M en gh i n d a r i Per i l a k u M er u sa k d a n

Bab 7 | Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup 133 a. Ti dak m en eban g pohon di h ut an secar a serampangan. Penebangan pohon di hut an harus diikuti dengan penanaman kembali, agar hutan tidak gundul. b. M el ak uk an r eboi sasi , per emaj aan , ser t a menggarap lahan-lahan t idur agar bisa lebih produkt if. c. Pada saat membangun pabrik at au indust ri sel al u memper hat i k an AM DAL anal i sa mengenai dampak lingkungan; di antaranya adal ah membangun cer obong asap set i nggi mungkin agar asap yang keluar dari cerobong tidak mencemari udara sekitar; memasukkan air limbah pabrik ke w ater treatment sebelum di buang di aliran sungai; melakukan penghi- jauan di sekitar areal pabrik. d. Tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan. I ni ditujukan agar kualitas t anah t et ap t er pel i har a dan mencegah pencemaran l i ngkungan oleh bahan-bahan kimia berbahaya. e. M enjaga kelest arian flora dan fauna dengan car a t i dak mel akukan per bur uan l iar , at au menj adi kan sat wa- sat wa yang di l i ndun gi sebagai komoditas perdagangan. K h azan ah K eadaan Bum i K ita ♦ Setiap tahun dunia kehilangan sekitar 270.000 kilometer persegi lahan subur. Secara kesel ur uhan 1,2 mi l iar ar ea lahan t el ah kehi langan kesuburannya. Unt uk membayangkan luas area ini, bayangkan luas wilayah Cina dan India dijadikan satu. ♦ Buruknya sanitasi dan kesehatan yang dialami penduduk negara berkembang t elah menyebabkan masalah-masalah bar u. H ampir 80 dar i tot al penyakit yang diderita oleh penduduk negara Dunia Ketiga diakibatkan karena sanitasi air yang payah. Sembilan puluh persen 90 dari total kematian anak-anak yang jumlahnya mencapai 13 juta jiwa setiap tahunnya juga disebabkan karena masalah serupa. Meskipun begitu, jumlah penduduk yang harus hidup tanpa sanitasi dan air bersih justru terus meningkat. Pada periode antara tahun 1970 sampai tahun 1980, jumlahnya terus bertambah 135 jut a jiwa. ♦ Unsur-unsur polusi atau polutan yang memenuhi udara juga akan mengancam kesehatan penduduk negara-negara Dunia Ketiga. Polusi di dalam rumah akibat pembakaran mengancam 400 juta hingga 700 juta manusia yang sebagian besar adalah wanit a dan anak-anak. Asap dan percikan debu dapur diyakini telah menyebabkan kemat ian 4,3 j ut a anak-anak set iap t ahunnya sebagai akibat penyakit pernafasan akut.