Salinitas estuarin Pengaruh pencemar logam terhadap polimorpisme lkan estuarin
2.2.8.8. Salinitas estuarin
Distribusi salinitas dalam estuarin dan laut uhi oleh densitas air. Densitas kepadatan itu sendiri dipengaruhi oleh suhu, sdipengaruhi oleh sirkulasi air laut penguapan, aliran air sungai, evaporasi dan hujan Ross 1970. Habitat ikan estuarin merupakan lingkungan yang bersalinitas dinamis dibanding dengan laut bebas Prasad. et al. 1995. Hal ini disebabkan oleh pengaruh aliran air tawar dari sungai- sungai diperubahan salinitas juga dipengaralinitas, tekanan dan kedalaman air Ross 1970. Dinamika salinitas di estuarin berpengaruh terhdap konsentrasi ion-ion Cd 2+ , Pb 2+ Hg 2+ 1. Na + dan Cl - dalam darah ikan estuarin ion-ion Ca 2+ konsentrasinya rendah dalam darah ikan dan pemanfaatan dilakukan secara efesien. Tekanan stress salinitas pada ikan estuarin menyebabkan perubahan dalam elektrolit plasma darah Prasad et al. 1995. Salinitas permukaan laut terbuka, bervariasi antara 33-37 dengan nilai rata-rata 35 . Pada perairan dangkal, lapisan lebih homogen hingga ke dasar, dengan salinitas dan suhu yang homogen. Massa air yang dari laut cina selatan mengalir ke laut Jawa pada bulan Desember mempunyai salinitas lebih rendah isohalin 33 akibat terjadinya pengenceran karena curah hujan dan aliran sungai di sepanjang pantai timur Sumatera dan Kalimantan. Salinitas air laut jawa lebih banyak berhubungan dengan sirkulasi massa air laut dari samudera Hindia dan samudera Pasifik dan hujan diwilayah Indonesia Ilahude 1999; Nontji 1987.2.2.8.9. Pengaruh pencemar logam terhadap polimorpisme lkan estuarin
Pencemaran logam baracun secara langsung tidak merubah bentuk polimorpisme ikan Ariens et al. 1986; Lu 1995, tetapi mengganggu kegiatan sistem enzim dan metabolisms sel-sel jaringan dan organ. Perubahan polimorpisme pada tulang merupakan karakteristik penting yang diperlukan sebagai indikator biologis. Perubahan polimorpisme ikan dapat terjadi secara generatif pada organ sirip karena faktor adaptasi dengan faktor makanan dan lingkungan habitat Wagner dan Misof 1992; Wootton 1984. Setiap spesies memiliki variasi daya adaptasi dan toleransi pada lingkungan habitatnya Salthe 1972. Dalam proses perubahan polimorpisme evolusi dan adaptasi memerlukan waktu yang panjang dan hal ini tergantung daya toleransi dan kemampuan spesies. Perubahan polimorpisme ikan terjadi akibat terganggu faktor internal dan ekstemal karena interaksi dengan logam beracun dan didorong oleh pengaruh faktor-faktor lingkungan fisika, kimia, biologis dan geografis, sehingga memicu perubahan struktur organ tubuh ikan Hildebrand and Goslow 2001.2.3. Pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu
Parts
» Kerangka Pikir Penelitian PENDAHULUAN
» Pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat Pembangunan dan perubahan sikap masyarakat
» Pembangunan pedesaan yang terpadu Integrated rural development.
» Karakteristik wilayah pesisir Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir
» Pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan.
