya biota tertentu yang sensitif terhadap perubahan tersebut, sehingga akan mengakibatkan keseimbangan ekologis yang baru. Tidak jauh berbeda dengan responden lain, swasta menempatkan aspek sosial pada prioritas ketiga dengan bobot 0,143 dengan pertimbangan aspek lingkungan adalah salah satu bagian syarat kelayakan usaha yang dinilai agar industri bisa berjalan dan ketika industri memulai produksi, aspek sosial adalah keharusan selanjutnya yang wajib diprioritaskan. Sedangkan aspek teknologi menjadi prioritas biayakerugian terakhir, dengan bobot menurut pendapat gabungan 0,148, dan masyarakat 0,110, dimana biayakerugian yang ditimbulkannya adalah sistem padat modal dengan lebih mengandalkan proses produksi menggunakan alat-alat berteknologi tinggi sehingga tidak memberi peluang lapangan pekerjaan kepada masyarakat secara umum yang dapat mengakibatkan terjadinya pengangguran, dan apabila produksi yang dihasilkan oleh kawasan industri ini adalah barang yang sama diproduksi oleh masyarakat secara tradisional home industry, maka dapat menyebabkan tekanan persaingan yang kuat bagi berkembangnya produksi tradisional masyarakat tersebut.

5.3.3.2. Prioritas biaya kerugian kriteria terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.