Penggunaan lahan Kondisi pesisir daratan Teluk Kelabat

1998 52 178 2.588 1999 58 202 2.922 Sumber: Ali. 2000. Industri yang berkaitan dengan perkapalan ini adalah industri chatodic protection, yaitu bahan anti karat pada kapal atau kerangka besibaja lainnya yang dipergunakan di laut. Industri ini sudah lama berdiri di Kabupaten Bangka yaitu di Selindung Kecamatan Pangkalan Baru sebanyak satu buah dengan volume dan nilai produksi sebagai berikut: Tabel 22. Volume dan nilai produksi industri chatodic protection Tahun Volume Produksi Unit Nilai Produksi Jutaan Rp 1996 257,032 6.516,4 1997 260,218 6.046,5 1998 140,835 3.472,7 1999 377,163 10.038,1 Sumber: Ali. 2000.

4.3.3.2. Industri pengolahan hasil laut

Industri pengolahan hasil laut yang berkembang adalah industri kerupukkemplang, ikan asincumi kering, terasi, rusip, abon ikan dan pembeku udangcumi-cumi. Jenis industri ini merupakan industri kecil yang berbasis pada ekonomi kerakyatan, dikerjakan secara sederhana dengan teknologi sederhana pula serta padat karya. Industri ini tersebar di seluruh wilayah, terutama sentra produksinya di Kecamatan Belinyu, Sungailiat, Pangkalanbaru dan Toboali. Sentuhan teknologi modern untuk fase-fase tertentu pada saat pengolahan dapat saja diberikan di masa mendatang untuk meningkatkan kualitas produksi, misalnya pada fase pengolahan, pengepakan pengemasan siap saji dan lainnya. Perkembangan industri ini dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Jumlah, volume dan nilai produksi industri kerupukkemplang Tahun Jumlah Unit Volume Produksi Ton Nilai Produksi Jutaan Rp 1996 196 780 5.850 1997 205 820 8.200 1998 215 860 10.750 1999 220 880 13.200 Sumber: Ali. 2000. Industri yang paling banyak menyerap bahan baku hasil laut pada saat ini adalah ikan asincumi kering. Dengan membaiknya harga ikan di pasaran luar daerah, maka industri ikan asincumi kering ini berkembang cukup pesat sebagaimana data di bawah ini Tabel 24. Tabel 24. Jumlah, volume dan nilai produksi industri ikan asincumi Tahun Jumlah Unit Volume Produksi Ton Nilai Produksi Jutaan Rp 1996 203 2.030 15.225 1997 220 2.200 22.000 1998 245 2.450 29.400 1999 275 2.750 35.750 Sumber: Ali. 2000. Data tersebut menunjukkan perkembangan jumlah industri sejak tahun 1996 sampai 1999 rata-rata 11, 82 per tahun, volume produksi meningkat rata-rata 16,46 per tahun dan nilai produksi meningkat 33,70 per tahun. Industri ikan asincumi kering ini berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Bangka dengan pusat produksi di Mentok, Toboali, Sungai Selan, Koba, Belinyu, Sungailiat dan Pangkalanbaru. Salah satu industri olahan ikan dan udang yang cukup terkenal adalah terasi dengan sentra produksi di Kecamatan Mentok, Toboali, Tempilang dan Payung. Perkembangannya dapat dilihat pada Tabel 25 berikut. Tabel 25. Jumlah, volume dan nilai produksi industri terasi Tahun Jumlah Unit Volume Produksi Ton Nilai Produksi Jutaan Rp