banyak dengan tidak mengenyampingkan lingkungan serta mengabaikan tenaga kerja untuk mendukung produksi sehingga dapat menghasilkan barang yang
berkualitas.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
V A
R IA
B E
L
SK AL A PR IOR ITAS PR IOR ITAS K R IT ER IA PE N GOL AH AN K AW AS AN TE LU K K E LAB AT
B ER D AS AR K AN AN ALISIS
G abungan Pe mda
Swasta M asyarakat
Ga bunga n 0 ,4 8 1
0 ,0 9 6 0 ,1 1 4
0 ,0 1 9 0 ,1 5 4
0 ,0 2 6 0 ,0 7 4
0 ,0 3 7 P e m da
0 ,4 5 3 0 ,1 1 3
0 ,1 1 6 0 ,0 1 9
0 ,1 2 9 0 ,0 2 6
0 ,0 9 5 0 ,0 4 8
S w a s ta 0 ,4 9
0 ,0 9 8 0 ,1 1 6
0 ,0 1 9 0 ,1 5 9
0 ,0 2 3 0 ,0 4 7
0 ,0 4 7 M a s ya ra k a t
0 ,4 4 7 0 ,0 8 9
0 ,1 1 2 0 ,0 1 9
0 ,2 0 9 0 ,0 3
0 ,0 7 7 0 ,0 1 5
P DP S INF
P LP T ES TK
TKER RRS
TRK M TS
Gambar 26 Prioritas manfaat kriteria dalam pengelolaan kawasan Teluk Kelabat Hal yang menarik pada prioritas ketiga untuk semua pendapat, yaitu:
gabungan 0,114, pemerintah 0,116, swasta 0,116 dan masyarakat 0,112, menginginkan perlindungan pesisir pantai sebagai hal yang harus diperhatikan.
Pemerintah melihat pelestarian ini sebagai suatu kewajiban, masyarakat dan swasta melihat pelestarian dan perlindungan pesisir sebagai pendukung utama
perkembangan kawasan Teluk Kelabat. Wilayah pesisir merupakan wilayah ekonomis yang menciptakan alasan tumbuhnya perekonomian di daerah ini,
sehingga wajar bila kriteria ini diprioritaskan oleh swasta dan masyarakat. Sementara kriteria sektor informal, rekreasi, estetika dan produksi mutu yang
dapat bersaing menjadi prioritas selanjutnya.
5.3.1.4. Prioritas manfaat kegiatan terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat
Berdasarkan hasil analisis AHP prioritas manfaat terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat, seperti pada gambar, kegiatan perikanan menjadi
prioritas pertama dari pendapat gabungan 0,455, pemerintah 0,401, swasta 0,425 dan pendapat masyarakat 0,588. Perikanan merupakan kegiatan ekonomi
yang masih mendominasi dalam masyarakat di kawasan Teluk Kelabat. Sebagai Kegiatan utama, perikanan telah memberikan sumbangan yang cukup besar dan
telah bertahan cukup lama karena kondisi lingkungan yang mendukung. Namun bila melihat penilaian semua terhadap kegiatan industri, responden
gabungan 0,303, pemerintah 0,287, swasta 0,366 dan masyarakat 0,218 secara keseluruhan menginginkan industri sebagai sektor alternatif yang
diharapkan bisa lebih meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan sektor informal. Selain itu dapat mempercepat transfer
teknologi untuk menghasilkan barang berkualitas yang mampu bersaing. Selanjutnya menurut responden kegiatan pariwisata menjadi prioritas ketiga
berdasarkan analisis manfaat pendapat gabungan 0,127, pemerintah 0,151, swasta 0,108, dan pendapat masyarakat 0,122. Kegiatan pariwisata ini, selain
dapat meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan sektor informal, yang utama adalah menciptakan ruang yang berimbang dari keriuhan dan kesibukan industri
dengan suasana yang lebih tenang dan menyejukkan. Selain itu dapat menjaga dan melindungi pantai melalui konsep ekowisata, serta memiliki nilai estetika yang
tinggi yang dapat memberikan suasana rekreatif yang kondusif bagi proses produksi pada kawasan tersebut.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
P R
IO R
IT A
S
R E S P ON D E N P R IOR IT AS K E GIAT AN P AD A K AW AS AN T E L U K K E L AB AT
B E R D AS AR K AN AN AL IS IS M AN F AAT
Industri P e rikanan
P ariwisata P e labuhan
Industri 0,303
0,287 0,366
0,218 P e rika na n
0,455 0,401
0,425 0,588
P a riw isa ta 0,127
0,151 0,108
0,122 P e la buha n
0,115 0,162
0,101 0,072
G a bunga n P e m e rinta ha n
S w a sta M a sya ra ka t
Gambar 27 Prioritas manfaat kegiatan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat
Dilihat pada gambar 27 kegiatan pelabuhan menjadi prioritas terakhir berdasarkan pendapat gabungan 0,115, pemerintah 0,162, swasta 0,101 dan
pendapat masyarakat 0,072. Kegiatan ini berperan dalam arus keluar masuk barang dan penumpang melalui laut untuk mengangkut hasil produksi ke lokasi
pemasaran dan mendatangkan barang baik sebagai sarana produksi industri maupun barang kebutuhan pokok dan lainnya. Pelabuhan juga menyediakan
sarana pergudangan dan ruang bongkar muat peti kemas yang melayani pelayaran domestik dan internasional. Aktifitas pelabuhan akan memberikan lapangan
pekerjaan yang cukup luas bagi masyarakat yang berarti dapat memberikan penghasilan dan menumbuhkan sektor informal. Selain itu pengelolaan pelabuhan
yang baik akan memberi perlindungan pantai serta memberikan pemandangan yang menyenangkan.
