5.4. Analisis Spasial
Setelah didapatkan kawasan dengan letak, dukungan, strategi, dan keterlibatan positif dari stakeholder yang harmonis, teratur dan seimbang maka
diperlukan suatu kebijakan yang mendukung pengelolaan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Dan semua itu bisa dianalisa dalam analisis spasial
agar bisa memperkuat kebulatan pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan yang berguna dan dinamis.
Analisis spasial pada penelitian ini berupa analisis kesesuaian lahan untuk industri, perikanan, pariwisata dan pelabuhan. Analisis dilakukan dengan teknik
tumpang susun overlay sesuai dengan matrik kesesuaian masing-masing peruntukan.
5.4.1. Analisis Kesesuaian Industri
Berdasarkan hasil metode tumpang susun overlay untuk matrik kesesuaian lahan industri, maka lokasi yang sangat sesuai seluas 17 701.08 ha 13,32 dari
luas Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan Jebus, lokasi yang sesuai S-2 seluas 72 737.79 ha 54,74 , dan lokasi yang tidak sesuai N Seluas uas 42 431,02 ha
31,93 . Untuk lebih jelasnya luas dan lokasi kesesuaian lahan industri dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Luas dan Lokasi kesesuaian Lahan untuk Industri
No. Klasifikasi
Luas ha Lokasi Desa
1 Sangat sesuai 17 701.08
Belinnyumantung, GunungmudaRiding panjang, RiauSilipLumut, TelakKapit, PuputbawahRanggiAsam
2 Sesuai
72 737.79 BelinyuMantung, GunungmudaRidingpanjang, Airlayang,
TelakKapit 3
Tidak sesuai 42 431.02
GunungmudaRidingpanjang, RiauSilipLumut, Airlayang, pangkalniur, Rukam
Secara spasial lokasi-lokasi kesesuaian industri baik tumpang tindih dengan kuasa penambangan timah maupun yang tidak tumpang tindih dapat
dilihat pada gambar 49 dan gambar 50 di bawah ini.
Wilayah dengan klasifikasi sangat sesuai untuk industri sebagian besar berada di Desa BelinnyuMantung, GunungmudaRiding panjang,
RiauSilipLumut, TelakKapit, PuputbawahRanggiAsam serta sebagian kecil di Desa Airlayang Wilayah tersebut umumnya memiliki karakteristik lahan sebagai
berikut: kemiringan lahan 0-8 , berupa pedataran sampai perbukitan sedang, serta merupakan padang alang-alang, semak, hutan, kebun campuran dan semak
reklamasi. Wilayah ini memiliki ketersedian air bersumber dari air permukaan, air kolong bekas penambangan timah dan sungai. Selain itu wilayah ini memiliki
kondisi tidak tergenang dan kondisi rawan bencana sangat rendah sampai ringan. Wilayah dengan klasifikasi sesuai untuk industri sebagian besar berada di
Desa BelinyuMantung, GunungmudaRiding panjang, Airlayang, TelakKapit. Wilayah tersebut umumnya memiliki karakteristik lahan sebagai berikut:
kemiringan lahan 9-15 . Wilayah dengan klasifikasi tidak sesuai untuk industri sebagian besar berada
di Desa GunungmudaRidingpanjang, RiauSilipLumut, Airlayang, pangkalniur, Rukam serta sebagian kecil di Desa Bakit dan Semulut. Wilayah tersebut
umumnya memiliki karakteristik lahan sebagai berikut: kemiringan lahan 16-30 , berupa perbukitan berelief kasar, serta merupakan jalur hijau, hutan lindung,
hutan bakau, penyangga, rawa, sawah dan tambak. Wilayah ini memiliki ketersedian air agak langka bersumber dari air tanah dalam. Selain itu wilayah ini
memiliki kondisi tergenang serta kondisi rawan bencana agak berat sampai berat.
