Kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan yang ada saat ini policy existing.

Mulyanto 1992. Lingkungan Hidup Untuk Ikan. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Murti HNC. 2000. Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Estuaria dengan Pendekatan Tata Ruang dan Zonasi Studi Kasus Segara Anakan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah; Disertasi. Program Pascasarjana-Pusat Studi Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Bogor 259 hal. Newell GE, Newell RC. 1963. Marine Plankton. A Practical Guide. Hutchinson of London; 244 hal. I Nirarita E. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia. Bogor: Wetlands International – Indonesia Programme. Nontji A. 1984. Biomasa dan Produktivitas Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta. Bogor. Disertasi. IPB. Tidak dipublikasikan. Nybakken. JW. 1982. Marine Biology and Ecology Approach, 459 p. Nybakken. JW. 1992. Biologi Laut: Suatu Pengantar Ekologis. Terjemahan M. Eidman, Dietrich G. Bengen, M. Hutomo, S. Sukardjo. Jakarta: Gramedia 459 hal. Oberlander, Theodore M and Muller RA. 1982. Essestials of Physical Geography Today , Random House. New York. 493 p. Odum WE. 1976. Ecologycal Guidelines for Tropical Coastal Development. Switzerland: IUCN. Odum WE. 1972. Tropic analysis of an estuarine mangrove community. Bull. of Marine Science 22: 671-738. P2O- LIPI. 2003. Laporan Akhir Tahun Kappel dan SumberDaya Ikan Bangka- Belitung Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka. 2000. Data Dasar Wilayah Pesisir dan Kelautan Kabupaten Bangka. Sungailiat: Pemda Bangka. Permadi BSB. 1992. AHP. Jakarta: Pusat Antar Universitas–Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Peterson PJ. 1997. Indicators of Sustainable Development in Industrializing Countries . Malaysia: Institute for Environment and Development. Pomeroy RS. 1994. Community management and Common Property of Coastal Fisheries in Asia and The Pasific: Concepts, Methods and Experiences . Manila: International Center for Living Aquatic Resources. Prahasta E. 2001. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Informatika, Bandung. Pratikto WA, Armono HD, Suntoyo. 1996. Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Pratiwi R, Al Hakim I, Aswandy I, Genisa A dan Mudjiono. 1997. Komunitas fauna epibentik padang lamun di Pulau Pari, Pulau-Pulau Seribu, Dalam : Praseno, D.P. Eds., Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Laut-Pesisir II. Puslitbang Oseanologi -LIPI, Jakarta : 62 - 71. Prescott GW. 1969. The Algae, a Review. Nelson : 338 pp. Purwaka TH. 2000. Industri Maritim dan Kaitannya dengan Otonomi Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan Departemen Eksplorasi Lautan dan Perikanan. Purwanto J. 2000. Rencana Strategik Pembangunan Kelautan dan Perikanan Pasca Terbentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Bogor: Marine Techno and Fisheries IPB. Purwanto J. 2001. Pengelolaan Lingkungan Sumberdaya Perairan. Bogor: Fakultas Perikanan dan kelautan IPB. Pusat Penelitian Oseanografi. 2002. Laporan Akhir Penelitian Sumberdaya Kelautan di Kawasan Pengembangan dan Pengelolaan Laut Cina Selatan, Khususnya Perairan Belitung, Bangka dan Kalimantan Barat. Proyek Penelitian IPTEK Kelautan. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Rahardjo S. 1996. Makalah Pelatihan SIG. Depok: F-MIPA UI, Pusat Penelitian Terapan. Raymont JEG. 1980. Plankton and Productivity in the oceans Second edition. Vol. 1 : Phytoplankton. Pergamon Press., Oxford : 273-275 pp. Ritter DF. 1993. Process Geomorphology, Wm. C. Brown Publisher. Dubuque Project. 1-4 pp. Riyono SH. 1977. Penentuan Kandungan Seston. Dalam: Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku 2. Horas P. Hutagalung, D. Setiapermana, S.H. Riyono Editor : 114-119. Rosenberg R. 1975. Stressed Tropical Benthic Fauna Community of Miami, Florida. Ophelia 14 : 93 - 112. Ross DA. 1970. Introduction to Oceanography. Meredith Cooperation. USA. Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Komplek. Seri Manajemen No. 1341993. Terjemahan Sapta BU. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Saaty TL. 1999. Decision Making for Leaders, The Analytic Hierarchy Process For Decisions in a Complex World . Pittsburgh: University of Pittsburgh. RWS. Salim E. 1986. Baku Mutu Lingkungan. KLH, Jakarta : 25 hal. Salthe SN. 1972. Evolutionary Biology. London: Holt, Rinehart and Winston, Inc. 346 p. Sasono A, Juoro U, Makka AM. 1993. Pembangunan Regional dan Segitiga Pertumbuhan. Jakarta: Center for Information and Development Studies. Sekretariat Negara. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No.241992 Tentang Penataan Ruang. Sharp JH. 1983. The Distributions of Inorganic Nitrogen and Dissolved and Particulate Organic Nitrogen in theSea. In : “ Nitrogen in the Marine Environment “. E. J. Carpenter and D.G. Capone eds . Academic Press, New York : 1 - 29. Shepard KP. 1954. Nomenclature Based Sand Silt Clay Ratio, Jowcn.Sed. Petral. 24 : 151 – 158 Sigit H. 1994. Perkembangan Dampak Ekonomi Pariwisata 1985 – 1993. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Edisi Khusus 1994 ISSN 0853-9847. Lembaga Penelitian Perencanaan Wilayah dan Kota LPP – ITB, Ikatan Ahli Perencanaan IAP, Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknil Institut Teknologi Bandung. Halaman 25–32. Siregar V. 1998. Prinsip Dasar Penginderaan Jauh. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Sjafi , i EBI, Bengen DG, Gunawan I. 2001. Analisis Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Teluk Manado, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Lautan Indonesian Journal of Coastal and Marine Resources . Volume 4, No. 1, 2001. ISSN 1410 – 7821. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. Halaman 1–16. Soegiarto A. 1976. Pedoman Umum Pengelolaan Wilayah Pesisir. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional. Soemarwoto O. 1994. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Strahler A and Strahler A. 1998. Introducing Physical Geography, John Willey and Son. New York. 567 p. Subardjo H dan Suwardjo, 1988. Pelaksanaan Pemetaan Tanah di Daerah Transmigrasi dalam Pembakuan Sistem Klasifikasi dan Metode Survei Tanah. Cibinong–Bogor.