5.3.2. Struktur hierarki penentuan penggunaan lahan Kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus berdasarkan
biayakerugian Adapun struktur hierarki penentuan penggunaan lahan Kawasan Teluk
Kelabat kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus berdasarkan biayakerugian terdiri dari 4 tingkat. Tingkat pertama adalah tujuan utama, tingkat kedua aspek,
tingkat ketiga kriteria, dan tingkat keempat adalah kegiatan yang akan menggunakan lahan kawasan Teluk Kelabat. Untuk lebih jelasnya struktur
hierarki penentuan penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat berdasarkan biayakerugian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 28 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi seluruh stakeholder.
Gambar 28 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek
ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-
aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek
lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 6 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi.
Gambar 29 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan seluruh stakeholder.
Tk. 3 Kriteria
Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT
MODAL
0.458 PENCE
MARAN
0.104 PERUB
GAYA HIDUP
0.122 PENGA
NGGU RAN
0.089
INDUSTRI 0.368
PERIKANAN 0.328
PARIWISATA 0.163
PELABUHAN 0.142
BIAYA OPERASI
ONAL PEMELI
HARAAN 0.092
DEGRA DASI
0.052 KECEM
BURU AN
SOSIAL 0.061
TEK THD
PROD TRADS
0.022 EKONOMI
0.55 LINGKUNGAN
0.156 SOSIAL
0.183 TEKNOLOGI
0.111
Tingkat 1 Tujuan Utama
Tk.2 Aspek
Tk.4 Kegiatan
Gambar 30 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi seluruh stakeholder.
Gambar 29 dan 30 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan
dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang
tertinggi dari pendapat gabungan adalah aspek ekonomi 0.55 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung memberikan nilai yang
hampir sama lingkungan 0.156, sosial 0.183 dan teknologi 0.111. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap
kriteria modal 0.458. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor industri 0.368,
kemudian perikanan 0.328, pariwisata 0.163 dan pelabuhan 0.142.
Gambar 31 Model biaya pengelolaan persepsi gabungan seluruh stakeholder.
Gambar 31 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri 36.8 . Pemanfaatan
ruang untuk kegiatan industri memberikan dampak terhadap aspek ekonomi yang tinggi 55.0 . Selanjutnya aspek sosial 18.3 , lingkungan 15.6 , dan
teknologi 11.1 .
Gambar 32 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi pemerintah.
Gambar 33 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat pemerintah
Gambar 33 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek
ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi pemerintah adalah aspek ekonomi lebih dominan jika
dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila
dibandingkan dengan aspek lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila
dibandingkan dengan aspek teknologi.
Tk. 3 Kriteria
Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT
MODAL
0.451 PENCEM
ARAN
0.086 PERUB
GAYA HIDUP
0.092 PENGA
NGGU RAN
0.086
INDUSTRI 0.416
PERIKANAN 0.251
PARIWISATA 0.175
PELABUHAN 0.158
BIAYA OPERASI
ONAL PEMELI
HARAAN 0.09
DEGRA DASI
0.086 KECEM
BURU AN
SOSIAL 0.092
TEK THD
PROD TRADS
0.017 EKONOMI
0.542 LINGKUNGAN
0.172 SOSIAL
0.183 TEKNOLOGI
0.103
Tingkat 1 Tujuan Utama
Tk.2 Aspek
Tk.4 Kegiatan
Gambar 34 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi pemerintah.
Gambar 33 dan 34 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek masing-masing stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama
berkaitan dengan persepsi pemerintah dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang
tertinggi dari pendapat gabungan pemerintah adalah aspek ekonomi 0.542 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung
memberikan nilai yang sama lingkungan 0.172, sosial 0.183 dan teknologi 0.103. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang
besar terhadap kriteria modal 0.451. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi pemerintah adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor
industri 0.416 kemudian perikanan 0.251, pariwisata 0.175 dan pelabuhan 0.158.