5.4.2. Analisis Kesesuaian Pariwisata
Tabel 37. Luas dan Lokasi Kesesuaian Lahan untuk Pariwisata
No. Klasifikasi
Luas ha Lokasi Desa
1 Sangat sesuai
600.67 Sebagian kecil BelinyuMantung,
GunungmudaRidingpanjang, Bakit, Telak, Kapit
2 Sesuai
533.66 Sebagian kecil BelinyuMantung,
Airlayang, Pusuk 3
Tidak sesuai 131735.54
Sebagian besar GunungmudaRidingpanjang,
RiauSilipLumut, Airlayang, TelakKapit
Berdasarkan hasil overlay untuk kesesuaian lahan bagi pemanfaatan pariwisata, lokasi yang sangat sesuai seluas 600.67 ha 0.45 dari luas daratan
pesisir kawasan Teluk Kelabat kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus, lokasi yang sesuai terbatas seluas 533.66 ha 0.40 , dan lokasi yang tidak sesuai
seluas 131 735.54 ha 99.14 . Untuk lebih jelasnya peta lokasi kesesuaian lahan untuk pariwisata dapat dilihat pada Gambar 51.
Wilayah dengan klasifikasi sangat sesuai untuk pariwisata sebagian besar berada BelinyuMantung, GunungmudaRidingpanjang, Bakit, Telak, Kapit serta
sebagian kecil di Desa Pugul. Umumnya karakteristik lahan wilayah ini sebagai berikut: merupakan padang alang-alang, semak, hutan, kebun campuran dan
semak reklamasi, berada disekitar sempadan pantai dan sungai dengan tipe tanah berpasir atau pasir berlempung. Wilayah ini memiliki ketersedian air bersumber
dari air permukaan, air kolong bekas penambangan timah dan sungai. Selain itu wilayah ini memiliki kondisi tidak tergenang dan kondisi rawan bencana sangat
rendah sampai ringan. Wilayah dengan klasifikasi sesuai untuk pariwisata sebagian besar berada di
Sebagian kecil BelinyuMantung, Airlayang, Pusuk dan Romodong. Umumnya karakteristik lahan wilayah saat ini sebagai kawasan perikanan, campuran
perikanan. Berada di sekitar kawasan hutan bakau dengan tipe tanah lempung. Wilayah ini memiliki ketersedian air bersumber dari air tanah dangkal dan rawa.
Selain itu wilayah ini memiliki kondisi tidak tergenang dan terkadang tergenang sementara kondisi rawan bencana sedang.
Wilayah dengan klasifikasi tidak sesuai untuk pariwisata berada di Sebagian besar GunungmudaRidingpanjang, RiauSilipLumut, Airlayang,
TelakKapit Laut umumnya memiliki karakteristik lahan sebagai berikut: merupakan jalur hijau, hutan lindung, hutan bakau, penyangga, rawa, sawah dan
tambak, berada disekitar hutan lindung dengan tipe tanah liat dan liat berpasir. Wilayah ini memiliki ketersedian air agak langka bersumber dari air tanah dalam.
Selain itu wilayah ini memiliki kondisi tergenang serta kondisi rawan bencana agak berat sampai berat.
5.4.3. Analisis Kesesuaian Pelabuhan
Berdasarkan hasil overlay untuk kesesuaian lahan bagi pemanfaatan pelabuhan, lokasi yang sangat sesuai seluas 7 456,735 ha 22.63 dari luas
Perairan Teluk Kelabat kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus seluas 32 939,26 ha terletak sebagian besar di kelurahan Mantung kecamatan Belinyu,
lokasi yang sesuai terbatas seluas 20,688 ha 0.0628 terletak di pesisir pantai desa Telak Kapit, sebagian pesisir Semulut bagian utara serta sebelah utara desa
Bakit kecamatan Jebus, dan lokasi yang tidak sesuai seluas 25 461,617 ha 77.29 . Untuk lebih jelasnya lokasi kesesuaian lahan pelabuhan dapat
Gambar 52 dan Gambar 53.