» Sumberdaya wilayah pesisir Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir
» Dinamika wilayah pesisir Jenis-jenis garis pantai
» Arus pasang surut Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir
» Kawasan estuarin Estuarin 1. Pengertian estuarin
» Dinamika biofisik estuarin Estuarin 1. Pengertian estuarin
» Pengaruh lklim terhadap hidrodinamika estuarin Sumber pencemaran estuarin
» Pengaruh pencemaran terhadap lingkungan estuarin
» Bentuk-bentuk kimia logam pencemar di estuarin
» Salinitas estuarin Pengaruh pencemar logam terhadap polimorpisme lkan estuarin
» Keterpaduan wilayahekologis Keterpaduan sektor
» Keterpaduan disiplin ilmu Keterpaduan stakeholder Keterpaduan sistem
» Keterpaduan fungsional Keterpaduan kebijakan
» Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
» Integrasi penginderaan jauh dengan SIG
» Pengumpulan data Wawancara responden
» Pengkompilasian peta tematik Penyusunan matrik kesesuaian
» Membuat struktur hierarki Membuat matriks perbandingan berpasangan
» Menghitung konsistensi Menghitung matrik pendapat gabungan
» Penentuan bobot, skor dan kelas untuk masing-masing kategori
» Kondisi umum perairan Teluk Kelabat Propinsi Kepulauan
» Produktivitas Kondisi terumbu karang di Teluk Kelabat
» Ikan karang Kondisi perairan Teluk Kelabat
» Suhu Salinitas Fisika oseanografi dan kondisi hidrologi perairan
» Toksikologi Geologi Kimia anorganik
» Derajat keasaman pH Oksigen terlarut O
» Zat hara fosfat, nitrat, nitrit, ammonia dan silikat
» Mikrobiologi Kondisi perairan Teluk Kelabat
» Drainase dan daerah rawan bencana Penggunaan lahan
» Keadaan dan perkembangan ekonomi
» Pertambangan Pariwisata Potensi dan pemanfaatannya
» Industri kapal dan sejenisnya Industri pengolahan hasil laut
» Industri pariwisata Industri pengolahan bahan galian tambang
» Prioritas manfaat gabungan keseluruhan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.
» Prioritas manfaat kriteria terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat
» Prioritas manfaat kegiatan terhadap penggunaan lahan kawasan Teluk Kelabat
» Prioritas biaya kerugian kriteria terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat.
» Prioritas biayakerugian kegiatan terhadap pengelolaan kawasan Teluk Kelabat
» Analisis Kesesuaian Industri Analisis Spasial
» Analisis Kesesuaian Pariwisata Analisis Spasial
» Analisis Kesesuaian Pelabuhan Analisis Spasial
» Pengelolaan Sumberdaya Pemecahan Kebijakan Answer Policy.
» Rencana Zoning Kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu dan kecamatan Jebus
» Sintesis tahap I Sintesis Tahap 2
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Manfaat Penelitian Lokasi, batas wilayah studi penelitian dan waktu penelitian
» Pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat
» Pembangunan dan perubahan sikap masyarakat
» Dinamika wilayah pesisir Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir
» Jenis-jenis garis pantai Pembangunan wilayah pesisir 1. Definisi dan batasan wilayah pesisir
» Pengaruh lklim terhadap hidrodinamika estuarin
» Sumber pencemaran estuarin Estuarin 1. Pengertian estuarin
» Keterpaduan wilayahekologis Pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu
» Keterpaduan sektor Keterpaduan disiplin ilmu
» Keterpaduan stakeholder Keterpaduan sistem
» Pemanfaatan SIG untuk studi wilayah pesisir
» Keuntungan SIG pada perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam
» Pengkompilasian peta tematik Analisis spasial
» Penyusunan matrik kesesuaian Analisis spasial
» Pembobotan Weighting dan pengharkatan scoring
» Menghitung konsistensi Melakukan perbandingan berpasangan
» Menghitung matrik pendapat gabungan Menghitung pendekatan AHP dalam kerangka manfaat dan biaya
» Kriteria kesesuaian pelabuhan Proses Analitik Hierarki Analytical Hierarchy Process
» Kriteria kesesuaian pariwisata Proses Analitik Hierarki Analytical Hierarchy Process
» Produktivitas Kondisi perairan Teluk Kelabat
» Kondisi terumbu karang di Teluk Kelabat
» Toksikologi Kondisi perairan Teluk Kelabat
» Suhu Fisika oseanografi dan kondisi hidrologi perairan
» Salinitas Fisika oseanografi dan kondisi hidrologi perairan
» Arus Fisika oseanografi dan kondisi hidrologi perairan
» Geologi Kimia anorganik Kondisi perairan Teluk Kelabat
» Derajat keasaman pH Kimia nutrisi
» Oksigen terlarut O Kimia nutrisi
» Drainase dan daerah rawan bencana
» Penggunaan lahan Kondisi pesisir daratan Teluk Kelabat
» Pertambangan Potensi dan pemanfaatannya
» Pariwisata Potensi dan pemanfaatannya
» Kehutanan Potensi dan pemanfaatannya
» Perhubungan laut Potensi dan pemanfaatannya
» Sintesis tahap I HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan yang ada saat ini policy existing.
» Sintesis Tahap 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan yang ada saat ini policy existing.
» Kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan yang ada saat ini policy existing.
Show more