Gambar 35. Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi pemerintah.
Gambar 35 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri 41.6 .
Pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri memberikan dampak terhadap aspek ekonomi yang tinggi 54.2 . Kemudian disusul oleh aspek
lingkungan 17.2 , sosial 18.3 , dan teknologi 10.3 .
Gambar 36 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi swasta.
Gambar 36 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,
lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi swasta adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan dengan
aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek
lingkungan ; aspek ekonomi 4 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek teknologi.
G Gambar 37 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat persepsi swasta
Tk. 3 Kriteria
Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT
MODAL
0.422 PENCEMA
RAN
0.211 PERUB
GAYA HIDUP
0.119 PENGA
NGGUR AN
0.069
INDUSTRI 0.333
PERIKANAN 0.425
PARIWISATA 0.123
PELABUHAN 0.119
BIAYA OPERASI
ONAL PEMELI
HARAAN 0.084
DEGRA DASI
0.053 KECEM
BURU AN
SOSIAL 0.024
TEK THD
PROD TRADS
0.017 EKONOMI
0.507 LINGKUNGAN
0.264 SOSIAL
0.143 TEKNOLOGI
0.086
Tingkat 1 Tujuan Utama
Tk.2 Aspek
Tk.4 Kegiatan
Gambar 38 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi swasta.
Gambar 37 dan 38 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama
berkaitan dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,lingkungan, teknologi dan sosial.
Kecenderungan jenjang tertinggi dari pendapat gabungan swasta adalah aspek ekonomi 0.507 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya
lingkungan 0.264, sosial 0.143 dan teknologi 0.086. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh yang besar terhadap kriteria modal
0.422. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan swasta adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan perikanan 0.425, kemudian sektor
industri 0.333, pariwisata 0.123 dan pelabuhan 0.119.
Gambar 39 Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi swasta Gambar 39 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke
peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan 42.5 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan memberikan dampak pertumbuhan aspek
ekonomi yang tinggi 50.7 . Kemudian aspek lingkungan 26.4 , sosial 14.3 , dan teknologi 8.6 .
Gambar 40 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi masyarakat.
Gambar 40 menggambarkan kekuatan masing-masing aspek keinginan dari masing-masing stakeholder. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi,
lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan dari pendapat gabungan persepsi masyarakat adalah aspek ekonomi lebih dominan jika dibandingkan
dengan aspek-aspek lainnya. Perbandingan aspek ekonomi dengan aspek lainnya adalah sebagai berikut ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan
aspek lingkungan ; aspek ekonomi 3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek sosial ; aspek ekonomi 5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan aspek
teknologi.
Gambar 41 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat masyarakat
Penentuan prioritas kegiatan PENGELOLAAN KAWASAN TELUK KELABAT
MODAL
0.481 PENCEMA
RAN
0.111 PERUB
GAYA HIDUP
0.157 PENGA
NGGUR AN
0.092
INDUSTRI 0.209
PERIKANAN 0.574
PARIWISATA 0.126
PELABUHAN 0.019
BIAYA OPERASI
ONAL PEMELI
HARAAN 0.096
DEGRA DASI
0.022 KECEM
BURU AN
SOSIAL 0.022
TEK THD
PROD TRADS
0.018 EKONOMI
0.577 LINGKUNGAN
0.133 SOSIAL
0.179 TEKNOLOGI
0.111
Tingkat 1 Tujuan Utama
Tk.2 Aspek
Tk. 3 Kriteria
Tk.4 Kegiatan
Gambar 42 Hierarki biaya pengelolaan kawasan Teluk Kelabat pendapat gabungan persepsi masyarakat.
Gambar 40 dan 41 menggambarkan jenjang kekuatan masing-masing aspek setiap stakeholder. Keduanya memberikan hasil analisa yang sama berkaitan
dengan persepsi seluruh stakeholder dari beberapa aspek. Aspek tersebut terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, teknologi dan sosial. Kecenderungan jenjang
tertinggi dari pendapat gabungan masyarakat adalah aspek ekonomi 0.577 lebih dominan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya yang cenderung
memberikan nilai yang hampir sama lingkungan 0.130, teknologi 0.111 dan sosial 0.179. Aspek ekonomi yang dominan selanjutnya memberikan pengaruh
yang besar terhadap kriteria modal 0.481. Kegiatan yang paling sesuai menurut persepsi gabungan adalah pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan sektor
perikanan 0.574 kemudian industri 0.209, pariwisata 0.126 dan pelabuhan 0.019.
Gambar 43 Biaya model pengelolaan gabungan seluruh persepsi masyarakat. Gambar 43 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke
peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan 57.4 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan memberikan dampak yang tinggi terhadap aspek
ekonomi 57.7 , kemudian diikuti aspek sosial17.9 , aspek lingkungan 13.0 dan aspek teknologi 11.1 .
