Prioritas manfaat gabungan keseluruhan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.

Gambar 24 menggambarkan kecenderungan pilihan diarahkan ke peruntukan pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan 58.8 . Pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan memberikan dampak yang tinggi terhadap aspek ekonomi53.7 , kemudian terhadap aspek sosial23.9 , aspek lingkungan 13.1 dan aspek teknologi 9.3 Seperti langkah-langkah yang telah disebutkan diatas, maka pembahasan berikut ini adalah upaya untuk menentukan lokasi pemanfaatan ruang bagi sektor- sektor pembangunan di Kawasan Teluk Kelabat yang tepat sesuai dengan pendapat responden yang berkompeten. 5.3.1.1. Penentuan prioritas penggunaan lahan pada kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus. Analisis hierarki proses untuk menentukan prioritas kegiatan dalam penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat dimaksudkan untuk memanfaatkan ruang kawasan secara optimal sesuai keinginan dari stakeholders. Stakeholders dalam hal ini terdiri dari orang-orang yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dari kegiatan yang berhubungan dengan proses pemutusan kebijakan, serta memahami persoalan dan prospek kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Jebus. Mereka terdiri dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka, unsur swasta, dan unsur masyarakat. Pembahasan penulisan ini mengarah kepada prioritas manfaat dan biayakerugian dari pengelolaan kawasan Teluk Kelabat, yang bermuara kepada analisis biaya manfaat serta prioritas kegiatan pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.

5.3.1.2. Prioritas manfaat gabungan keseluruhan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.

Hasil analisis AHP penentuan prioritas manfaat aspek terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat dapat dilihat pada Gambar 17. Menurut pendapat gabungan responden, bahwa manfaat ekonomi mendapat bobot proritas tertinggi 0,577, lalu diikuti secara bersama aspek sosial 0,179, aspek lingkungan 0,133 dan dan kemudian aspek teknologi 0,111, sedangkan consistency ratio 0,02. Gabungan responden berpendapat bahwa dalam pengelolaan kawasan Teluk 0 ,2 0 ,4 0 ,6 S KAL A P RI O RI T R E S P O N D E N P R IO R IT AS M AN F AAT AS P E K T E R H AD AP P E N GE L O L AAN K AW AS AN T E L U K K E L AB AT E K ON O M I L IN G K U N G AN S O S IAL T E K N O L O G I E K ON O M I 0 ,5 7 7 0 ,5 6 7 0 ,5 8 8 0 ,5 3 7 L IN G K U N G AN 0 ,1 3 3 0 ,1 3 6 0 ,1 3 6 0 ,1 3 1 S O S IAL 0 ,1 7 9 0 ,1 5 5 0 ,1 8 1 0 ,3 3 9 T E K N O L O G I 0 ,1 1 1 0 ,1 4 3 0 ,0 9 4 0 ,0 9 3 G AB P M R T S W S T M AS Y Kelabat yang menjadi prioritas adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dalam upaya meningkatkan baik pendapatan masyarakat maupun pendapatan asli daerah serta dapat menumbuhkan sektor informal. Gambar 25 Prioritas manfaat aspek terhadap pengelolaan kawasan industri perikanan terpadu Pengelolaan kawasan Teluk Kelabat juga harus memperhatikan aspek sosial 0,179 dan lingkungan 0,133 secara bersama-sama, sehingga keasrian dan terpeliharanya ekologis dapat dijamin dan kawasan tersebut dapat pula menyerap tenaga kerja agar kelangsungan pembangunan kawasan mendapat partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Sedangkan aspek teknologi 0,111 merupakan prioritas berikutnya apabila aspek di atas telah terpenuhi dan aspek ini hendaknya berjalan sesuai perkembangan dari kebutuhan kepentingan sektor pembangunan di Teluk Kelabat tersebut. Menurut pendapat gabungan dari masing-masing unsur, ternyata bobot prioritas manfaat aspek ekonomi menjadi prioritas pertama, pemerintah 0,567, swasta 0,588 dan masyarakat 0,537. Hal ini menunjukkan bahwa aspek ekonomi menjadi pilihan utama dalam pengelolaan kawasan Teluk Kelabat untuk meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan sektor informal. Dalam prioritas berikutnya, terdapat persamaan dalam menilai, pemerintah 0,155, swasta 0,181 dan masyarakat 0,179 melihat pentingnya manfaat aspek sosial. Dengan demikian terlihat keinginan pemerintah memberikan peran aktif dalam menciptakan situasi sosial yang harmonis antara swasta dan masyarakat. Begitu pula masyarakat menilai manfaat aspek sosial, berupa penyerapan tenaga kerja menjadi prioritas dalam pengelolaan, karena ada semacam kekhawatiran, nantinya mereka apakah hanya akan menjadi buruh biasa saja atau tidak berperan sama sekali dan swasta merespon dengan baik situasi ini. Prioritas manfaat aspek berikutnya, pemerintah memberi bobot teknologi 0,143 diikuti bobot aspek pelestarian lingkungan 0,136 dengan consistency ratio 0,01. Sedangkan swasta memberi bobot manfaat aspek lingkungan 0,136 dan teknologi 0,094 dengan consistency ratio 0,04. Sementara masyarakat memberi bobot manfaat lingkungan 0,131 dan manfaat aspek teknologi 0,093 dengan consistency ratio 0,08.

5.3.1.3. Prioritas manfaat kriteria terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat