IV. KONDISI UMUM
4.1 Kondisi perairan Teluk Kelabat
4.1.1. Kondisi umum perairan Teluk Kelabat Propinsi Kepulauan
Bangka- Belitung.
Perairan Teluk Kelabat, Bangka Belitung yang diteliti adalah perairan antara 01
o
25’ 00” LS, - 105
o
32’ 00” BT dengan 0
o
32’ 39,84” LS, - 105
o
41’ 34,50” BT.Perairan sekitar Teluk Kelabat, Pulau Bangka memiliki ekosistem
muara sungai estuaria, ekosistem mangrove dan ekosistem karang. Bentuk Teluk Kelabat cukup unik seolah-olah terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
melebar di tengah menyempit dimana terletak Pelabuhan Belinyu dan bagian dalamnya melebar lagi. Bagian dalam teluk memiliki dua estuaria yang cukup
besar yaitu estuaria Layang dan estuaria Antan. Teluk Kelabat merupakan bagian dari perairan pulau Bangka yang
menjorok ke daratan dalam dua cekungan. Cekungan pertama bagian utara berupa mulut dan bibir teluk, pada bagian ini sebagian substrat paparan terumbu
belum tercemar oleh sedimen lumpur. Di bagian cekungan ke dua bagian selatandalam substrat paparan terumbu berlumpur, di lokasi ini tempat
penambang timah. Dalam kaitannya dengan kegiatan budidaya perikanan, maka pada bagian cekungan pertama mulut dan bibir pantai masih layak untuk budidaya
rumput laut. Pantai paparan terumbu rata-rata dengan substrat pasir, gravel, batu karang, karang mati dan karang hidup. Perairan pantai cekungan pertama sebelah
barat dan timur serta kedua bibir mulut teluk ditemukan pertumbuhan
algaerumput laut. Kehadiran rumput laut ini merupakan indikasi dari faktor hidrologi dan substrat yang lebih baik dibandingkan cekungan kedua yang tidak
ditemukan pertumbuhan algae atau lamun dan substrat berlumpur. Untuk Lebih jelasnya paparan rumput laut dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 8. Kehadiran rumput laut di Teluk Kelabat, Bangka Belitung
Lokasi penelitian Nama Rumput laut
Tanjung. Meliala Tanjung penyusu
1 Chlorophyceae
Halimeda discoidea +
+ Halimeda opuntia
+ +
Neomeris annulata +
+ Ulva lactuca
+ +
2 Phaeophyceae
Dictyota dichotoma -
- Hormophysa triquetra
+ -
Lobophora variegata +
+
3 Padina australis
+ +
4 Sargassum polycystum
+ +
5 Sargassum echinocarpum
+ -
6 Turbinaria ornata
+ -
7 Rhodophyceae
Acanthophora spicifera +
+ Actinotrichia fragilis
+ +
Amphiroa foliacea +
- Amphiroa fragilissima
+ +
Chondrococcus hornemannii +
-
Halymenia durvillaei +
- Hypnea sp.
+ -
Galaxaura silindrica +
+ Gracilaria eucheumioides
+ -
Sumber : P2O LIPI 2003. Jakarta Keterangan : + = ada
- = tidak ada
Tabel 9. Kondisi substrat dan biomassa rumput laut di Teluk Kelabat, Bangka Belitung
L o k a s i Substrat
Pasir Bt.
Karang Kr.
hidup Kr.
mati Nama
Rumput laut epadatan
Rata-rata gm2
Tanjung Meliala : St. 5 : L 05o 90’ 00”
S B 105o 36’ 00” E
5 50
5 40
Halimeda Lobophora
Padina Sargassum
Turbinaria Amphiroa
Galaxaura 30
35 25
250 15
25 25
St. 7 : L 01o 32’ 500” S
B 105o 38’ 500” E
70 10
5 10
Halimeda Sargassum
Turbinaria 10
25 10
St. 9 : L 0o 36’ 500” S B 105o 39’ 000”
E 80
15 5
- Halimeda
Sargassum Turbinaria
20 25
10 St. 10 : L 01o 37’
500” S B 105o 40’
500” E 90
5 5
- Halimeda
10
Tanjung Penyusu St. 6 : L 01o 31’ 000”
S B 105o 40’ 500” E
5 50
25 20
Ulva Halimeda
Sargassum Acanthophora
Gracilaria 20
25 20
40 25
St. 11 : L 01o 35’ 000” S
B 105o 43’ 000” E 75
10 5
10 Ulva
Gracilaria 15
20
Sumber : P2O LIPI 2003. Jakarta
4.1.2. Produktivitas
Secara umum massa air di Teluk Kelabat dapat dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama di mulut teluk memiliki ciri massa air samudera, yakni kondisi
perairannya relatif jernih belum terpengaruh oleh massa air dari sungai dan bagian dasar perairan berupa karang dan pasir. Bagian kedua mulai dari Tanjung
Penyusuk sampai sekitar pantai Ridingpanjang adalah merupakan percampuran