5.3.3. Struktur hierarki penentuan penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus berdasarkan
biaya kerugian berdasarkan cost dan ratio. 5.3.3.1. Prioritas biayakerugian aspek terhadap pengelolaan kawasan
Teluk Kelabat.
Berdasarkan analisis AHP prioritas biayakerugian dalam pengelolaan kawasan Teluk Kelabat, pendapat gabungan stakeholder 0,55; CR 0,02
menyatakan aspek ekonomi yang membutuhkan biaya yang paling tinggi, demikian pula pendapat masing-masing unsur, pemerintah 0,542; CR 0,02,
swasta 0,507; CR 0,01, dan pendapat masyarakat 0,577; CR 0,02. Dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, kegiatan pengelolaan Teluk Kelabat
memang memerlukan modal yang besar baik sebagai modal dasar.
0 ,1 0 ,2
0 ,3 0 ,4
0 ,5 0 ,6
S K
A L
A P R
IO R
IT AA
S
R E S P O N D E N
B IAYA K E R U GIAN AS P E K D AL AM P E N G E L OL AAN K AW AS AN T E L U K K E L AB AT
E ko no mi L in g ku n gan
S osial T e kno lo gi
Ekonom i 0,55
0,542 0,577
0,507 Lingkunga n
0,156 0,172
0,133 0,264
S osia l 0,183
0,183 0,179
0,143 Te knologi
0,111 0,103
0,111 0,086
G a bunga n P e m e rinta h
M a sya ra ka t S w a sta
Gambar 44 Prioritas biayakerugian aspek terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat
Gambar 43 menunjukkan bahwa Aspek sosial menjadi prioritas kedua menurut pendapat dari gabungan stakeholder 0,183, pemerintah 0,183, dan
masyarakat 0,179, sementara itu pada posisi ini pihak swasta 0,0264 menyatakan aspek lingkungan mempunyai prioritas biayakerugian cukup penting
selain ekonomi. Bila dihubungkan dengan aspek lingkungan sebagai prioritas ketiga pada pendapat gabungan stakeholder 0,156, pemerintah 0,172, dan
masyarakat 0,133, biayakerugian sosial dan lingkungan menandakan kecemasan yang sama dari aktifitas industri akan memberikan tekanan yang keras terhadap
sosial dan lingkungan. Secara sosial terlihat kekhawatiran akan kesiapan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap dampak negatif industri pada
kehidupan seperti perubahan gaya hidup dan kecemburuan sosial. Sedangkan secara lingkungan dampak yang diperhitungkan adalah pencemaran dari limbah
industri dan degradasi fisik lingkungan, yang semula sistem ekologis di dominasi habitat tumbuhan, maka dengan masuknya komunitas Teluk Kelabat akan terjadi
keseimbangan ekologis yang baru di lingkungan tersebut. Apabila eksploitasi lingkungan tersebut masih sesuai dengan asimilasi atau daya dukung carring
capacity lingkungan, maka kehidupan biota darat dan laut tidak berpengaruh
nyata, namun bila yang terjadi lingkungan tidak mampu lagi menetralisir atau menampung limbah atau beban dari tekanan terhadap sumberdaya yang ada maka
akan terjadi seperti langkanya sumberdaya alam sampai bahkan menghilangnya biota tertentu yang sensitif terhadap perubahan tersebut, sehingga akan
mengakibatkan keseimbangan ekologis yang baru. Tidak jauh berbeda dengan responden lain, swasta menempatkan aspek sosial pada prioritas ketiga dengan
bobot 0,143 dengan pertimbangan aspek lingkungan adalah salah satu bagian syarat kelayakan usaha yang dinilai agar industri bisa berjalan dan ketika industri
memulai produksi, aspek sosial adalah keharusan selanjutnya yang wajib diprioritaskan.
Sedangkan aspek teknologi menjadi prioritas biayakerugian terakhir, dengan bobot menurut pendapat gabungan 0,148, dan masyarakat 0,110,
dimana biayakerugian yang ditimbulkannya adalah sistem padat modal dengan lebih mengandalkan proses produksi menggunakan alat-alat berteknologi tinggi
sehingga tidak memberi peluang lapangan pekerjaan kepada masyarakat secara umum yang dapat mengakibatkan terjadinya pengangguran, dan apabila produksi
yang dihasilkan oleh kawasan industri ini adalah barang yang sama diproduksi oleh masyarakat secara tradisional home industry, maka dapat menyebabkan
tekanan persaingan yang kuat bagi berkembangnya produksi tradisional masyarakat tersebut.
5.3.3.2. Prioritas biaya kerugian kriteria terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.